Bayi Tidak Bisa Lepas Dari Selimut Kumalnya. Normalkah, Ma?
Kok bayi suka dengan selimut kumalnya ya?
12 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak bayi menjadi terikat pada selimut, boneka beruang, atau benda-benda kesayangan lain untuk kenyamanan pada waktu tidur dan dalam situasi lain ketika bayi merasa tidak nyaman.
Istilah psikologis untuk ini adalah "objek transisi." Mengapa? Karena ketika bayi mulai melakukan perjalanan dari bayi baru lahir yang tidak bisa melakukan apa-apa ke manusia yang mandiri, seorang atau benda yang dirasa penuh kasih sayang dapat membantu mengatasi transisi ini.
Keterikatan pada benda kesayangan ini dimulai pada sejak umur 8 bulan. Apakah keterikatan ini berbahaya bagi bayi? Popmama.com mengulasnya untuk Mama.
Mengapa Bayi Terikat pada Benda Kesayangan
Rasa sayang, bau, dan familiar. Benda kesayangan adalah pengingat portabel tentang kenyamanan dan keamanan rumah dan orangtua. Ini dapat meningkatkan rasa percaya diri bayi ketika mulai lepas dari orangtua.
Benda kesayangan bayi juga dapat bermanfaat bagi orangtua. Boneka beruang atau selimut tercinta dapat membantu bayi menenangkan dirinya. Dan pada saat-saat stres atau transisi, seperti pindah dari tempat tidur bayi ke tempat tidur bayi besar, mulai menyapih, atau bepergian ke tempat baru, benda kesayangan dapat menjadi senjata bagi orangtua untuk menenangkan bayi.
Editors' Pick
Macam-macam Benda Kesayangan
Bayi dapat mengembangkan keterikatan mendalam pada benda yang aneh. Berikut adalah contoh benda yang tidak bisa lepas dari bayi:
- Remote control,
- mainan balok,
- baju tidur mama,
- bebek karet,
- label satin lembut pada pakaian,
- kunci kombinasi,
- selimut, guling, boneka, atau bantal kumal,
- sebuah truk pengangkut mainan,
- telinga dari boneka anjing,
- sisir.