Tonggak Perkembangan Penting untuk Bayi: Kemampuan Makan Sendiri
Meski bayi sering makan sendiri dengan berantakan, ini merupakan tonggak perkembangan penting
28 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika bayi sudah nyaman makan dengan menggunakan sendok, maka tahap perkembangan selanjutnya adalah makan sendiri.
Kemampuan untuk makan sendiri adalah tonggak penting dalam perkembangan bayi. Ini mendorongnya untuk mengeksplorasi makanan melalui indra perasa, peraba, penglihatan, dan penciumannya.
Latihan dengan potongan makanan yang lebih kecil dapat membantunya menguasai keterampilan jari yang penting, dan pelajari cara mengunyah serta memindahkan makanan di dalam mulutnya.
Popmama.com akan mengulas beberapa tips dan trik untuk membantu Mama mengajarkan bayi makan sendiri.
Kapan Bayi Bisa Mulai Makan Sendiri?
Segera setelah bayi bisa duduk dan menelan makanan padat (biasanya sekitar usia enam bulan), ia mungkin sudah siap untuk mulai makan sendiri.
Saat itu, Mama dapat mulai memperkenalkan finger food untuk mendukung perkembangannya ini.
Dan tentu saja, selalu dapatkan lampu hijau dari dokter anak sebelum memperkenalkan makanan padat dan makanan kecil pada bayi.
Memperkenalkan Finger Food pada Bayi
Untuk memulai, bawalah kursi bayi ke meja bersama Mama waktu makan bersama. Selanjutnya, tebarkan empat atau lima potongan kecil ke piring.
Bayi mungkin akan memasukkan makanan ke mulut mereka sekaligus atau bahkan menyapunya ke lantai. Ini reaksi normal, Ma.
Jangan berkecil hati jika lebih banyak makanan yang jatuh daripada berada di mulutnya. Sampai bayi berusia 12 bulan, makanan padat hanya akan melengkapi dietnya saat dia menemukan cara makan sendiri. Perlu waktu juga untuk mengembangkan langit-langit mulutnya: bayi mungkin perlu mencoba makanan 10 hingga 15 kali sebelum akhirnya menerimanya.
Editors' Pick
Tahapan Perkembangan Kemampuan Makan Sendiri
Transisi dari menyusui ke pemberian makan sendiri tidak akan terjadi dalam semalam. Mama mungkin akan menemukan banyak kekacauan. Sekalipun bayi memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya, mencoba memahami mekanisme mengarahkan makanan ke mulut itu menantang.
Berikut adalah tahap perkembangan bayi untuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya selama tahun pertamanya:
- Pemahaman Palmar: Kebanyakan bayi memulai dengan memegang makanan mereka di genggamannya, belum belajar mengoordinasikan jari masing-masing untuk pengambilan dan pengangkatan. Beberapa belajar membuka tangan hingga rata dengan mulut, sementara yang lain meletakkan makanan mereka dan mengambilnya lagi dengan lebih banyak yang terbuka - strategi yang dapat menghabiskan banyak waktu tetapi tidak mengakibatkan konsumsi banyak makanan.
- Genggaman penjepit: Saat bayi menyempurnakan genggaman penjepit, biasanya antara 9 dan 12 bulan, kemampuannya untuk memegang benda-benda yang lebih kecil, seperti kacang polong dan bentuk pasta kecil, antara ibu jari dan telunjuk akan meningkat. Ini secara signifikan memperluas menu dan frekuensi makan sendiri yang bisa dilakukan secara praktis.
Tips untuk Mendorong Bayi Belajar Makan Sendiri
Tahapan ini mungkin tampak berantakan, tetapi mempelajari cara memberi makan sendiri adalah pencapaian penting yang harus dikuasainya. Gunakan tips berikut pada waktu makan:
- Tawarkan banyak kesempatan untuk berlatih. Perlu waktu sebelum bayi dapat memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Tetapi untuk saat ini, dia akan belajar cara makan sendiri dan mengenali kapan dia kenyang.
- Berikan contoh yang baik. Ingat, bayi belajar dengan meniru orangtua mereka - jadi ketika dia melihat Mama makan brokoli dan saus apel, dia akan cenderung mengikutinya.
- Tambahkan tekstur pada makanan lembut. Apakah makanan kecil yang lembut dan enak (seperti mangga, alpukat, dan tahu) itu tergelincir dan meluncur di jari bayi? Cobalah menambahkan sereal gandum utuh, bibit gandum, atau biskuit gandum utuh yang diblender menjadi seperti tepung untuk ditaburi ke makanan utama. Ini akan memudahkan bayi untuk memegang dan mengunyah, selain menambahkan nutrisi.
Makanan yang Membantu Meningkatkan Kemampuan Makan Sendiri
Mama dapat mengenalkan bayi pada banyak makanan yang sama yang ditemukan dalam bubur bayi, hanya dalam ukuran porsi yang dapat diatur. Berikut beberapa makanan yang dapat diberikan dalam bentuk potongan kecil:
- Pisang
- Buah pir
- Persik
- Mangga
- Alpukat
- Roti
- Keju
- Brokoli kukus
- Bayam
- Tahu
- Pasta yang dimasak
Makanan yang Harus Dihindari
Selama Mama menawarkan makanan yang aman dengan persiapan yang sesuai dengan usianya, gusi bayi cukup mampu mengunyah.
Namun, ada makanan yang tidak boleh diberikan kepada bayi yang sedang belajar makan sendiri, termasuk makanan yang tidak larut di dalam mulut, tidak dapat dihaluskan dengan gusi, atau dapat dengan mudah dihisap ke dalam tenggorokan. Berikut beberapa makanan yang harus dihindari:
- Kismis dan anggur utuh
- Kacang dan biji-bijian (termasuk popcorn)
- Kacang polong atau buncis utuh (kecuali jika dihancurkan)
- Sayuran mentah dan keras seperti wortel atau paprika
- Buah mentah dan keras seperti apel, pir mentah, dan anggur
- Selai kacang dalam jumlah besar
- Potongan besar daging atau keju
- Hot dog
- Permen keras atau lengket
Setelah gigi geraham tumbuh, makanan yang perlu dikunyah secara nyata dapat ditambahkan. Ini termasuk apel mentah (diparut atau dipotong kecil-kecil); irisan kecil daging dan unggas (potong kecil); dan anggur tanpa biji (dikuliti dan dibelah dua).
Tips untuk Mama
Selalu tawarkan makanan padat dengan persiapan yang sesuai untuk usia. Selain menawarkan porsi makanan yang bisa diatur, pastikan bayi duduk tegak di kursinya setiap kali dia makan. Bayi yang merangkak, melaju, atau berjalan-jalan berisiko tersedak. Bayi yang tersedak akan terlihat ketakutan, tidak akan mengeluarkan suara apapun, dan tidak dapat bernapas.
Meski kedengarannya mengkhawatirkan, tersedak sebenarnya adalah respons keamanan terhadap makanan yang masuk terlalu jauh ke dalam mulut. Saat bayi muntah, mereka menangani masalahnya sendiri, dan yang terbaik adalah tetap tenang sampai masalah itu berlalu.
Nah itulah cara mengajarkan bayi makan sendiri. Makan bukan hanya masalah rasa dan nutrisi, tetapi juga perasaan, penciuman, memencet, dan mengolesi makanan. Tahapan ini mungkin memakan waktu makan lebih lama dan berantakan, tetapi anggaplah percikan dan cipratan itu sebagai pengalaman belajar yang menyenangkan dan penting bagi bayi.
Selamat mengajari si Kecil, Ma!
Baca juga:
- Bikin Frustasi! Ini 4 Tantangan saat Memberikan MPASI pada Bayi
- 5 Resep MPASI Berbahan Salmon untuk Bayi 8 Bulan
- 5 Rekomendasi MPASI dengan Daging Sapi untuk Bayi 7 Bulan