Ajarkan Bayi Mandiri, Apa Perbedaan Metode BLW dan MPASI Konvensional?
Metode ini banyak digunakan untuk MPASI bayi, namun ketahui kelebihan dan kekurangannya dulu, Ma
29 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menginjak usia enam bulan, bayi mulai mengonsumsi makanan padat pendamping ASI. Namun, memberi makan si Kecil terkadang tidak mudah. Ada bayi yang dengan senang hati melahap semua makanan yang diberikan kepadanya. Ada juga yang membutuhkan trik atau teknik tertentu.
Salah satu teknik memberi makan bayi yang banyak dilakukan adalah metode BLW atau baby lead weaning. Dengan metode ini, bayi akan diberi makanan yang telah dipotong-potong dan ia akan makan sendiri menggunakan tangannya alih-alih disuapi.
Apakah metode ini dapat diaplikasikan pada setiap bayi? Apa perbedaan metode BLW dan MPASI konvensional? Sebelum Mama mencobanya, baca dulu informasi seputar metode ini pada ulasan Popmama.com berikut ini, ya.
Perbedaan Metode BLW dengan Metode Pemberian MPASI Konvensional
Metode BLW merupakan metode untuk memperkenalkan makanan pada pada bayi. Bayi diberikan makanan yang sudah dipotong kecil-kecil dan tanpa disuapi, ia akan mengambil dan makan sendiri.
Pada metode MPASI konvensional, makanan bayi dihaluskan dulu dan teksturnya disesuaikan dengan umur bayi. Bayi pun disuapi dan diharapkan dapat menghabiskan semua makanan yang diberikan oleh Mama.
Sebelum melakukan metode BLW, bayi sudah harus menguasai beberapa hal berikut:
- Mampu duduk tegak tanpa bantuan sandaran punggung,
- tertarik pada makanan dan berusaha meraihnya,
- mulai memasukkan benda-benda ke mulut,
- mulai mengunyah atau membuat gerakan mengunyah.
Editors' Pick
Keunggulan dan Kelemahan Metode Baby Lead Weaning
Sebelum Mama mulai menerapkan metode BLW pada si Kecil, kenali dulu kelebihan dan kekurangannya, serta kemampuan bayi untuk melakukan metode ini.
Berikut beberapa keunggulan metode BLW dibandingkan dengan metode konvensional:
- Mengatur asupan nutrisi dan makanan yang masuk ke dalam mulut
- Melatih kemampuan untuk makan sendiri
- Bayi juga berlatih untuk mengunyah dan menelan
- Metode ini juga melatih bayi untuk mengonsumsi makanan sehat sejak dini
- Memperkenalkan beragam rasa dan tekstur makanan
- Mengurangi risiko obesitas karena makan berlebihan
- Mama tidak perlu menghaluskan makanan serta menyuapi bayi
- Melatih koordinasi mata dan kekuatan cengkeraman tangan bayi
Namun metode BLW juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
- Alih-alih makan, bayi mungkin akan melempar-lempar atau bermain dengan makanannya
- Kesulitan untuk mengunyah sampai halus, sehingga berisiko bayi tersedak
- Berisiko mengalami kekurangan gizi karena ia tidak makan sebanyak yang seharusnya.
Setiap Mama mungkin khawatir jika bayi akan tersedak bila menelan makanan yang terlalu besar. Tetapi selama bayi sudah bisa duduk tegak, mereka tidak akan tersedak. Saat bayi bisa mengontrol jumlah makanan yang masuk ke dalam mulut dan menelannya, risiko tersedak menjadi minimal.
Penting untuk diingat, si Kecil harus didampingi saat makan, ya.
Demikian juga soal asupan nutrisi, orangtua pasti khawatir jika bayinya tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Mama dianjurkan untuk tetap memberikan makanan yang dihaluskan pada awal penerapan BLW dan tetap memberikan ASI agar nutrisinya terpenuhi.
Bagaimana Melakukan Metode Baby Lead Weaning?
Sebelum menerapkan metode ini, pastikan bayi sudah menguasai beberapa keterampilan di atas ya, Ma. Ada baiknya Mama berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan metode BLW ini.
Berikut langkah-langkah memberikan makan bayi dengan menggunakan metode BLW:
- Potong makanan hingga seukuran jari.
- Letakkan bayi di kursi makan khusus bayi dan pastikan ia duduk dengan tegak (tidak bersandar ke belakang).
- Letakkan makanan langsung di depannya, tanpa piring.
- Biarkan bayi meraih makanan dan makan dengan tangannya sendiri.
- Jika memungkinkan, usahakan seluruh keluarga juga makan bersama dengan si Kecil agar ia bisa mengamati dan meniru cara makan yang benar.
- Selalu awasi bayi saat ia makan.
Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Diberikan saat BLW
Berikut ini adalah beberapa makanan yang boleh diberikan kepada bayi saat menerapkan metode BLW:
- Ayam disuir,
- bakso daging yang dipotong kecil-kecil,
- pisang, pepaya, pir, kiwi, melon, dan apel kukus,
- pasta yang mudah digengggam oleh bayi,
- nasi dibentuk bulat,
- wortel dan ubi rebus, dipotong kecil-kecil memanjang,
- brokoli dan kembang kol yang dikukus atau direbus
- alpukat yang dipotong-potong.
Apa saja yang tidak boleh diberikan kepada bayi saat melakukan metode BLW? Ini daftarnya ya, Ma:
- Sosis,
- kismis,
- sayur dan buah yang mentah dan keras,
- makanan yang dipotong dadu terlalu kecil,
- permen yang keras, kenyal, atau lengket,
- kacang-kacangan dan biji-bijian,
- potongan daging atau keju yang besar,
- anggur utuh,
- popcorn.
Apakah Semua Bayi Bisa Menggunakan Metode BLM?
Sebelum Mama melakukan metode BLW, sebaiknya diskusikan dengan dokter apakah metode ini aman untuk bayi. Berikut beberapa bayi yang sebaiknya tidak melakukan metode BLW:
- Memiliki sejarah alergi, masalah pencernaan atau tidak bisa mentoleransi jenis makanan tertentu.
- Bayi mama memiliki kebutuhan khusus dan tidak bisa mengunyah makanan dengan baik.
- Bayi kesulitan mengambil dan menaruh makanan ke dalam mulutnya.
- Bayi prematur.
Itulah perbedaan metode BLW dan MPASI konvensional. Apa pun metode MPASI yang Mama gunakan, yang terpenting adalah bayi mendapatkan asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang. Jangan khawatir jika bayi mama tidak dapat melakukan metode ini. Karena masih banyak cara lain untuk mendukung perkembangannya, Ma.
Nah, metode apa yang akan Mama gunakan untuk memberi makan si Kecil?
Baca juga:
- Bikin Frustasi! Ini 4 Tantangan saat Memberikan MPASI pada Bayi
- 5 Resep MPASI Berbahan Salmon untuk Bayi 8 Bulan
- 5 Rekomendasi MPASI dengan Daging Sapi untuk Bayi 7 Bulan