Anak Kesulitan Melihat? Waspada Serangan Mata Malas
Tanda-tanda mata malas seringkali tak disadari hingga akhirnya terlanjur parah
3 April 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mata malas, juga dikenal sebagai amblyopia, adalah kondisi anak usia dini di mana penglihatan seorang anak tidak berkembang sebagaimana mestinya di satu mata. Masalahnya, kadang anak-anak jarang menyadari bahwa mereka sedang mengalami masalah penglihatan, karena itu orangtua sebaiknya tidak mengabaikan tanda-tanda yang mungkin saja muncul dan tidak dapat dijelaskan sendiri oleh anak.
Amblyopia adalah salah satu kondisi yang biasanya terjadi di masa kanak-kanak di mana mata yang satu lebih lemah daripada yang lain.
Karena amblyopia, salah satu mata tidak dapat fokus. Karena masalah ini, otak dan mata yang bisa fokus akan menutupi kekurangan dari mata yang bermasalah sehingga anak seringkali anak tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah.
Editors' Pick
Penyebab Mata Malas
Dilansir dari cleavelandclinic.org, beberapa faktor penyebab mata malas, antara lain:
Mata juling atau strabismus
Kondisi ini dapat dikenali dengan tanda di mana mata sering bergerak ke arah dalam atau luar yang disebabkan karena otot mata mengganggu koordinasi dengan mata yang lain. Jika ini terjadi, otak cenderung lebih suka menggunakan mata yang lebih sering disejajarkan (diposisikan) dan mengabaikan mata yang lain, yang mengarah pada penurunan penglihatan
Gangguan refraksi
Gangguan refraksi adalah gangguan yang terjadi karena rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme di mana permukaan kornea atau lensa tidak merata dan menyebabkan penglihatan kabur.
Selain 2 penyebab yang telah disebutkan sebelumnya, amblyopia dapat juga disebabkan oleh katarak bawaan, glaukoma, cedera mata, efek dari operasi mata dan adanya bekas luka pada mata.
Gejala Mata Malas pada Anak
Amblyopia dapat memiliki efek serius dan permanen pada anak, karenanya penting bagi Mama untuk segera berkonsultasi pada dokter mata saat melihat salah satu gejala berikut ini:
- Mata terlihat tidak dapat bekerjasama dengan baik
- mata tampak juling,
- anak kesulitan mengukur jarak sehingga seringkali menabrak benda-benda,
- penglihatan buram atau ganda sehingga kesulitan saat mengambil benda-benda,
- anak tampak sering mengerinyit.