Kenali Jenis dan Ciri-Ciri Campak Pada Bayi Serta Cara Mengobatinya
Ada tiga jenis campak yang dapat mengintai, jangan sampai salah ya karena penanganannya berbeda
20 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Campak atau measles adalah infeksi yang disebabkan oleh virus paramyxovirus yang sangat menular. Virus ini disebarkan melalui udara dan menginfeksi saluran pernapasan lalu menyebar ke seluruh tubuh. Ciri khas campak adalah munculnya ruam di kulit penderitanya. Campak bisa menyerang segala umur, termasuk bayi mama.
Ruam campak biasanya muncul di belakang telinga, sekitar kepala, dan leher. Pada akhirnya, ruam merah ini akan menyebar ke seluruh tubuh. Virus campak juga dapat menyerang paru-paru dan sistem saraf.
Dilihat dari jenis virusnya, ada tiga jenis campak pada bayi. Apa saja jenis campak tersebut dan bagaimana ciri-ciri campak pada bayi yang perlu Mama awasi? Berikut ini Popmama.com rangkum informasinya untuk Mama.
3 Jenis Campak yang Bisa Menyerang Bayi
Dari jenis virus yang menyebabkan campak, ada 3 jenis campak yang bisa menyerang bayi. Campak apa saja itu?
- Campak bayi atau roseola infantum. Penyakit ini terjadi melalui virus yang menular melalui udara. Karena tanda-tandanya yang hampir sama, roseola infantum sering disalahartikan sebagai campak (rubeola) atau campak Jerman (rubella). Roseola infantum biasanya menular pada bayi berusia antara 6-12 bulan. Sedangkan campak dan campak Jerman lebih mungkin terjadi pada balita yang lebih besar. Mama tak perlu khawatir, roseola infantum tidaklah berbahaya selama ditangani dengan benar.
- Campak rubeola. Virus rubeola ditularkan langsung melalui udara atau melalui sentuhan langsung dengan cairan dari tubuh orang yang terinfeksi. Virus rubeola bisa hidup di udara hingga dua jam. Jadi bisa saja, si Kecil tertular saat berada di ruangan yang sama meskipun penderitanya sudah tidak ada di sana. Gejalanya seperti pilek dan batuk, kemudian suhu tubuh anak akan naik ke 40°C sekitar 10-12 hari setelah terinfeksi virus. Mata anak juga akan sensitif terhadap cahaya terang. Ruam merah akan muncul 15 hari kemudian, dimulai dari belakang telinga, leher, hingga menyebar ke seluruh tubuh.
- Campak Jerman (rubella). Sama seperti rubeola, rubella juga ditularkan melalui udara yang terkontaminasi oleh batuk ataupun bersin dari penderita. Gejala rubella cenderung lebih ringan, hingga susah dikenali. Biasanya virus rubella baru akan berkembang 2-3 minggu setelah terinfeksi. Gejala yang perlu diperhatikan adalah demam, nyeri otot, muncul ruam merah dari wajah kemudian menyebar ke tubuh, dan kelenjar getah bening membengkak. Biasanya, rubella menyerang anak yang sudah lebih besar, ataupun orang dewasa.
Editors' Pick
Ciri-Ciri Campak pada Bayi
Gejala roseola infantum, atau campak bayi, biasanya muncul 1-2 minggu setelah virus masuk tubuh. Ini gejala khas serangan virus campak:
- Bayi biasanya demam di suhu 39-39,5° C akan berlangsung selama 3-5 hari.
- Bayi mengalami pilek dan kehilangan nafsu makan.
- Setelah 5 hari demam akan mereda, bersamaan dengan munculnya ruam merah muda di dada, perut, punggung, lengan, leher, dan wajah. Ruam ini biasanya akan mereda selama 2-3 hari.
Jika lebih dari 3 hari ruam tidak hilang atau demam tinggi tidak turun-turun, maka Mama perlu membawa si Kecil ke dokter.
Diagnosis roseola infantum hampir sama dengan penyakit infeksi lainnya. Maka dari itu sering terjadi salah diagnosa jika diperiksa saat masih gejala awal. Ketika muncul ruam, barulah bisa diperiksa secara menyeluruh. Jika dirasa perlu, tes darah pada bayi akan dilakukan untuk melihat kadar antibodi terhadap roseola infantum.
Cara Mengobati Campak pada Bayi
Sebenarnya tidak dibutuhkan metode pengobatan khusus untuk menangani si Kecil yang terkena campak bayi. Berikut hal yang bisa Mama lakukan:
- Buat ruangan kamar senyaman mungkin dengan udara yang sejuk,
- Jangan memandikan si Kecil dengan air dingin, gunakan air hangat agar ia tidak mengigil,
- Beri si Kecil minum yang cukup supaya dia tidak dehidrasi,
- Hindari memberinya obat aspirin untuk meringankan demam, cukup dikompres saja dengan air hangat,
- Hindari keluar jalan-jalan sampai si Kecil sembuh total.
Campak biasanya berlangsung dalam waktu singkat dan dapat sembuh sendiri dengan sempurna. Namun, demam yang naik dengan cepat ditambah udara atau air yang dingin, dapat memicu kejang demam. Komplikasi campak yang serius akan muncul ketika bayi memiliki daya tubuh yang rendah. Komplikasi tersebut dapat berupa radang otak atau pneumonia.
Cara Mencegah Campak pada Bayi
Campak adalah infeksi virus yang bisa dicegah dengan vaksinasi. Vaksin MMR digunakan untuk mencegah mumps (gondongan), measles (campak), dan rubella (campak jerman). Vaksin ini sangat efektif mencegah campak. MMR diberikan saat anak berusia sembilan bulan, kemudian diulang pada saat anak berusia 15 bulan, dan diperkuat dengan vaksin saat anak berumur lima tahun.
Selain dengan vaksin MMR, campak pada bayi bisa dicegah dengan cara:
- Mencuci tangan terutama setelah melakukan aktivitas di luar ruangan, buang air, atau melakukan aktivitas lain. Kebersihan merupakan lini pertama untuk menjaga kesehatan si Kecil dan seluruh keluarga,
- Lebih baik ganti baju terlebih dahulu sebelum memeluk atau menggendong si Kecil setelah dari luar rumah,
- Sebelum si Kecil bisa menerima vaksin MMR, hindari daerah-daerah yang rawan akan penyakit campak.
Semoga si Kecil selalu sehat ya!
Baca juga:
- Demam pada Bayi Baru Lahir: Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Jangan Panik! Begini Cara Mengatasi Kejang karena Demam pada Bayi
- Jangan Sembarangan! Ini Fakta Seputar Pemberian Obat Demam pada Bayi