Ketika Kotoran di Telinga Bayi Menumpuk, Apakah Haruskah Dibersihkan?

Melihatnya mengumpul di telinga bayi, rasanya gemas ingin mengoreknya. Tapi, hati-hati!

12 November 2019

Ketika Kotoran Telinga Bayi Menumpuk, Apakah Haruskah Dibersihkan
livestrong.com

Telinga merupakan salah satu organ tubuh manusia yang vital. Untuk itu sangat penting menjaga kebersihan dan merawatnya sejak dini. 

Pada dasarnya, telinga manusia punya mekanisme untuk membersihkan dirinya sendiri. Kotoran telinga, atau earwax atau lilin telinga merupakan substansi ajaib yang diciptakan Tuhan agar telinga selalu tetap sehat dan bersih. Tetapi seringkali earwax yang muncul di telinga bayi ini membuat orangtua khawatir sekaligus penasaran akan fungsi dan cara kerjanya. Apakah substansi ini benar-benar aman atau berpotensi menimbulkan masalah pendengaran jika tak dirawat dengan tepat?

Berikut Popmama.com menjawab pertanyaan penting seputar earwax pada telinga bayi, dilansir dari Babycentre:

Apa itu Earwax?

Apa itu Earwax
Pexels.com/pixabay

Earwax merupakan substansi alami yang membantu telinga bayi tetap bersih. Cairan ini mengandung senyawa antibakteri yang melindungi kanal telinga bayi, menjebak kotoran dan mengurangi kadar air supaya telinga bayi tetap sehat.

Dilansir dari audiologyspecialityclinic.com, meski namanya wax alias lilin, sebetulnya earwax bukanlah lilin. Hanya saja teksturnya kental seperti lilin ketika cair. Earwax ini merupakan sekresi dari dua kelenjar, yaitu ceruminous dan sebaceous. Kelenjar ceruminous merupakan kelenjar keringat yang berada di luar kanal pendengaran, sementara kelenjar sebaceous mengeluarkan minyak yang membantu melumasi kulit di sekitar kanal telinga.

Editors' Pick

Gumpalan Earwax di Telinga Bayi, Berbahayakah?

Gumpalan Earwax Telinga Bayi, Berbahayakah
babycenter.com

Earwax dapat menumpuk di telinga bayi kemudian mengering dan keluar dengan sendirinya dari lubang telinga. Namun, produksi earwax lebih cepat dan banyak daripada yang bisa dikeluarkan oleh telinga, sehingga Mama mungkin akan melihat tumpukan earwax di lubang telinga bayi. 

Hal ini bukan berarti telinga si Kecil kotor atau Mama tidak membersihkannya dengan benar. Penumpukan earwax bisa terjadi pada siapa saja, meskipun memang sebagian orang secara alami menghasilkan lebih banyak kotoran telinga daripada yang lain. Mungkin juga Mama akan mendapati cairan berwarna kuning kental yang keluar dari telinga bayi.

Tanda-tanda Earwax Menimbulkan Masalah Kesehatan

Tanda-tanda Earwax Menimbulkan Masalah Kesehatan
momjunction.com

Jika earwax terlalu banyak menumpuk di kanal telinga, bayi mungkin akan mengalami beberapa masalah ini:

  • Pendengaran menjadi lemah,
  • telinga sakit,
  • gatal,
  • tinnitus atau suara berisik di telinga.

Bayi Mama belum bisa memberitahu apakah dia kesakitan, telinganya terasa tersumbat atau ia mendengar suara gemerisik di telinganya. Sebagai penanda, Mama mungkin harus lebih jeli memperhatikan apakah ia sering menarik-narik telinga atau menggelengkan kepalanya. Ia pun bisa jadi lebih rewel dan mudah menangis. 
 

Kondisi yang Menyebabkan Earwax Bermasalah

Kondisi Menyebabkan Earwax Bermasalah
babygooroo.com

Bayi Mama berpotensi memiliki masalah dengan kotoran telinga jika:

  • Telinganya sering dalam kondisi basah (berenang atau mandi, dan tidak dikeringkan).
  • Dibersihkan menggunakan cotton buds.
  • Memakai alat bantu dengar atau penyumbat telinga.

Masalah kotoran telinga juga lebih sering terjadi pada anak-anak yang memiliki ketidakmampuan belajar atau down syndrome.

Jika bayi Mama tampak kesakitan, tidak merespon terhadap suara di sekitar, atau memiliki gejala infeksi telinga lainnya misalnya demam, segera bawa ke dokter.

Cara Membersihkan Telinga Bayi yang Aman dan Benar

Cara Membersihkan Telinga Bayi Aman Benar
Pexels/Burst

Earwax yang normal membantu menjaga telinga bayi agar tetap sehat. Jadi sebetulnya earwax tidak perlu dibersihkan manual kecuali menyebabkan masalah kesehatan pada pendengaran bayi. 

Meskipun begitu, Mama tetap bisa merawat telinga bayi dengan kain lembab dan bersihkan di area-area luarnya saja. Tak perlu sampai memasukkan kain ke dalam lubang telinga.

Jika Mama mendapati gumpalan earwax dan bayi tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi telinga, tanyakan pada dokter tentang obat tetes telinga khusus bayi untuk melunakkan earwax sehingga dapat luruh lebih mudah.

Jangan berusaha mengorek-ngorek dalam telinga bayi untuk mengeluarkan gumpalan earwax. Tindakan ini justru bisa membahayakan karena kotoran malah terdorong masuk ke dalam. Penggunaan cotton buds pun tidak disarankan karena dapat merusak gendang telinga bayi dan menimbulkan infeksi. 

Bila Mama merasa tak bisa mengatasi masalah earwax ini, jangan berusaha menanganinya sendiri ya. Bawalah bayi ke dokter spesialis THT yang lebih berpengalaman dan mengetahui cara penanganan yang tepat. 

Baca Juga:

The Latest