Memiliki Rasa Asam, Bolehkah Bayi Makan Asinan atau Acar?
Kerenyahannya bikin bayi penasaran, tapi apakah mereka boleh mengonsumsinya?
23 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi punya rasa ingin tahu terhadap rasa dan tekstur makanan yang sering dilihatnya. Tak terkecuali asinan atau acar yang seringkali tersaji di meja makan keluarga. Asinan memang punya rasa yang asam dan menyegarkan dengan tekstur renyah yang membuat bayi ingin mencobanya. Tetapi, apakah bayi boleh makan asinan atau acar?
Kali ini Popmama.com akan mengulas seputar bolehkah bayi makan asinan atau acar, dan apakah ada manfaat di balik makanan tersebut untuk bayi, dilansir dari Healthline:
Kapan Bayi Boleh Makan Asinan?
Sesuai dengan anjuran dunia kesehatan anak, bayi sudah dapat mengonsumsi makanan padat sejak menginjak usia enam bulan. Tanda-tandanya adalah:
- Mampu menyangga kepalanya sendiri
- Berdiri tegak
- Berat badannya sudah dua kali lipat dari berat lahirnya
- Memiliki ketertarikan terhadap makanan
Menurut dr. Grace Shea, seorang ahli gizi bayi, bayi sebetulnya sudah bisa makan asinan saat ia mulai makan makanan padat di usia enam bulan. Di usia enam bulan ini, bayi bisa diberi asinan yang dapat digenggam dengan ukuran besar karena lebih mudah dimakan dan menghindari risiko tersedak potongan kecil.
Seiring dengan kemampuan menggenggam dan menjumputnya, bayi bisa mulai diperkenalkan dengan asinan yang potongannya lebih kecil, seperti acar.
Editors' Pick
Kandungan Garam pada Asinan, Apakah Aman untuk Bayi?
Sebagian orangtua mungkin mengkhawatirkan memberi asinan atau acar untuk bayinya karena rasa asinnya. Ya, asinan memang mengandung garam cukup tinggi. Tubuh orang dewasa mungkin bisa mentolerirnya, tetapi bagaimanakah dengan bayi?
Faktanya, bayi membutuhkan garam lebih sedikit daripada orang dewasa, yaitu sekitar 370 mg per hari untuk bayi usia tujuh sampai 12 bulan. Konsumsi garam yang berlebihan dapat membahayakan ginjal bayi karena fungsinya belum matang.
Bayi mama boleh kok makan asinan atau acar sesekali. Tetapi tidak untuk sajian setiap hari. Lebih baik lagi jika asinan atau acar yang diberikan adalah buatan rumahan ketimbang yang dijual pabrikan dalam kemasan yang sudah ditambahkan lebih banyak garam sebagai pengawet.