5 Jenis Ruam yang Sering Terjadi pada Bayi dan Anak
Beberapa di antaranya tanda bahaya, lho!
8 Desember 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi bayi dan balita, ruam mungkin menjadi masalah kesehatan kulit yang paling sering terjadi ya, Ma. Menurut National Health Service (NHS), masalah ini memang menyebabkan anak merasa kurang nyaman, namun umum terjadi dan biasanya tidak diikuti dengan penyakit penyerta yang berbahaya.
Kebanyakan ruam tidak mengancam keselamatan anak, dan bahkan bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Namun walau terdengar tidak berbahaya, tetap saja Mama perlu waspada dengan berbagai jenis ruam yang mungkin menyerang anak.
Bagaimanapun, ruam dan masalah kesehatan kulit lainnya membuat anak merasa tidak nyaman. Kalau sudah begitu, besar kemungkinan anak jadi rewel, mudah menangis, atau lebih manja dengan Mama.
Ada banyak sekali jenis ruam yang sering menyerang bayi dan anak lho, Ma. Apa saja sih jenis-jenis ruam tersebut? Simak daftarnya berikut ini yuk, Ma.
1. Ruam popok
Bagi bayi yang masih sering memakai popok sekali pakai (pospak), masalah ruam popok ini sepertinya sangat sering terjadi ya, Ma. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ruam popok memang tidak sampai mengancam jiwa, namun akan sangat mengganggu anak dan menyebabkan rewel.
Ruam popok ini ditandai dengan kulit kemerahan dan gatal di sekitar area yang tertutup popok. Kalau sudah begini, biasanya anak akan lebih rewel.
Untuk mengatasinya, IDAI menyarankan untuk membersihkan kulit yang mengalami ruam dengan dibilas air, kemudian area bokong dibersihkan menggunakan kasa atau kapas bayi. Jika memakai tisu basah, hindari yang mengandung alkohol ya, Ma.
Kemudian berikan salep yang mengandung zink, rutin mengganti popok setiap 2-3 jam sekali.
Editors' Pick
2. Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD)
HFMD atau penyakit tangan kaki mulut ini biasanya diawali dengan demam, nyeri tenggorokan, nafsu makan menurun, dan tidak enak badan. Menurut IDAI, setelah demam 1-2 hari, akan timbul bintik-bintik merah di rongga mulut yang kemudian pecah menjadi sariawan.
Sekitar 1-2 hari setelah sariawan, timbul ruam di kulit dan bintik-bintik merah di telap tangan dan kaki. Ruam ini juga bisa timbul di tungkai kaki, lengan, bokong, dan kulit sekitar kemaluan. Maka jika anak menunjukkan gejala-gejala di atas, Mama perlu mencurigai anak terkena HFMD.
Penyebab HFMD adalah virus dari genus Enterovirus, dan paling sering adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71. Keduanya sangat mudah menular, Ma.
Bagaimana mengatasinya? Menurut IDAI, tidak ada pengobatan khusus untuk HFMD. Dokter mungkin hanya akan mengobati keluhan yang timbul akibat infeksi virus ini saja. Misalnya memberikan parasetamol untuk mengatasi demam dan nyeri.
Bisakah HFMD dicegah? Sayangnya, sampai saat ini belum ditemukan vaksin untuk mencegah HFMD.