Bagaimana Tanda Bayi Usia 6-9 Bulan Cukup Makan atau Belum?
Selain menunjukkan isyarat kenyang, mama perlu mengetahui hal-hal penting lainnya berikut ini
28 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat si Kecil menginjak usia 6 bulan adalah saat yang membahagiakan bagi orangtua karena ia telah menapaki tonggak perkembangan baru, yaitu makan makanan padat atau MPASI.
Memperkenalkan makanan padat pertama kali ke bayi bisa menjadi momen yang menantang dan penuh pembelajaran baru bagi orangtua. Salah satu pertanyaan yang banyak diajukan orangtua baru adalah bagaimana cara mengetahui si Kecil sudah cukup makan atau belum.
Berikut ini Popmama.com merangkum serba-serbi tanda bayi 6-9 bulan cukup makan atau belum, dilansir dari Very Well Family:
1. Apakah bayi usia 6-9 bulan masih perlu minum ASI?
Dimulai di usia 6 bulan, saat bayi sudah menunjukkan tanda kesiapan fisik seperti mampu menyangga kepalanya dan duduk sendiri, memiliki kemampuan menelan yang sudah berkembang, dan lain-lain, itulah saatnya ia dapat makan makanan padat. Meskipun begitu, ASI tetap menjadi sumber primer nutrisi bayi di usia ini.
Walaupun bayi mama tampak sudah tidak tertarik menyusu atau minum ASI dari botolnya, sebaiknya mama tetap memberikan ASI pada tahap usia ini.
Bayi di usia 6-9 bulan membutuhkan sekitar 6-8 ons ASI atau susu formula, sebanyak 5-7 kali per hari, atau setiap 3-4 jam sekali. Totalnya adalah sekitar 24-36 ons ASI atau susu formula per hari.
Editors' Pick
2. Seberapa banyak porsi makan bayi usia 6-9 bulan?
Prinsip memperkenalkan MPASI pada bayi adalah secara bertahap dan mengikuti ketertarikan bayi. Memberikan satu mangkuk puree langsung di awal mungkin membuat bayi kewalahan. Mama bisa memulainya dengan satu-dua sendok makan puree atau sereal bayi yang dicampur dengan ASI atau susu formula.
Berikut panduan sederhana mengenai porsi makan bayi usia 6-9 bulan yang dapat mama terapkan:
- 24-36 ons ASI atau susu formula per hari
- 4-9 sendok makan sereal bayi, buah, atau sayuran, yang dibagi dalam 2-3 kali waktu makan
- 1-6 sendok makan daging sapi atau protein, seperti tahu tumbuk atau dadar telur, per hari
Ingatlah bahwa ini hanyalah panduan secara umum ya, Ma. Pastikan tidak memaksa bayi dan ikutilah isyarat dari bayi mama.
3. Bagaimana cara mengetahui bayi sudah cukup makan?
Di periode usia 6-9 bulan, cukup mudah mengetahui apakah bayi mama sudah cukup makan atau belum. Salah satu caranya adalah lewat ekspresi atau gestur tubuh.
Namun, isyarat kenyang dari bayi harus ditindaklanjuti dengan pemeriksaan rutin dokter anak. Pemeriksaan rutin dokter anak bermanfaat untuk memantau berat badan dan pertumbuhan bayi sehingga dapat diketahui jika adanya masalah tumbuh-kembang pada anak.
Perlu diingat, bahwa bayi di usia 6-9 bulan membutukan sekitar 80 kkal/kg/hari atau. Mereka mungkin tidak banyak minum ASI atau susu formula seperti sebelumnya, tetapi harus diimbangi dengan makanan padat yang sudah diprogramkan.
4. Bayiku hanya senang mengacak-acak makanannya, kenapa ya?
Di tahapan usia ini, bayi mama dipenuhi dengan rasa penasaran terhadap hal baru di sekitarnya. Makanan yang disajikan di depannya adalah 'benda' baru yang membuatnya ingin mengeksplorasinya dengan indera-inderanya.
Paparan pertama bayi tentang makanan adalah menyentuh dan mencium aromanya. Kemudian bayi mulai memasukkannya ke dalam mulutnya. Meski terkesan mengacak-acak makanannya, faktnya paparan tekstur, bau, dan pengalaman makan ini sangat penting bagi perkembangan dan ketertarikan bayi terhadap makanan lho, Ma.
5. Makanan apa saja yang boleh diberikan pada bayi usia 6-9 bulan?
Pada periode usia 6-9 bulan ini, bayi lebih membuka diri untuk mencoba berbagai makanan. Jadikan kesempatan ini untuk memperkenalkannya kepada macam-macam makanan, seperti susu, kedelai, telur, kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, dan lain-lain.
Termasuk makanan yang mengandung protein, seng, dan zat besi, seperti daging sapi, daging kambing, dan hati.
Pastikan mama telah berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan makanan-makanan baru kepada bayi, untuk menghindari risiko alergi yang dapat membahayakan nyawa bayi.
Itu dia beberapa informasi yang penting untuk diketahui seputar tanda bayi 6-9 bulan sudah cukup makan atau belum. Semoga bermanfaat, Ma.
Baca juga:
- Bahan Pengganti Gula yang Aman untuk MPASI Bayi
- Bolehkah Mencampur Susu UHT ke Dalam MPASI Bayi? Cek Dulu di Sini
- Ini 6 Manfaat Daging Sapi untuk Bayi, Cocok untuk MPASI