7 Alergi Makanan Unik yang Sering Terjadi pada Anak
Begitu mulai makan makanan padat, risiko alergi akan meningkat. Waspada ya, Ma!
29 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika si Kecil mulai makan, Mama mungkin khawatir ia akan mengalami alergi makanan. Apalagi, kalau Mama dan Papa juga memiliki alergi pada makanan tertentu, risiko anak mengalami alergi juga otomatis meningkat. “Kalau kedua orangtua mempunyai penyakit alergi yang sama, risiko timbulnya alergi pada anaknya bisa mencapai 80 persen,” ujar Dr. dr. Zakiudin Munasir, SpA(K), dari FKUI-RSCM.
Menghadapai alergi makanan pada anak memang tidak mudah ya, Ma. Pilihan makanan si Kecil menjadi terbatas, belum lagi kalau alerginya kambuh, duh, sangat menyiksa. Reaksi alergi pada anak juga berbeda-beda, ada yang gatal-gatal, bengkak, bahkan sesak napas.
Menurut U.S. Food and Drug Administration (USFDA), reaksi alergi makanan yang parah dan mengancam nyawa menyebabkan 150 kematian tiap tahunnya di Amerika.
Memangnya, makanan apa saja sih yang paling sering menyebabkan alergi? Menurut American College of Allergy, Asthma, & Immunology (ACAAI), 8 jenis makanan yang menjadi penyebab pada 90 persen alergi terkait makanan, adalah:
- Susu,
- telur,
- ikan,
- kerang,
- kacang pohon
- kacang tanah,
- gandum,
- kacang kedelai.
Mungkin Mama sudah tidak kaget lagi ya mendengar daftar alergi makanan pada bayi. Namun Mama pasti tidak menyangka kalau beberapa jenis makanan di bawah ini juga bisa menjadi alergen bagi beberapa orang. Mau tahu alergi makanan pada anak yang paling unik dan tidak biasa? Simak daftarnya di bawah ini yuk, Ma.
1. Daging merah
Jika anak alergi daging merah, itu artinya anak alergi dengan daging sapi, domba, kambing, pork, dan bisa jadi ia alergi juga dengan beberapa jenis unggas. Umumnya alergi daging merah ini berkaitan dengan kandungan gula dalam daging merah yang disebut alpha-galactose (alpha-gal).
Menurut American Academy of Allergy Asthma & Immunology (AAAAI), sebagian kecil anak yang alergi susu juga alergi daging merah. Maka jika anak mama alergi susu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter anak untuk memastikan apakah anak mama alergi daging merah juga atau tidak.
2. Jagung
Walau terbilang jarang, namun alergi jagung bisa berakibat parah. Kalau anak mama alergi jagung, maka sebaiknya dia tidak terpapar semua jenis makanan yang terbuat dari jagung, baik itu jagung mentah, matang, sirup jagung, atau tepung jagung.
Menurut ACAAI, alergi jagung sulit dikenali karena reaksinya mirip alergi gandum, biji-bijian, dan serbuk bunga.
Editors' Pick
3. Mangga
Sangat jarang terjadi, namun ternyata buah seenak mangga bisa menyebabkan alergi bagi beberapa orang. Agak mirip dengan alergi alpukat, alergi mangga juga berkaitan erat dengan alergi lateks.
Menurut AAAAI, anak yang alergi mangga biasanya juga bisa alergi dengan apel, pir, seledri, kacang pistachio, dan kacang mede.
Begitu juga orang yang alergi dengan kulit mangga (ya, alergi kulitnya saja), biasanya juga berisiko alergi poison ivy atau zat-zat kimia yang ditemukan dalam pohon dan tanaman.
4. Sosis
Seperti yang Mama ketahui, sosis yang sering digunakan dalam hot dogs adalah makanan olahan yang biasanya sudah ditambahkan dengan beberapa jenis pengawet. Itulah salah satu penyebab banyak orang yang alergi, karena mereka alergi dengan pengawetnya. Namun biasanya, nitrate dan nitrite adalah zat pengawet yang sering menyebabkan alergi.
5. Alpukat
Siapa yang tidak suka buah hijau kekuningan yang enak ini? Biasanya, buah ini disukai anak-anak ya, Ma. Sayangnya, beberapa anak bisa mengalami alergi alpukat, lho. ACAAI mengungkap fakta yang menarik, yaitu alergi alpukat sangat berkaitan dengan alergi latex atau karet. Bagaimana mungkin? Ini karena protein yang ditemukan dalam alpukat memiliki struktur yang sangat mirip dengan karet latex.
Dengan alasan tersebut, anak yang alergi alpukat juga perlu mewaspadai alergi latex. Selain itu, jika anak (atau Mama) alergi alpukat, maka besar kemungkinan juga alergi kentang, tomat, pepaya, pisang, dan atau kiwi.
6. Marshmallow
Wah, sepertinya semua anak pasti suka marshmallow ya, Ma. Namun walau disukai, kandungan gelatin dalam marshmallow cukup sering menimbulkan reaksi alergi. Perlu Mama ketahui, gelatin adalah protein yang terbentuk ketika sel-sel hewan direbus. Dan beberapa orang alergi dengan protein ini.
Waspada ya, Ma, karena gelatin juga bisa ditemukan dalam permen lunak, permen karet, dan sereal beku. Alergi ini memang jarang terjadi, namun bisa berkaitan dengan reaksi alergi pada beberapa vaksin.
7. Buah kering
Pemicu alergi buah kering adalah sulfites, seperti sulfur dioxide, yang biasanya digunakan untuk mengawetkan buah. Di Eropa, produsen buah kering wajib menuliskan “mengandung sulfites” pada kemasan mereka, jika memang produknya mengandung sulfites.
Jika anak mengalami reaksi alergi atau sensitif dengan sulfites, maka bisa jadi anak juga alergi dengan cuka, daging olahan, buah dan sayur kalengan, sayur kering, dan wine.
Itulah 7 daftar pemicu alergi makanan pada anak yang harus Mama waspadai.
Semua pemicu alergi makanan pada bayi ini memang unik dan jarang terjadi, namun tidak ada salahnya untuk selalu waspada bila ini terjadi pada si Kecil ya, Ma.
Baca juga:
- 4 Makanan Penyebab Alergi pada Bayi serta Gejalanya
- Alergi Protein Hewani: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
- Ini Dia Cara Memberikan MPASI untuk Deteksi Alergi