Ini 4 Suplemen Vitamin & Mineral yang Diperlukan Bayi
Untuk beberapa bayi, gizi dari ASI dan makanan mungkin tidak cukup memenuhi kebutuhannya
14 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ya, semua orang pasti setuju dengan kesempurnaan kandungan dalam ASI. Tak perlu diragukan lagi, ASI memang asupan terbaik untuk bayi, khususnya usia 0 hingga 6 bulan.
Namun setelah usia 6 bulan, ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh bayi akan vitamin dan mineral. Maka bayi perlu diberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang tekstur, pilihan menu, dan jumlahnya perlu disesuaikan dengan usia bayi.
Saking takutnya anak akan kekurangan nutrisi, tak jarang Mama meminta tambahan vitamin ke dokter. Alasannya beragam, mulai dari ingin memastikan anak tidak kurang gizi, hingga ke upaya agar anak tak gampang sakit.
Apakah bayi sudah perlu diberi suplemen vitamin dan mineral? Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, suplemen vitamin dan mineral hanya diberikan pada bayi dan anak yang kebutuhan mikronutriennya tidak terpenuhi dari asupan makanan sehari-hari.
Namun kemudian World Health Organization mengeluarkan pedoman pemberian suplementasi vitamin dan mineral, yang sudah disesuaikan dengan kondisi negara dan memperhitungkan prevalensi masalah kesehatan tersering di negara tersebut.
Ada 4 jenis suplemen vitamin yang mungkin sering direkomendasikan dokter anak untuk bayi, yaitu:
1. Vitamin A
Vitamin yang satu ini sangat penting lho, Ma. Bahkan menurut IDAI, suplementasi vitamin A bermanfaat untuk menurunkan angka kematian hingga 24 persen, dan kematian akibat diare sebesar 28 persen.
Tidak heran kalau WHO juga merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin A sebesar 100.000 iU bagi bayi usia 6-11 bulan, dan 200.000 iU tiap 4-6 bulan pada anak usia 12-59 bulan.
Kabar baiknya, program ini sudah diimplementasikan ke dalam program Kementerian Kesehatan Indonesia setiap bulan Februari dan Agustus (bulan vitamin A).
Editors' Pick
2. Vitamin D
Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang dan mencegah terjadinya penyakit kronis. Perlu Mama ketahui, kalau tubuh tidak bisa secara langsung menghasilkan vitamin D, maka diperlukan bantuan dari luar tubuh.
Oleh karena itu, American Academic of Pediatric sangat merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin D sebesar 400 IU pada bayi ASI eksklusif, bayi yang minum susu formula kurang dari 1 liter sehari, anak-anak, dan remaja.
Selain itu, Mama bisa mengajak si Kecil berjemur sinar matahari (sebaiknya jangan terpapar sinar matahari langsung) karena ini baik untuk membantu pembentukan vitamin D. Walau begitu, AAP tidak menyarankan bayi terlalu sering dijemur karena bisa meningkatkan risiko terkena kanker kulit.