5 Alasan untuk Tidak Memberikan Es Krim pada Bayi
Enak sih, tetapi...
22 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat bayi mulai menikmati makanan pendamping ASI, Mama pasti ingin langsung memberikan berbagai makanan sehat dan lezat untuknya. Namun sabar dulu ya, Ma, karena Ikatan Dokter Anak Indonesia menyarankan untuk memberikan bubur saring (puree) dari buah atau sayur terlebih dahulu.
Setelah bayi usia 6 sampai 9 bulan sudah lancar makan puree, maka ia boleh ‘naik tingkat’ ke makanan yang teksturnya lebih kasar. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bayi 9 sampai 12 bulan sudah boleh makan makanan cincang halus (minced), cincang kasar (chopped), dan finger foods.
Tak hanya makanan sehat dan penuh gizi, Mama pasti juga ingin memberikan makanan serba enak yang pasti disukai anak, salah satunya es krim! Namun, bolehkah bayi diberikan es krim?
Sayangnya, bayi di bawah 12 bulan sebaiknya tidak diberikan es krim, karena umumnya es krim yang banyak dijual di pasaran terbuat dari susu sapi, gula, gula, dan gula.
Apakah berbahaya jika bayi mengonsumsi susu sapi? Tentu saja ada beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi pada bayi Mama. Ditambah lagi dengan kandungan gula yang tinggi, tubuh bayi Mama belum cukup siap untuk mengolah itu semua.
Masih penasaran kenapa bayi sebaiknya tidak diberikan es krim? Ini 5 alasan untuk tidak memberikan es krim pada bayi.
1. Bisa mengandung pengawet
Hampir semua es krim yang banyak Mama temui di supermarket mengandung zat pengawet, yang tentu saja bisa merugikan kesehatan bayi.
Salah satu zat pengawet yang mungkin ada dalam es krim adalah nitrat atau nitrit. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) dalam situs Healthy Children, kandung nitrat nitrit ini berguna sebagai pengawet, terutama untuk produk keju, daging, dan ikan.
Menurut AAP, kandungan ini sering dikaitkan dengan tumor pada saluran pencernaan dan sistem syaraf, sehingga bisa memicu gangguan tiroid.
Selain itu, saluran cerna bayi belum cukup sempurna untuk terpapar zat pengawet. Maka akan lebih aman untuk menunggu usianya lebih dari 12 bulan untuk mengenalkan es krim atau makanan lain yang mungkin mengandung pengawet ya, Ma.
Editors' Pick
2. Mengandung susu sapi
Sudah bukan rahasia lagi, sepertinya hampir semua es krim di dunia ini dibuat dengan bahan dasar utama susu sapi. Sedangkan IDAI tidak menyarankan pemberian susu sapi bagi anak yang usianya belum 1 tahun. Terutama jika Mama atau Papa ada yang alergi susu sapi.
Menurut IDAI, menghindari bayi dari protein susu sapi (susu sapi dan produknya) sampai usia 12 bulan adalah cara terbaik untuk mencegah terjadinya reaksi alergi protein susu sapi.