Bayi Rewel dan Menangis saat BAB, Bisa Jadi Ini Penyebabnya
Timbul rasa tidak nyaman saat BAB yang membuat bayi jadi kesakitan
4 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap saat tubuh kita mengalami perubahan. Organ-organ tubuh bekerja dengan caranya sendiri untuk menyesuaikan diri. Perubahan ini terkadang menimbulkan berbagai gejala yang tak nyaman dirasakan. Apalagi oleh bayi.
Di masa tumbuh kembangnya, tubuh bayi berubah dengan cepat dan harus beradaptasi terus-menerus dengan perubahan lingkungannya. Sementara beberapa hal mudah diatasi dengan sendirinya oleh bayi, seperti makan atau tidur, beberapa yang lain terasa menantang atau menyakitkan baginya. Tak terkecuali urusan buang air besar (BAB).
Sering mendapati bayi mama menangis saat BAB? Berikut ini Popmama.com merangkum beberapa faktor penyebab bayi menangis saat BAB, dilansir dari Firstcry:
1. Sembelit
Seperti orang dewasa, bayi juga bisa mengalami sembelit lho, Ma. Sembelit mengakibatkan tinja bayi keras, sulit dikeluarkan, dan terasa sakit. Amati tekstur tinja si Kecil untuk memastikan tinjanya tidak terlalu keras dan kering. Jika tampak keras dan kering, kemungkinan bayi mengalami sembelit.
Untuk mengatasinya, tingkatkan asupan cairannya untuk hari itu. Ini dapat membantu pencernaan memproses dan melunakkan tinjanya. Untuk selanjutnya, Mama dapat memperbanyak asupan sayur dan buah berserat dalam bentuk pasta atau bubur.
Editors' Pick
2. Masalah gas
Masalah gas di tubuh bayi yang mungil dapat menyebabkan rasa sakit berlebihan saat BAB. Bayi yang mengalami masalah gas bisa dikarenakan adanya udara dalam jumlah banyak yang masuk ke tubuh ketika ia menangis, sindrom hiperlaktasi, infeksi saluran cerna, atau ketidakmampuan mencerna ASI.
Kelebihan gas dalam tubuh dapat diatasi dengan memastikan bayi mengeluarkan gas lewat sendawa setiap habis makan. Mama juga bisa memijat lembut perut bayi untuk membuang udara berlebih.
3. Koordinasi otot pencernaan yang belum baik
Tubuh bayi membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan rangsangan, termasuk proses buang air besar. Beberapa bayi merasa tidak nyaman BAB dalam posisi tertentu. Misalnya, sambil berbaring karena posisi ini melibatkan kinerja otot perut yang lebih kuat daripada posisi duduk. Hal ini membuat bayi merasa tidak nyaman dan menguras energinya.
4. Menarik perhatian
Mungkin terdengar aneh, tetapi banyak bayi menangis palsu untuk mendapat perhatian dari orangtuanya. Jika Mama mendapati si Kecil berhenti menangis segera setelah Mama melihatnya atau tersenyum, kemungkinan ia menangis agar Mama memerhatikannya. Jika demikian, tenangkan si Kecil dengan pelukan dan afirmasi positif.
Bayi Tetap Menangis tanpa Gejala di Atas, Apa yang Harus Dilakukan?
Jika bayi mama tidak menunjukkan gejala-gejala di atas atau benar-benar tidak dapat dihibur selama berhari-hari, mungkin ada beberapa masalah mendasar lain yang perlu diperiksa lebih lanjut. Pastikan mengunjungi dokter anak untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan.
Mungkin terasa sulit memahami perasaan dan emosi bayi pada awalnya, apalagi mereka belum bisa mengomunikasikan apa yang dirasakannya lewat kata-kata. Tetapi Mama dapat mengetahui akar penyebab masalahnya dengan memerhatikan gejalanya. Pastikan mengamati tinja si Kecil sebagai bentuk awal diagnosis dan memastikan ia memiliki pola makan dan tidur yang sehat.
Demikian informasi mengenai penyebab bayi menangis saat BAB. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- Ternyata, Inilah Penyebab Mengapa Kentut Bayi Berbau Busuk
- 3 Hal yang Harus Diwaspadai jika Bayi Tidak BAB Beberapa Hari
- Tinja Bayi Berwarna Putih? Waspadai Penyebabnya