Melatih bayi untuk tidur sendiri merupakan hal yang perlu dilakukan agar si Kecil tidak bergantung dengan orangtua maupun lainnya.
Ada banyak sekali metode untuk melatih bayi tidur yang bisa Mama dan Papa coba, salah satunya adalah metode kursi.
Sebenarnya apa itu metode kursi dan bagaimana cara kerjanya? Berikut Popmama.com telah merangkum cara melatih bayi tidur dengan metode kursi yang dilansir dari What to Expect. Yuk, simak!
1. Apa itu metode kursi?
Unsplash.com/Barbara Verge
Metode pelatihan tidur dengan kursi adalah teknik "tanpa air mata" yang bertujuan untuk mengajarkan si Kecil tertidur tanpa digendong saat ia menangis, Ma.
Prosesnya melibatkan meletakkan si Kecil, lalu duduk di kursi dekat box bayi, menghibur bayi mama jika perlu dan kemudian secara bertahap menggerakkan kursi ke arah pintu setiap malam sampai Mama akhirnya keluar dari kamar.
Sebagian besar bayi siap memulai pelatihan tidur di usia antara 4 sampai 6 bulan, di mana pada usia ini bayi bisa belajar untuk menenangkan diri sendiri.
Beberapa orangtua akan merasa lebih baik menggunakan metode kursi daripada metode menangis atau metode Ferber, karena memungkinkan mereka untuk tetap dekat namun tidak perlu sampai menggendong si Kecil.
Editors' Pick
2. Apakah metode kursi dapat bekerja dengan baik?
Unsplash.com/Dakota Corbin
Metode melatih tidur kursi sendiri kemungkinan bekerja dengan baik pada bayi yang berusia lebih tua karena mereka bisa tenang hanya perlu dengan keberadaan orangtua tanpa perlu digendong.
Mama perlu ingat bahwa metode pelatihan tidur yang lembut membutuhkan waktu lebih lama untuk dicapai daripada metode cry it out, bahkan bisa sampai beberapa minggu, jadi metode kursi tidak ideal jika Mama menginginkan hasil yang cepat.
3. Apa yang harus dilakukan saat Bayi menangis di tengah sesi pelatihan tidur dengan metode kursi?
Unsplash.com/Helena Lopes
Beberapa bayi akan menangis saat metode kursi ini dilakukan. Yang bisa Mama lakukan adalah tenangkan si Kecil dengan ucapan atau dengan tepukan ringan. Dan jika Mama bisa mengatasi air mata agar tidak keluar terlalu banyak, maka metode kursi ini bisa bekerja dengan baik untuk Mama dan si Kecil.
4. Lantas bagaimana cara kerja dari metode kursi?
Unsplash.com/Nyana Stoica
Metode pelatihan tidur kursi ini merupakan metode yang lembut, dan merupakan metode dengan proses bertahap yang membutuhkan waktu serta konsistensi dan kesabaran.
Cara kerja dari metode kursi sendiri sangat mudah diterapkan dan dipahami kok, Ma. Berikut caranya:
Tidurkan seperti biasa. Tetap lakukan rutinitas tidur seperti biasanya, menyusui, mandi dan lain sebagainya.
Tahap pertama, letakkan kursi di sebelah keranjang bayi. Untuk tahap pertama sendiri Mama bisa letakkan kursi di sebelah tempat tidur si Kecil, lalu duduk dan tunggu di kursi tersebut sampai si Kecil tertidur.
Mulai saat bayi dalam keadaan mengantuk. Tidurkan si Kecil di tempat tidurnya saat dia mengantuk tapi masih terjaga agar bisa belajar untuk tidur sendiri. Duduk di sebelah keranjang bayi untuk memberikan rasa aman.
Dengarkan tangisannya. Sebagian besar bayi akan rewel tepat sebelum tidur, namun jika si Kecil mulai terbangun lagi setelah ditidurkan, duduk di kursi dan dengan tenang beri tahu bahwa sudah waktunya untuk tidur.
Tenangkan si Kecil. Mama bisa membujuk atau menawarkan kenyamanan secara verbal, namun tetap lembut atau tepukan cepat di punggungnya. Coba untuk tidak banyak berinteraksi dan jangan digendong lagi ya, Ma!
Ulangi prosesnya. Tinggalkan kursi saat si Kecil sudah tertidur dan kembali jika dia rewel lagi, tapi tunggu sebentar sebelum masuk ya, Ma! Hal ini dilakukan untuk menunggu tangisan si Kecil reda dan mencari tanda apakah Mama perlu masuk atau hanya menunggu di depan kamar.
Tahap kedua, pindahkan kursi ke tengah ruang antara box dan pintu kamar. Setelah tiga malam mama melakukan metode kursi di samping tempat tidur bayi, pindahkan kursi setengah jalan mengarah ke pintu, duduk dan bisikkan "shh" dengan lembut sesuai kebutuhan.
Tahap ketiga, pindahkan kursi di dekat pintu kamar. Setelah beberapa malam Mama berhasil di tahap kedua, letakkan kursi di ambang pintu dan terus ulangi prosesnya.
Tahap keempat, pindahkan kursi ke luar kamar ruangan. Kali ini, Mama pindah ke luar kamar namun si Bayi tetap ada dalam pandangan dan coba untuk mengurangi suara "shh" atau pun decak.
Tunggu di luar ruangan. Kalau Mama telah melakukan metode kursi ini selama 2 minggu, lanjutkan metodenya dengan menunggu di luar ruangan. Mama bisa lanjut memperhatikan suara si Kecil namun tetap berada di ruangan lain.
Itulah tadi rangkuman mengenai melatih bayi tidur dengan metode kursi. Semoga membantu ya, Ma!