5 Cara Membuat Otak Bayi Berkembang Optimal. Dicoba Yuk, Ma!
Ini strategi yang bisa Mama lakukan untuk mengembangkan kecerdasannya. Apa saja ya?
1 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat si Kecil sudah menginjak usia kisaran tujuh bulan, Pastinya sudah ada banyak kegiatan yang bisa Mama nikmati bersamanya. Pada usia ini ia sudah mulai mandiri, dan kepribadiannya yang unik sudah mulai terlihat.
Ia mulai belajar mengenal lingkungan sekitarnya dengan merangkak dari satu tempat ke tempat lainnya, meraih barang-barang yang disukainya, selanjutnya juga mulai belajar berjalan.
Ia mulai menyadari bahwa ia bisa melakukan apa yang ia mau terhadap hal-hal yang ada di sekelilingnya.
Pada usia ini, apa saja yang dapat Mama lakukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan emosionalnya? Berikut beberapa strategi dasar menurut Laura Markham, Cinical Psychologist di Columbia University, AS. Ia juga pendiri laman Aha! Parenting yang membahas berbagai hal seputar orangtua dan anak.
1. Jadilah orangtua yang tanggap terhadap anak
Menurut Laura, salah satu faktor terpenting dalam menumbuhkan anak yang sehat adalah dengan adanya orangtua yang tanggap terhadap kebutuhan atau emosi si Kecil. Artinya, saat bayi mengekspresikan emosi atau kebutuhannya, Mama menanggapinya. Dengan kata lain, Mama selalu ada untuknya.
Bayi berkembang dengan berinteraksi dengan orang-orang yang ia sayangi dan mengamati keluarga dan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Jadi, hal yang paling ia butuhkan adalah berinteraksi dengan Mama dan mengamati apa yang Mama lakukan sehari-hari.
Misalnya, biarkan ia bebas sesuka hati mengamati kumbang yang ia jumpai di taman. Dan biarkan bayi terlibat dengan semua hal yang Mama lakukan sehari-hari seperti melipat pakaian, berbelanja ke pasar, hingga berbincang-bincang dengan tetangga.
Editors' Pick
2. Tetapkan rutinitas
Tetapkan rutinitas yang sesuai dengan si Kecil. Misalnya: "Pagi hari si Mama mencuci piring sementara aku main dengan boneka."
Ternyata Ma, rutinitas akan membantu pemahaman kognitif atau akal anak. Selain itu, rutinitas juga akan menimbulkan pemahaman terkait rasa nyaman anak. Karena, mereka tahu apa yang akan mereka hadapi selanjutnya.