Inilah Makanan Terbaik untuk Menambah Berat Badan Bayi
Apa saja ya makanan terbaik untuk menambah berat badan bayi?
4 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua pasti memiliki kekhawatiran akan berat badan anak mereka. Gizi dan nutrisi yang tercukupi perlu diberikan agar sang Anak tetap sehat dan tumbuh dengan baik.
Banyak pilihan makanan yang bisa Mama berikan sebagai menu awal MPASI, mulai dari buah, sayuran, daging dan lain sebagainya. Beberapa makanan tersebut memiliki kalori dan nutrisi yang baik untuk menaikkan berat badan si Kecil.
Selain itu, masih ada beberapa makanan lainnya yang bisa Mama berikan untuk si Kecil agar berat badannya bertambah. Apa saja?
Berikut Popmama.com telah merangkum makanan terbaik untuk menambah berat badan bayi. Yuk, simak.
1. Makanan untuk bayi di bawah usia 6 bulan
Bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan yang memiliki berat badan yang rendah daripada bayi seusianya bisa menjadi sebuah masalah.
Bayi mendapatkan kalori mereka dari ASI, susu formula, atau keduanya. Yang perlu Mama pantau adalah seberapa sering dan seberapa banyak mereka mendapatkan ASI.
1. ASI atau Susu Formula: Sering dan Cukup
ASI perlu diberikan pada bayi baru lahir setiap 2 sampai 3 jam, jadi Mama perlu memberikan susu 8-12 kali atau lebih menyusui per hari selama 4 bulan pertama. Biarkan si Kecil untuk menyusui sampai payudara terasa sangat lembut.
Mama bisa mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI. Selain itu, hindari mengenakan bra atau atasan yang ketat ya, Ma!
Editors' Pick
2. Makanan untuk bayi usia 6-9 bulan
Kebanyakan bayi akan mulai menunjukkan ketertarikan terhadap makanan padat saat memasuki usia 6 bulan.
Beberapa makanan dan buah-buahan yang bisa dijadikan sebagai menu MPASI awal di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Alpukat
Alpukat adalah makanan transisi yang bagus untuk bayi jika mau mulai melakukan MPASI. Lemak sehat yang ada di alpukat serta rasa yang relatif ringan menjadikannya makanan yang enak saat Mama mencoba unruk menambah berat badan si Kecil.
Haluskan dan sajikan dengan ketebalan. Mama juga bisa menambahkan alpukat ke makanan lain seperti sereal beras atau buah lainnya.
Ada baiknya untuk memperkenalkan makanan baru secara perlahan. Dengan cara seperti ini, Mama bisa memantau apakah si Kecil menunjukkan reaksi alergi atau tidak.
2. Oatmeal
Untuk membuatnya, Mama cukup campurkan oat biasa yang dimasak dalam air sampai tekstur menjadi kental. Agar lebih enak, masak dan encerkan oatmeal dengan susu formula atau ASI.
Oatmeal mengandung banyak serat termasuk beta glukan, yang merupakan salah satu bentuk serat makanan larut. Serat ini bisa bantu pertumbuhan bakteri baik pada usus yang bisa menguntungkan si Kecil.
Oatmeal juga memiliki rasa yang netral sehingga bisa dipadukan dengan makanan lainnya, seperti buah-buahan. Perlu diingat, penting untuk menghindari madu karena hal itu bisa menimbulkan botulisme dan menimbulkan bahaya tersedak.
3. Telur
Telur adalah makanan yang bisa membangkitkan energi baik pada bayi dan orang dewasa. Telur juga memiliki tekstur yang lembut, mudah untuk dikunyah dan mudah disiapkan.
Mama perlu berhati-hati karena telur merupakan alergi umum yang sering muncul pada bayi. Saat memberikan telur, ada baiknya Mama memperhatikan apakah ada reaksi alergi yang muncul pada si Kecil.
Setelah telur menjadi makanan utama si Kecil di usia 8 sampai 9 bulan, Mama bisa mengaduknya dan menaburkan keju dan sayuran untuk nutrisi tambahan. Mama juga bisa menambahkan nasi dan menjadikannya nasi lapis, lalu dipotong kecil-kecil.
3. Makanan untuk bayi usia 9-12 bulan: ikan
Sebenarnya Mama tidak perlu menunggu si Kecil sampai berusia 9 bulan untuk mengenalkan ikan, tapi lebih mudah bagi bayi untuk menangani tekstur pada usia ini daripada awal-awal masa MPASI.
Ikan mengandung protein dan lemak sehat yang penting untuk pertumbuhan si Kecil. Pastikan Mama memilih ikan terbaik untk si Kecil seperti kembung, salmon, lele, mujair.
Ikan sendiri mengandung asam docosahexaenoic atau DHA, sejenis lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak di usia dini.
4. Makanan untuk usia 1 tahun lebih
Di usia ini biasanya nafsu makan mereka akan menurun, jadi Mama tidak perlu khawatir jika si Kecil yang awalnya sangat suka makan tiba-tiba hanya mengonsumsi porsi yang sedikit.
Minyak zaitun atau minyak alpukat bisa digunakan untuk mendapatkan lemak sehat yang cukup. Mereka membutuhkan sekitar 1.000 - 1.400 kalori setiap hari pada usia ini, sehingga berarti mereka per harinya akan menambah sekitar 30 - 50 gram lemak.
Jika Mama merasa bahwa si Kecil tidak mendapatkan kalori yang cukup, Mama bisa menambahkan sedikit minyak zaitun atau minyak alpukat ke makanan mereka.
1/4 sampai 1/2 sendok makan (4-7 ml) sangat cukup untuk permulaan. Mama perlu berhati-hati agar tidak memberikan terlalu banyak minyak ke dalam makanan karena hal tersebut bisa menyebabkan gangguan lambung atau diare.
5. Kapan Mama perlu khawatir dengan berat badan si Kecil?
Jika bayi mama memiliki energi untuk bermain dan mengikuti perkembangan tubuh, mereka kemungkinan akan tumbuh dengan baik, kecuali jika dokter menemukan masalah dengan berat badan si Bayi.
Mama bisa tetap mengikuti jalur perkembangan si Anak dengan mencatat waktu, tanggal, dan jumlah serta jenis makanan yang telah dimakan oleh si Kecil.
Jika si Kecil tampak lesu dan menolak untuk makan, ada baiknya Mama membuat janji temu dengan dokter anak ya, Ma!
Itulah tadi rangkuman mengenai makanan terbaik untuk menambah berat badan bayi. Semoga bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- Normalkah Berat Badan Bayi Baru Lahir Turun seperti Anak Aurel?
- Ini Informasi Berat Badan Bayi Ideal Usia 7-12 Bulan
- 10 Makanan yang Ampuh untuk Menambah Berat Badan Bayi