Saat liburan, segala hal bisa terjadi. Mungkin saja si Kecil jatuh, tiba-tiba demam, atau hal lainnya. Daripada menunggu untuk membelinya saat dibutuhkan, lebih baik Mama sediakan peralatan dan obat-obatan yang dijual bebas berikut ini.
Kotak obat adalah perlengkapan pergi pertama yang harus Mama bawa saat bepergian jarak jauh. Apalagi, tidak semua obat-obatan untuk anak mudah ditemukan.
Berikut peralatan serta obat yang sebaiknya tersedia di kotak obat bayi.
Pixabay/Myriams Fotos
1. Termometer digital
Termometer kala Mama masih kecil, yang terbuat dari bahan gelas, kini tak lagi direkomendasikan. Alasannya adalah jika pecah, air raksa yang berbahaya bisa terhirup tak hanya bagi bayi, namun bagi semua orang.
Termometer telinga, yang digunakan dengan cara memasukkan sedikit ujungnya ke lubang telinga, tidak terlalu bisa diandalkan jika digunakan pada bayi.
Lebih baik gunakan termometer digital yang diselipkan di ketiak saat mengukur suhu tubuh.
2. Pinset dan peniti
Sediakan pinset serta peniti untuk menangani duri atau serpih kayu yang menyelip di kulit si Kecil saat bermain.
Jangan lupa disterilkan terlebih dahulu menggunakan nyala lilin atau alkohol sebelum digunakan ya Ma.
Jadi, sediakan juga korek api gas dan batang lilin kecil di dalam kotak obat. Bungkus dengan plastik berperekat untuk kedua barang ini.
Pixabay/HeungSoon
3. Kasa steril, kapas bola, dan perban gulung
Simpanlah sekotak kasa steril dan perban gulung untuk membebat luka agar darah tidak mengalir saat diperlukan.
Kapas bola yang nantinya harus dibasahi dengan air minum berguna pula untuk mengeluarkan benda asing dari ujung mata si Kecil.
4. Sendok obat, wadah penakar, atau pipet
Jangan sepelekan sendok atau pipet yang sangat berguna untuk menakar obat ini.
Sediakan selalu di kotak obat si Kecil, jangan lupa bersihkan dan kembalikan setelah digunakan.
Pixabay/Bilder_meines_Lebens
5. Gunting kecil
Sediakan gunting bersih yang hanya khusus digunakan untuk keperluan ini, seperti untuk menggunting perban atau kain kasa.
Mama tak perlu repot lagi mencari atau membersihkannya dengan cermat saat dibutuhkan untuk menangani pengobatan luka misalnya.
6. Plester
Selain plester untuk penutup luka dengan berbagai macam ukuran, sediakan pula plester gulungan untuk menutup kasa steril.
Pada luka sobek yang menganga di kulit, Mama bisa gunting plester penutup luka dengan bentuk kupu-kupu untuk merapatkan luka tanpa tersentuh oleh perekat plester.
Wikimedia Commons/Ntoshi
7. Senter kecil
Simpanlah senter kecil di kotak obat, untuk memeriksa telinga, hidung, atau mulut si Kecil jika ada masalah.
Senter ini juga amat berguna untuk mengetes respon atau ukuran pupil bayi yang terjatuh dan terbentur di bagian belakang kepala, untuk mengetahui apakah ia mengalami cedera kepala atau tidak dalam jangka waktu 24 jam setelah terjatuh.
8. Pipet untuk hidung
Jika bayi sering mengalami hidung mampet, sediakan alat berbentuk pipet ini di kotak obat, agar Mama dapat menggunakannya untuk menyedot hidung saat ia pilek dan mengalami kesulitan menarik napas lewat hidung.
Pixabay/Free-Photos
Berikut obat-obatan yang masuk ke dalam daftar obat yang sebaiknya di kotak obat si Kecil. Sebelum menentukan jenisnya, Mama bisa konsultasikan dahulu kepada dokter Si Kecil saat berkunjung, sekaligus mencatat dosis yang harus disediakan saat tiba-tiba dibutuhkan.
9. Obat penurun panas
Ini adalah salah satu obat yang wajib selalu tersedia. Beberapa dokter menyarankan, pemberian penurun panas dilakukan jika suhu bayi sudah melampaui 38,4º Celsius. Konsultasikan dengan dokter si Kecil sesuai dengan keadaan anak Mama ya.
10. Alkohol
Penggunaan alkohol lebih untuk membersihkan gunting, peniti, maupun termometer sebelum dan sesudah penggunaan, bukan untuk diaplikasikan pada luka.
Hal ini penting agar alat-alat menjadi steril dan tak membuat masalah baru pada luka.
Pixabay/41330
11. Lotion calamine
Sediakan lotion ini untuk mengatasi biang keringat atau saat bayi digigit serangga. Cairan ini akan membuat kulit sejuk dan mencegah iritasi lanjutan.
12. Obat pelunak feses
Bayi yang diberi susu formula ataupun baru belajar menerima MPASI, cenderung sulit buang air besar.
Obat pelunak berupa cairan yang diberikan melalui anus dapat membantu, namun konsultasikan dulu dengan dokter sebelum memberikan obat ini.
13. Obat Diare
Obat diare adalah penting. Sediakan oralit atau obat sejenis oralit yang aman untuk bayi di kotak obat. Obat ini bisa mencegah dehidrasi jika bayi tidak berhenti diare.
Selain daftar di atas, tentunya ada obat lain yang menurut Mama penting, sesuai dengan kondisi si Kecil. Yang penting, pastikan dosis obat-obatan tersebut pas saat diberikan kepada bayi. Jika dalam keadaan darurat Mama menanyakannya kepada dokter dengan alat komunikasi jarak jauh, biasanya dokter membutuhkan informasi berat bayi saat menentukan dosis obat yang dijual bebas.
Cek juga tanggal kedaluwarsa obat-obatan tersebut secara berkala ya Ma.
Jangan lupa letakkan seluruh obat di tempat yang kering dan jauhkan dari sinar matahari langsung.
Baca aturan penyimpanan, jangan sembarangan menyimpan obat di dalam kulkas karena bisa jadi obat rusak akibat kristal yang terbentuk.
Jangan simpan pula obat di dalam lemari kamar mandi karena ini merupakan area yang lembap. Lebih baik letakkan obat di lemari area dapur atau bahkan di dalam kamar, dengan catatan letaknya tak dapat dijangkau oleh anak-anak.
Yuk, share supaya teman Mama juga siap menghadapi situasi apa pun! Selamat berlibur!