Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi dan Anak Makan Tinta Spidol?
Meski sudah diawasi, namanya bayi dan anak-anak, rasa ingin tahunya besar
7 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di masa tumbuh-kembangnya, bayi dan anak dilingkupi rasa ingin tahu yang besar pada lingkungan sekitarnya. Fase di mana bayi dan anak sangat senang mengeksplorasi benda-benda di sekitarnya. Tak jarang rasa ingin tahu itu diwujudkan dengan perilaku memasukkan apapun ke dalam mulut kecilnya.
Perilaku ini sangatlah berisiko. Apalagi jika objek yang dimasukkan ke mulut bukan makanan atau minuman, melainkan benda-benda lain yang memiliki bentuk atau warna menarik. Spidol, krayon, bolpoin dan benda-benda lain yang berwarna-warni.
Sebenarnya, berbahaya atau tidak sih, jika anak dengan tidak sengaja menelan tinta spidol? Berikut Popmama.com merangkum penjelasan seputar potensi racun tinta spidol jika termakan anak, dilansir dari illinoispoisoncenter.org.
Editors' Pick
Zat Berbahaya di Dalam Tinta Alat Tulis
Sama seperti spidol, benda-benda seperti bolpoin gel, penghapus papan, stabilo, cartridge printer dan bantalan stempel juga terdiri dari tinta yang mengandung pewarna, alkohol, dan bahan kimia yang disebut dengan glikol atau glikol eter.
Tak hanya itu saja, tinta spidol dan sebangsanya juga mengandung hidrazin yang merupakan suatu senyawa anorganik berupa cairan tak berwarna. Cairan ini sifatnya mudah terbakar dan berbau seperti amonia.
Jika digunakan dalam jumlah besar, kedua senyawa itu sebenarnya bisa dibilang sangat berbahaya. Namun, untuk penggunaan dengan kuantitas yang sangat kecil, misalnya dalam tinta spidol tingkat toksisitasnya tidak terlalu signifikan.
Gejala Keracunan Tinta Alat Tulis
Meski dinilai tidak terlalu berbahaya, tetapi sebaiknya Mama tetap waspada dan segera memeriksakan ke dokter saat mendapati si Kecil makan tinta spidol.
Apalagi, jika kemudian ia menampakkan gejala keracunan, seperti muntah, diare, sakit perut, perut kembung, dan efek mual yang membuat anak merasa tidak nyaman. Tingkat keparahan gejala yang muncul biasanya tergantung pada kuantitas tinta yang tertelan oleh anak.