Makanan Laut Penuh Gizi, tetapi Apakah Bayi Boleh Makan Kerang?
Kaya nutrisi, tapi ketahui bahaya yang terkandung di dalamnya
23 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kerang adalah hewan laut yang memiliki cangkang dan dapat hidup di air tawar maupun air laut. Sebagai negeri yang dikelilingi lautan, tak sulit menemui berbagai jenis kerang di pasaran. Kerang-kerang ini biasa dikonsumsi karena kaya akan protein, mikronutrisi, dan lemak baik, seperti DHA. Gizi dan nutrisi ini diperlukan tubuh, terutama di masa kanak-kanak.
Lalu, apakah bayi boleh mengonsumsi kerang? Apa yang harus diperhatikan sebelum memutuskan memberikan kerang pada bayi? Berikut Popmama.com merangkum serba-serbinya, dilansir dari MomJunction:
Kandungan Nutrisi dalam Kerang
Nilai nutrisi yang terkandung pada kerang bervariasi, tergantung jenisnya. Ada dua jenis kerang, yaitu krustasea dan moluskan. Krustasea yang umum dikonsumsi adalah kepiting, lobster, udang, dan krill. Sedangkan moluskan yang banyak dikonsumsi adalah kerang, scallop, tiram, dan remis.
Dalam tiga ons atau sekitar 85 gram scallop mengandung kalori sekitar 140 kcal, 27 gram protein, dan 1 gram lemak. Sedangkan udang mengandung kalori 100 kcal, 21 gram protein, dan 1,5 gram lemak. Untuk lobster, mengandung kalori 80 kcal, 17 gram protein, dan 0,5 gram lemak. Pada kerang, ternyata kalorinya lebih tinggi, yaitu sekitar 110 kcal, 17 gram protein, dan 1,5 gram lemak.
Editors' Pick
Bolehkah Bayi Makan Kerang-kerangan?
Para ahli menganjurkan kerang-kerangan yang benar-benar matang dan baru yang boleh diberikan pada bayi yang berusia di atas enam bulan. Tetapi, untuk menghindari risiko alergi, disarankan memberikan kerang setelah bayi berusia 12 bulan.
Untuk anak-anak berusia dua hingga tiga tahun, porsi penyajian yang disarankan oleh AAP adalah sekitar 30 gram ikan dan kerang-kerangan, sebanyak satu hingga dua kali per minggu.
Konsultasikan dengan dokter anak sebelum memasukkan kerang dalam menu makanan bayi sehari-hari, terutama apabila ada riwayat keluarga yang alergi terhadap makanan tertentu.