Perbedaan Susu UHT dan Formula, Jangan Sampai Keliru
Kenali dulu perbedaan antara susu UHT dan formula sebelum memberikannya pada si Kecil
30 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama 6 bulan pertama, ASI merupakan makanan utama untuk si Kecil. Mama bahkan disarankan untuk menyusui bayi hingga berusia 2 tahun.
Tapi karena beberapa alasan, bayi tidak dapat mengonsumsi ASI. Bila itu terjadi pada bayi mama, maka pilihannya adalah memberikan susu yang dijual di pasaran.
Di pasaran, Mama bisa menemukan susu formula dan susu UHT. Apa perbedaan antara susu UHT dan formula?
Sebelum Mama memilih susu untuk si Kecil, simak dulu penjelasan Popmama.com berikut ini.
Apa Itu Susu UHT?
Ada begitu banyak jenis susu yang dijual di pasaran. Bukan hanya dibedakan dari rasa dan mereknya saja, melainkan juga proses pengolahannya juga tak kalah penting untuk diketahui.
Susu UHT adalah salah satu jenis susu yang lazim ditemui di pasaran. UHT merupakan singkatan dari ultra-high temperature, yaitu susu yang diolah dengan cara dipanaskan pada suhu tinggi untuk mematikan bakteri.
Susu UHT dipanaskan pada suhu sekitar 135-138 derajat Celcius selama 1-2 detik dan siap dikonsumsi. Dengan metode ini maka susu akan memiliki masa penyimpanan yang lebih lama.
Kandungan Nutrisi pada Susu UHT
Susu UHT memang diolah dengan suhu tinggi agar bakteri patogen mati dan kandungan nutrisi susu kembali steril. Susu UHT sendiri mengandung beragam nutrisi dan mineral, sehingga membantu kebutuhan tubuh.
Susu UHT memiliki kandungan protein, karbohidrat, vitamin dan mineral. Bila dikonsumsi dengan porsi yang cukup, maka pertumbuhan dan perkembangan si Kecil akan sesuai harapan.
Kandungan nutrisi pada susu UHT pun sangat baik untuk tulang dan jantung si Kecil, apalagi pertumbuhannya masih diperlukan untuk berkembang di masa kanak-kanak.
Editors' Pick
Kapan si Kecil Boleh Mengonsumsi Susu UHT?
Hingga usia 6 bulan, ASI adalah pasokan gizi terbaik yang disarankan oleh para ahli kesehatan. Bahkan WHO pun menganjurkan pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan masa awal kehidupan bayi.
Apabila kondisi sang Mama tidak memungkinkan untuk memberikan ASI yang berkualitas atau pun terkait masalah medis lain yang diidap bayi, susu formula dapat diberikan untuk menunjang kebutuhan gizi.
Apabila tidak direkomendasikan oleh dokter, hindari pemberian susu UHT untuk bayi yang berusia kurang dari satu tahun sebagai susu utama. Bahkan ada yang menyarankan agar bayi menghindari konsumsi susu UHT hingga usia 2 tahun. Susu UHT dalam jumlah kecil diperbolehkan sebagai campuran MPASI saja, Ma.
Selain itu, bila Mama ingin memberikan susu UHT untuk si Kecil, baca dulu keterangan di kemasan, ya. Mama juga bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai pemberian susu UHT untuk bayi.
Apa Itu Susu Formula?
Susu formula adalah adalah produk pangan pengganti air susu ibu (ASI) yang dibuat dan dirancang khusus untuk memberi nutrisi pada bayi usia di bawah 12 bulan. Susu formula biasanya berbentuk bubuk (dilarutkan dengan air) atau cair (dengan atau tanpa tambahan air), kemudian disiapkan dalam botol susu untuk bayi.
Susu formula dapat dibuat dari susu sapi atau susu kedelai dan komposisinya dirancang sehingga memiliki kandungan nutrisi serupa dengan ASI.
Kandungan Nutrisi Susu Formula
Pada dasarnya semua produk susu formula terdiri dari kumpulan nutrisi utama, yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
Hampir setiap susu formula yang beredar di pasaran saat ini mengandung DHA maupun ARA, asam lemak yang dipercaya mampu membantu perkembangan otak dan penglihatan bayi.
Tidak hanya itu beberapa merek susu formula bahkan memiliki kandungan probiotik maupun prebiotik yang bermanfaat meningkatkan jumlah bakteri baik yang ada dalam saluran pencernaan bayi.
Intinya, seiring dengan perkembangan penelitian mengenai rekayasa bahan pangan, maka susu formula pun bisa dibuat sedekat mungkin dengan isi gizi yang ada di dalam ASI. Meski tidak bisa 100 persen sama dengan ASI, tetapi gizi terbaik untuk bayi bisa terpenuhi juga oleh susu formula.
Karena beberapa alasan, bayi baru lahir tidak dapat mengonsumsi ASI. Maka sebagai pengganti ASI, bayi diberikan susu formula untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Perbedaan Susu UHT dan Formula, Jangan Sampai Keliru!
Susu UHT (Ultra High Temperature) adalah susu segar yang telah dipanaskan pada suhu tinggi untuk membunuh bakteri. Ini juga memperpanjang masa simpan menjadi lebih lama, yakni sekitar 1-2 tahun.
Susu UHT biasanya berasal dari sapi dan mengandung nutrisi alami seperti protein, kalsium, vitamin D, Ma.
Di sisi lain, susu sapi utuh tidak banyak mengandung zat besi dan nutrisi lainnya. Maka bayi dan balita berpotensi mengalami kekurangan zat besi, asam linoleat, vitamin E, serta kelebihan natrium, kalium, dan protein bila mengonsumsi susu UHT sebagai susu utama.
Dalam proses pembuatannya pun susu UHT tidak mengalami penambahan zat tambahan seperti vitamin atau mineral tambahan, sehingga komposisinya masih hampir identik dengan susu segar. Selain itu, susu UHT umumnya menggunakan gula tambahan. Seperti yang Mama ketahui, bayi sebaiknya tidak mengonsumsi terlalu banyak gula.
Susu formula adalah susu pertumbuhan yang terfortifikasi alias diperkaya dengan berbagai macam zat gizi untuk meningkatkan kualitas nutrisinya. Susu formula mengandung tambahan nutrisi penting lainnya yang mungkin tidak ada di dalam susu sapi biasa atau susu UHT.
Komposisi dalam susu formula telah diatur sedemikian rupa untuk mengoptimalkan kebutuhan nutrisi bayi. Misalnya susu formula yang dibuat khusus untuk bayi baru lahir atau susu formula yang diproduksi untuk bayi yang memiliki alergi susu sapi.
Perbedaan lainnya dapat dilihat dari sisi ramah pencernaan, Ma. Bagi bayi yang berusia di bawah 1 tahun, pencernaannya mungkin belum siap untuk menerima protein dan lemak dalam susu sapi murni yang sulit dicerna.
Sedangkan susu formula memang diproduksi khusus agar dapat dicerna dengan baik oleh bayi.
Selain itu, bagi bayi yang memiliki alergi susu sapi, Mama sebaiknya tidak memberikan susu UHT. pemberian susu UHT bukanlah pilihan yang tepat karena komposisi utamanya adalah susu sapi murni. Sebab, protein dalam susu sapi inilah yang berisiko memicu munculnya reaksi alergi.
Sementara itu, protein dalam susu formula umumnya berupa whey protein atau kasein yang melewati proses pemanasan secara khusus sehingga menghasilkan protein yang lebih mudah dicerna.
Ada pula susu formula yang dirancang khusus menggunakan isolat protein soya dari kedelai sehingga bisa dijadikan alternatif untuk mengoptimalkan kebutuhan gizi anak yang alergi susu sapi.
Bila bayi tidak bisa mengonsumsi ASI, diskusikan dengan dokter mengenai susu yang paling cocok sesuai dengan kondisinya ya, Ma.
Itu penjelasan tentang perbedaan antara susu UHT dan formula. Semoga informasi di atas bisa membantu Mama.
Baca juga:
- 9 Tanda Bayi Tidak Cocok Susu Formula, Orangtua Perlu Tahu!
- Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa pada Bayi
- 9 Cara Mengatasi Bayi Tiba-Tiba Tidak Mau Minum Susu Formula