Apakah Melatih Bayi Tidur Sendiri Bisa Melukai Emosionalnya?
Sebagian orang percaya tindakan ini dapat menimbulkan perasaan diabaikan pada bayi
15 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pola tidur yang teratur sangat penting untuk tumbuh kembang bayi. Termasuk di antaranya adalah melatih bayi untuk tidur sendiri. Banyak orang berpendapat, melatih bayi tidur sendiri di saat usianya masih kecil melukai emosinya. Kenyamanan dan keamanan mereka seolah-olah ditarik menjauh dan bayi bisa merasa diasingkan karenanya.
Apakah hal ini benar? Untuk Mama yang sedang melatih si Kecil tidur sendiri, kali ini Popmama.com merangkum penjelasan mengenai melatih bayi tidur sendiri, dilansir dari Kidspot:
Ketakutan akan Perpisahan pada Bayi
Melatih bayi untuk mandiri adalah hal yang cukup menantang. Tak terkecuali melatih bayi untuk tidur sendiri. Di masa awal-awal kehidupannya, bayi mendambakan rasa aman dan dilindungi oleh orangtua atau pengasuhnya. Saat ia mulai mengerti dunia, bayi mama mulai punya perasaan ketakutan akan perpisahan. Bahkan jika itu hanya sekadar ditinggal sebentar ke ruangan yang lain.
Editors' Pick
Tiap Bayi Membawa Watak dan Karakternya Masing-Masing
Setiap manusia adalah perpaduan antara genetika dan pengaruh dari diri sendiri maupun dari lingkungan sekitarnya. Semua orang memiliki kepribadian dan temperamen yang unik.
Beberapa bayi sangat sensitif dan kurang dapat beradaptasi dengan perubahan. Beberapa bayi yang lain mungkin tampak lebih patuh dan lebih tangguh. Beberapa bayi juga tampak lebih nyaman memiliki waktunya sendiri tanpa risau dengan keberadaan orang lain. Tetapi, sebagian bayi mungkin lebih merasa aman dengan adanya orang lain di sekitarnya.
Hal inilah yang membuat tiap bayi berbeda-beda dalam merespon latihan tidur sendiri.
Pentingnya Mengenal dan Membentuk Kebiasaan Tidur Bayi
Bayi dan balita membutuhkan tidur yang nyenyak untuk mengumpulkan energi dan melepaskan hormon pertumbuhan. Namun, sebagian bayi mengalami kesulitan untuk tidur. Mereka mungkin membutuhkan waktu 30-40 menit sebelum akhirnya bisa terlelap.
Bayi cenderung tidur lebih mudah jika dibiasakan tidur di waktu dan tempat yang sama setiap harinya. Bayi mungil mama perlu mempelajari bahwa tempat tidur mereka adalah tempat yang aman. Untuk menggiringnya ke kebiasaan tersebut, orangtua dapat menciptakan rutinitas yang membuat mereka nyaman, misalnya disusui, diayun, dibacakan dongeng sebelum tidur, mandi, berpakaian hangat, dan sebagainya.
Dengan menciptakan kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang ini, bayi akhirnya mengenali bahwa waktu tidur dan lingkungan yang diciptakan saat ia beranjak tidur adalah suasana yang aman dan nyaman sehingga ia tidak perlu merasa khawatir.
Apakah Latihan Tidur Sendiri Membuat Bayi Merasa Diabaikan?
Puluhan tahun yang lalu, metode 'menangis terkontrol' populer dilakukan sebagai salah satu cara melatih bayi tidur mandiri. Prinsipnya adalah membiarkan bayi tidur sendiri selama lima menit di kamarnya, kemudian orangtua kembali ke kamarnya untuk mengeceknya.
Rentang waktu ini akan terus bertambah secara bertahap. Idealnya, jika bayi tenang dalam rentangan waktu yang ditentukan, orangtua boleh menemani mereka. Jika tidak, orangtua harus bertahan di luar kamar hingga bayi bisa menenangkan dirinya sendiri.
Ada banyak kritik tentang metode ini. Kebanyakan orang menganggap pelatihan ini membuat bayi merasa ditinggalkan dan diabaikan. Tetapi, penelitian justru berkata lain.
Para bayi yang pernah dilatih tidur sendiri dengan cara seperti ini dan sekarang telah berusia tiga puluhan mengaku tidak ada pengaruh antara metode latihan tidur sendiri ini dengan kesehatan emosional mereka. Metode ini tidak memengaruhi pendekatan penyelesaian yang mereka alami saat bayi, atau bahwa orangtua mereka tidak mencintai mereka saat mereka kecil.
Tidak Ada Pengabaian, yang Ada Hanyalah Latihan Kemandirian
Tidur hanyalah salah satu dari banyak faktor dalam kehidupan bayi. Meskipun tidur penting, yang tidak kalah penting adalah makan, bermain, dan keterikatan emosional dengan orangtua. Aktivitas ini merupakan perpanjangan dari aktivitas lain dalam hari-hari seorang bayi, bukanlah situasi yang terpisah.
Ketika hubungan antara orangtua dan bayinya kuat, maka bayi akan bertumbuh kembang dengan baik. Mereka juga akan merasa aman dan tenteram karena dekat dengan orang yang dipercayainya, yang memastikan kelangsungan hidupnya. Jadi, ikatan emosional ini bukan hanya dipengaruhi oleh latihan tidur sendiri semata.
Fakta bahwa umat manusia telah bertahan selama ribuan tahun adalah tanda bahwa kebanyakan orangtua, dalam banyak hal, telah melakukan tugas yang cukup baik dalam merawat anak-anak mereka. Jadi, jangan khawatir untuk melatih bayi tidur sendiri dengan memerhatikan berbagai faktor keamanan eksternal ya, Ma.
Semoga informasi ini memberikan wawasan bagi para orangtua.
Baca juga:
- 5 Tanda Bayi Kelelahan dan Kurang Tidur, Jangan Diabaikan ya Ma
- 11 Cara Ini Ampuh untuk Membuat Bayi Cepat Tidur di Malam Hari
- Berbahayakah jika Bayi Tidur Terlalu Lama? Temukan Jawabannya di Sini!