5 Tips Mendorong Perkembangan Sosial dan Emosional Bayi
Mulai dari kelahiran, bayi belajar siapa mereka dari cara mereka diperlakukan
3 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hubungan yang penuh cinta memberi kita rasa nyaman, aman, percaya diri, dan dorongan. Tidak hanya orang dewasa, bayi pun bisa merasakan manfaatnya. Dari situ bayi dan anak belajar membentuk persahabatan, mengomunikasikan emosi, dan menghadapi tantangan.
Hubungan yang kuat dan positif juga membantu bayi mengembangkan kepercayaan, empati, belas kasih, dan rasa benar dan salah.
Mulai dari kelahiran, bayi belajar siapa mereka dengan cara mereka diperlakukan oleh orang di sekitarnya. Melalui interaksi sehari-hari, orangtua, kerabat, dan pengasuh mengirim pesan kepada bayi misalnya pintar, manis, disayang oleh keluarga, Mama senang menghabiskan waktu bersamanya. Pesan-pesan ini membentuk harga diri bayi.
Perkembangan sosial adalah kondisi ketika bayi dapat merespons dengan baik keadaan di sekitarnya. Sedangkan perkembangan emosional ini berhubungan dengan kemampuan bayi dalam mengenali, memahami, serta mengendalikan emosi yang ia rasakan.
Misalnya, bayi berusia 6 bulan tidak berhenti tertawa ketika Mama menutupi mukanya dengan serbet, dan kemudian berkata “ciluk ba”. Setiap kali Mama mencoba meletakkan serbet, bayi berkata, "eh, eh, eh" dan menendang lengan dan kakinya untuk memberi tahu Mama bahwa ia tidak ingin berhenti. Bayi belajar bahwa hubungan dengan orang lain menyenangkan, bahwa ia adalah komunikator yang baik, dan bahwa kebutuhan dan keinginannya penting.
Perkembangan ini sangat penting dan akan terus berkembang seiring dengan waktu. Popmama.com merangkum beberapa tips yang dapat dilakukan Mama untuk mendorong perkembangan sosial dan emosional bayi.
1. Perawatan responsif
Perawatan responsif berarti mencocokkan metode pengasuhan Mama dengan apa yang dibutuhkan bayi. Misalnya, ketika berusia 10 bulan, bayi mungkin mulai menendang, mengoceh, dan meraih segala sesuatu pada waktu makan. Ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa ia benar-benar ingin memegang sendoknya sendiri.
Mama tahu bahwa bayi belum bisa makan sendiri, jadi Mama memberinya sendok bayi untuk dipegang ketika Mama memberi makan dengan menggunakan sendok lain. Ini adalah perawatan responsif karena Mama meluangkan waktu untuk memikirkan apa arti perilaku bayi dan mencari cara untuk mendukungnya.
Editors' Pick
2. Mendukung perkembangan keterampilan bayi
Ketika bayi bermain, mengeksplorasi, dan mengikuti minat mereka, inilah waktunya bayi belajar. Dan hal terbaik yang dapat Mama lakukan adalah mendukungnya.
Bayi mengembangkan keterampilan baru ketika Mama memberi mereka bantuan yang cukup sehingga mereka dapat menguasai tantangan tanpa menjadi frustrasi. Misalnya, jika Mama melihat bayi mencoba untuk berguling, Mama dapat memegang mainan di sampingnya sehingga ia meraih dengan tubuhnya untuk meraihnya.
3. Bersikap penuh kasih sayang
Menyentuh, menggendong, menghibur, mengayun, bernyanyi, dan mengobrol dengan bayi dapat mengirim pesan bahwa ia istimewa dan dicintai.
Meskipun mudah disayang ketika bayi lucu dan suka dipeluk, penting juga untuk bersikap penuh kasih sayang ketika bayi rewel, banyak menangis atau sakit. Ketika Mama dapat berada di sana untuk bayi selama masa-masa sulit, bayi belajar bahwa mereka dicintai dalam keadaan apa pun.
4. Bantu bayi merasa aman dan terpenuhi kebutuhannya
Mama membantu bayi merasa aman dan nyaman ketika Mama menanggapi tangisannya dan bentuk komunikasi lainnya. Misalnya, mengangkat bayi ketika dia mengangkat lengannya ke udara seolah berkata, "Gendong, Ma!"
Bayi juga merasa aman ketika mereka mendapatkan banyak kasih sayang dari Mama dan ketika ocehan mereka dimengerti. Cinta dan kepercayaan yang Mama bagikan itulah yang membantu bayi belajar bahwa Mama akan selalu ada untuknya. Kepercayaan ini membentuk kepercayaan dirinya.
5. Jadikan budaya di rumah menjadi bagian dari rutinitas bayi
Budaya seseorang adalah bagian penting dari siapa dirinya. Hubungan yang ia miliki dengan budayanya membentuk identitas dan harga dirinya dengan cara yang sehat dan positif.
Perkenalkan kepada bayi orang-orang penting di keluarga atau di rumah. Selain itu, Mama juga dapat memilih buku dan musik yang mencerminkan budaya rumah. Dengan pembiasaan ini maka budaya di rumah dengan cepat akan menjadi bagian yang dicintai dari rutinitas harian anak bayi.
Apa yang Mama lakukan untuk meningkatkan kemampuan sosial dan emosional bayi Mama? Yuk, komen di bawah.
Baca juga:
- Ini 9 Alasan dan Cara Mengatasi Bayi Suka Merengek
- Ayo Cek! Apakah si Kecil Punya 7 Tanda Bayi Cerdas Ini
- Wajib Tahu: Tahap Perkembangan Motorik Tangan Sesuai dengan Usia Anak