10 Fakta tentang Indera Perasa, Pelajari agar Bayi Doyan Makan
Mempelajari tahapan bayi mengenal rasa akan membantu Mama membuat si Kecil doyan makan
1 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama pasti tahu kalau makanan yang dikonsumsi turut memberikan “rasa” pada ASI. Lalu pertanyaannya, apakah bayi baru lahir sudah bisa menikmati aneka rasa tersebut? Ternyata newborn belum mengenal semua rasa, Ma. Dibutuhkan waktu untuk lidah bayi beradaptasi dengan berbagai rasa, dimulai dari rasa manis hingga pahit.
Untuk menambah pengetahuan Mama, yuk kenali tahapan adaptasi lidah bayi pada aneka rasa makanan. Namun jangan terburu-buru mau memperkenalkan rasa ya, Ma, karena semua harus sesuai dengan usia si Kecil. Simak bareng Popmama.com ya.
1.Pengenalan rasa dimulai sejak dalam kandungan
Seperti yang dikatakan Ikatan Dokter Anak Indonesia, sejak usia 12 minggu kehamilan, janin mulai terpajan berbagai macam komponen rasa, termasuk rasa khas yang didapat dari glukosa, protein, dan asam amino, lemak, serta garam. Itu artinya, sejak masih di dalam kandungan, indera pengecap si Kecil sudah mulai belajar mengenal rasa.
Uniknya lagi, ketika janin berusia 26-28 minggu, dibuktikan adanya perubahan wajah terhadap berbagai stimulasi rasa yang berbeda. Wah, ekspresinya pasti lucu ya, Ma.
2. Bayi baru lahir hanya mengenal rasa manis
Tahukah Mama kalau bayi baru lahir lebih mudah beradaptasi terhadap rasa manis? Lidah mereka mengenal rasa manis yang alami dari ASI.
Rasa manis yang tidak terlalu kuat itu akan terekam di dalam memori mereka. Memori rasa bisa saja menjadi kacau jika anak kemudian dibiasakan dengan makanan-makanan tinggi gula. Mungkin ini salah satu penyebab kebanyakan anak menyukai permen dan cokelat ya, Ma, karena mereka mengenal rasa ini lebih dulu dari rasa lainnya.
3. Bayi baru lahir akan menolak rasa pahit dan asam
Ternyata bayi baru lahir pun sudah cerdas dalam memilih rasa lho, Ma. IDAI mengatakan kalau bayi baru lahir selalu menolak makanan atau minuman dengan rasa asam dan pahit. Hebat kan?
Dengan begitu, bayi sudah memiliki refleks untuk menjaga dirinya tetap aman jika tidak sengaja menelan apapun yang rasanya pahit atau asam. Bisa jadi ini jika mereka tidak sengaja diberikan ASI perah yang asam karena basi atau tercemar zat berbahaya yang memberi cita rasa pahit.
Begitu rasa pahit atau asam menyentuh lidah bayi, mereka akan mengeluarkan reaksi memuntahkan makanan. Jika itu terjadi, coba cicipi makanan atau ASI si Kecil.
4. Mulai mengenal rasa asin di usia 4 bulan
Ketika baru lahir, bayi belum bisa merespons rasa asin.
“Rasa asin sendiri mulai berkembang setelah ia berusia 4 sampai 6 bulan, sedangkan kapan mulai tumbulnya respons terhadap rasa gurih belum banyak diketahui,” tulis dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K) dalam artikelnya di situs resmi IDAI.
Editors' Pick
5. Tahapan pengenalan rasa merupakan bentuk pertahanan tubuh
Mulai dari menolak rasa pahit dan asam hingga tidak merespons asin, sebenarnya ini merupakan suatu mekanisme pertahanan alamiah dari bayi, Ma. Jadi jika terdapat racun atau kontaminan yang mungkin terdapat dalam makanan, maka bayi bisa dengan sigap menjauhkannya.
6. Anak ASI lebih mudah mengenal rasa
Seperti yang Mama ketahui, rasa makanan yang Mama konsumsi dapat terdeteksi dalam ASI sekitar 1-2 jam setelahnya. Tak heran kalau rasa dan aroma ASI sangat berbeda-beda, tergantung makanan Mama.
Itu sebabnya bayi yang mendapatkan ASI seharusnya lebih mudah beradaptasi dengan berbagai macam rasa.
7. Rasa ASI pengaruhi rasa favorit anak
Dengan mengenalkan aneka rasa saat masa kehamilan dan menyusui, maka hal ini ikut memengaruhi rasa favorit bayi ketika diberikan makanan padat kelak lho, Ma. Jadi kalau ingin anak suka dengan sayur dan buah, tidak ada salahnya untuk memulainya dari diri Mama sendiri.
8. Si Kecil bisa mengalami trauma pada rasa tertentu
Saat mengenalkan rasa baru pada anak, sebaiknya lakukan perlahan dan dicampurkan dengan makanan yang Mama tahu pasti disukai Si Kecil. Jangan paksa anak memakannya jika reaksinya seperti akan muntah, karena itu bisa membuatnya trauma yang akan ia kenang seumur hidupnya.
Tidak mau kan anak membenci suatu rasa seumur hidup, hanya karena pernah dipaksa memakannya?
Memaksa makanan yang tidak disuka akan membuat anak menjadi seorang picky eater kelak. Sudah tahu nih, Ma bahwa kecenderungan picky bisa terbawa seumur hidup lho.
9. Untuk mengenalkan rasa, perlu suasana yang gembira
Pernah menebak, kenapa ya anak suka dengan permen dan es krim? Selain rasa manis memang enak bagi lidah anak, namun ternyata anak juga lebih suka dengan makanan yang diberikan dalam suasana gembira.
Dengan kata lain, permen, cokelat, es krim, selalu menjadi pilihan yang menyenangkan bagi anak karena memang lebih sering diberikan di suasana yang menyenangkan (di pesta ulang tahun misalnya).
10. Latihan mengenal rasa perlu dilakukan hingga 5-10 kali
Saat dikenalkan rasa baru, bayi menolak dan langsung menyemburkan makanannya? Jangan patah semangat dulu, Ma. Memang dibutuhkan pengulangan dalam mengenalkan menu baru, hingga lidah bayi dapat beradaptasi dengan rasanya.
IDAI mengatakan bahkan Mama perlu mencoba 5-10 kali lagi dalam mengenalkan rasa baru pada anak.
Selalu semangat dalam memberikan yang terbaik (dan terlezat!) untuk si Kecil ya, Ma.
Baca juga:
- Kenali Ini 5 Pilihan Buah-buahan yang Baik untuk Bayi di Masa MPASI
- Kapankah Saat yang Tepat Bayi Mengonsumsi Stroberi? Lihat Jawabannya!
- Bolehkah Bayi Mengonsumsi Nangka? Ini Hal yang Perlu Diperhatikan