5 Fakta Penting tentang Penyakit Celiac pada Anak
Celiac disease atau penyakit celiac mengganggu tumbuh kembang anak seumur hidup, lho!
4 September 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orangtua pasti mau anaknya tumbuh cerdas dan sehat, namun beberapa anak kerap mengalami masalah kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak adalah celiac disease atau penyakit celiac. Apa sih penyakit celiac ini?
Menurut Celiac Disease Foundation (CDF), ini adalah penyakit autoimun kronis, dengan kata lain ini tidak bisa disembuhkan.
Menurut American Academy of Pediatrics, penyakit ini memengaruhi usus halus. Ketika penderita celiac mengonsumsi gluten (protein yang biasanya ditemukan di serealia), maka tubuhnya akan menghancurkan bagian di dalam usus halus yang bernama villi.
Villi bertugas untuk menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi anak. Jika villi hancur, maka tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik, yang sangat memengaruhi kesehatan juga tumbuh kembang anak. Namun jika anak berhenti mengonsumsi gluten, maka villi akan kembali sehat dan bisa menyerap nutrisi dengan normal.
Mama mau tahu info lebih lengkap mengenai penyakit celiac? Yuk, simak beberapa informasi penting di bawah ini, Ma.
1. Bisa terjadi di usia berapa saja
Walau lebih sering terjadi pada anak, namun penyakit celiac ini bisa baru terjadi di usia berapa saja. Penyakit ini bisa berkembang di usia berapa pun, setelah orang itu mulai mengonsumsi makanan atau obat yang mengandung gluten.
Fakta lainnya adalah, semakin lanjut usia seseorang saat didiagnosa celiac, maka semakin besar juga kemungkinan ia mengalami penyakit autoimun lainnya. Maka jika Mama curiga si Kecil alergi gluten, segera konsultasikan ke dokter anak ya, Ma. Dokter kemudian akan mendiagnosa dengan cara tes darah dan endoskopi.
Editors' Pick
2. Faktor risiko genetik
Menurut AAP, sekitar 35 sampai 40 persen manusia membawa salah satu atau kedua gen tinggi risiko celiac. Gen itu disebut HLA-DQ2 dan DQ8. Beberapa anak dengan kondisi kesehatan atau sindrom tertentu, berisiko lebih tinggi mengalami penyakit celiac. Di bawah ini beberapa hal yang meningkatkan risiko tersebut:
- Keturunan langsung dari orang yang mengalami penyakit celiac,
- down syndrome,
- diabetes tipe 1,
- defisiensi IgA,
- sindrom Turner,
- sindrome Williams,
- autoimun thyroiditis.
Menurut CDF, sekitar 1 dari 100 orang di dunia mengalami penyakit celiac. Dan anak yang keturunan langsung dari penderita penyakit celiac, mendapatkan 1 dari 10 kesempatan mengalami penyakit celiac juga.