Studi Mengungkapkan Bahwa Bayi Dapat Berpikir Logis Sebelum Berbicara
Walau belum bisa berbicara, bayi sudah bisa berpikir logis loh, Ma
1 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebuah studi yang dilakukan oleh sekelompok tim dari Universitas Johns Hopkins menunjukkan bahwa kapasitas untuk berpikir secara logis tidak hanya tergantung pada bahasa.
Temuan ini mengungkapkan bahwa bayi yang belum dapat berbicara dapat bernalar dan membuat kesimpulan yang rasional. Dengan kata lain, bayi dapat berpikir logis sebelum mereka dapat berbicara.
Studi ini mengamati bayi antara usia 12 dan 19 bulan. Di usia ini, bayi sudah mulai belajar bahasa tetapi belum sempurna. Situs Scientificamerican menuliskan hasil penelitian ini.
Editors' Pick
Metode Penelitian dengan Mainan Dinosaurus
Selama penelitian, bayi memeriksa benda-benda yang berbeda, seperti mainan dinosaurus dan mainan bunga. Kemudian, para peneliti menyembunyikan barang-barang di balik karton hitam.
Peneliti mengambil sebuah cangkir untuk menghilangkan mainan dinosaurus.
Karton hitam penghalang kemudian diangkat. Jika dinosaurus dihilangkan, logikanya hanya tersisa mainan bunga. Jika meski ada cangkir, dan bunga, namun ada dinosaurus, maka peneliti menemukan bahwa bayi menunjukan ekspresi heran sebab ia melihat keanehan dari rangkaian peristiwa antara dinosaurus, bunga, cangkir, dan karton hitam.Terlihat kalau bayi merasa ada yang salah walau belum bisa mengungkapkannya dalam kata-kata.
Metode Penelitian Eye Tracking
Di sini peneliti menggunakan teknik eye tracking untuk mengukur kemampuan mental pada bayi yang belum bisa berbicara. Hasilnya adalah bayi menatap lebih lama pada adegan di mana objek baru muncul di belakang penghalang. Bayi mengalami kebingungan ketika ditampilkan informasi yang tidak terduga dan baru.
Penulis studi, Nicoló Cesana-Arlotti, dari Departemen Ilmu Psikologi dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Johns Hopkins menyatakan cara berpikir logis yang diungkap lewat komunikasi bukanlah faktor utama untuk membangun logika berpikir.
Selama penelitian, Cesana-Arlotti dan rekan setimnya juga melaporkan pupil bayi yang melebar ketika menonton animasi yang menampilkan hasil yang tidak masuk akal. Para ahli tahu bahwa itu juga terjadi pada orang dewasa yang ditugasi dengan masalah logika dan memberikan lebih banyak bukti bahwa bayi bisa berpikir rasional.
Bahasa Sangat Penting dalam Mengembangkan Otak dan Pikiran Bayi
Cesana-Arlotti mengakui temuan mereka tidak menyangkal pentingnya bahasa dan komunikasi simbolik untuk perkembangan otak manusia.
Namun, studi baru ini juga menunjukkan bahwa, mungkin, bahasa tidak sepenuhnya diperlukan untuk membentuk kapasitas penalaran logis otak. Karenanya Cesana-Arlotti berencana untuk melanjutkan studi ini lebih jauh.
Dia mengatakan dia ingin melihat bagaimana logika saat bayi belum bisa berbicara dan logika setelah bayi sudah lancar berbicara, apakah ada perbedaannya.
Menurutnya bahasa dapat membuka kemampuan penalaran tambahan yang tidak tersedia bagi otak yang tidak bisa berkata-kata.
Penelitian ini juga membuktikan bahwa beberapa karakter manusia sebagai makhluk cerdas dan terbukti sejak dini dalam tahap awal tumbuh kembang. Ketika menemukan kemampuan logika pada bayi yang usia 1 tahun, kemampuan ini mungkin terus berlanjut selama pertumbuhan.
Kemampuan berpikir logis tentu harus dilatih pada rentang usia emas 1.000 hari pertama dan terlebih saat memasuki usia balita.
Menarik bukan? Yuk latih bayi Mama untuk berpikir logis.
Baca juga:
- Studi: Bayi Senang Mendengar Bayi Lain Saat Mulai Belajar Berbicara
- Bahaya untuk Otak Bayi yang Terlalu Sering Menonton Televisi
- Daftar Aktivitas yang Bisa Memaksimalkan Kecerdasan Bayi