Waspada! Gigitan Nyamuk Ini Dapat Menghambat Tumbuh Kembang Bayi
Bukan cuma gatal, penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk dapat berisiko bagi perkembangan bayi
16 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Digigit nyamuk adalah masalah umum yang sering dialami oleh bayi dan anak-anak.
Nyamuk mungkin tampak sebagai hewan kecil yang tidak berbahaya. Namun, ada gigitan nyamuk tertentu yang bisa sangat serius dan memicu komplikasi kesehatan pada bayi dan anak.
Dalam kasus yang parah, komplikasi ini bahkan memengaruhi perkembangan bayi secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan fisik, kognitif, dan emosional.
Sayangnya, penyakit yang dibawa nyamuk berikut ini masih umum terjadi di Indonesia dan dapat berdampak parah pada pasien, terutama pada bayi dan anak kecil.
Popmama.com merangkum informasi tentang lima penyakit akibat gigitan nyamuk yang berbahaya bagi bayi beserta risikonya, dan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan oleh orangtua.
1. Malaria
- Dapat memengaruhi perkembangan otak
Malaria adalah salah satu penyakit paling umum yang disebabkan oleh nyamuk, ditularkan oleh nyamuk Anopheles.
Jika si Kecil terkena malaria parah, penyakit ini bisa memiliki efek jangka panjang pada kemampuan kognitif, perilaku, dan kinerjanya di sekolah. Menurut sebuah makalah penelitian yang diterbitkan di BioMed Central, gangguan kognitif dalam bahasa, memori, dan fokus adalah beban tersembunyi dari infeksi malaria.
Jika bayi dan anak mengalami malaria, waspadai gejala seperti kejang, koma, dan gula darah rendah. Gejala-gejala ini dapat menunjukkan risiko tinggi infeksi akut dan harus segera dievaluasi oleh dokter.
- Mengganggu sistem kekebalan tubuh
Parasit malaria juga dapat mengganggu sistem kekebalan si Kecil dan mengurangi kemampuannya untuk memicu respons kekebalan.
Sebuah makalah yang diterbitkan di Science Daily memaparkan bahwa pasien malaria sering gagal untuk merespon banyak vaksin dan rentan terhadap banyak infeksi.
Selama tahun-tahun perkembangan, bayi dan anak terpapar beberapa rangsangan baru seperti kuman. Dengan tidak adanya sistem kekebalan yang kuat, kemungkinan mereka jatuh sakit jauh lebih tinggi.
Mama juga perlu mengambil langkah preventif untuk melindungi bayi dari gigitan nyamuk saat mereka berada di luar rumah. Nyamuk Anopheles paling aktif saat senja atau fajar. Mama dapat mengoleskan losion anti nyamuk yang aman untuk bayi dan anak kecil.
Konsumsi makanan yang meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak juga dapat membantu untuk mengatasi masalah ini.
Editors' Pick
2. Demam berdarah
- Memicu nyeri sendi dan otot dalam jangka panjang
Jika si Kecil terinfeksi demam berdarah, dampak pada perkembangan fisiknya dapat bertahan bahkan setelah infeksi hilang.
Demam berdarah diketahui menyebabkan nyeri hebat pada otot dan persendian, kondisi yang disebut poliartralgia dan mialgia. Jika bayi dan anak juga mengalami kekurangan vitamin atau mineral apa pun, rasa sakit ini bisa parah untuk persendian yang masih berkembang.
Bila si Kecil mengalami nyeri sendi bahkan setelah infeksinya mereda, diskusikan hal ini dengan dokter.
Lindungi anak dari penyakit lanjutan yang disebabkan oleh gigitan nyamuk dengan tidak membiarkan genangan air di dalam dan di sekitar rumah.