Rasanya Segar, Tapi Bolehkah Bayi Makan Nanas?
Buah yang satu ini bercitarasa asam dan segar, tapi aman nggak ya dikonsumsi sebagai MPASI?
16 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memperkenalkan bayi pada makanan padat merupakan milestone yang menyenangkan sekaligus mendebarkan, baik itu pada si Kecil atau pun Mama sendiri. Pasalnya, di masa ini, bayi baru pertama kali berkenalan dengan rasa dan tekstur makanan. Berbagai reaksi pun bisa muncul. Dari yang sangat menyukai, biasa saja, tidak menyukai hingga alergi.
Salah satu makanan yang seringkali menjadi pertimbangan para orangtua dalam memperkenalkannya sebagai MPASI adalah nanas. Buah-buahan yang satu ini punya rasa yang menyegarkan layaknya jeruk, tetapi karena rasa asamnya yang kuat, orangtua ragu-ragu memberikannya pada bayi.
Lalu, apakah aman memberikan nanas pada bayi? Berikut Popmama.com merangkum informasinya untuk Anda:
Kandungan Gizi dalam Nanas
Nanas mengandung vitamin dan mineral yang berguna untuk pertumbuhan fisik bayi. Antara lain vitamin C, vitamin B6, potassium dan magnesium. Dilansir dari livescience.com, satu cangkir nanas potong mengandung 74 kalori, menurut USDA National Nutrient Database.
Nanas juga rendah sodium, bebas kolesterol dan lemak. Namun, mengandung gula yang cukup tinggi, yaitu 14 gram.
Dengan kandungan nutrisi dan vitamin yang tinggi, nanas bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan tulang dan jaringan bayi. Vitamin C-nya berfungsi untuk mencegah masalah jantung dan cedera sendi. Sementara itu, seratnya penting memelihara kesehatan usus.
Editors' Pick
Kandungan Asam Sitrat dalam Nanas Mempengaruhi Pencernaan Bayi
Buah-buahan yang memiliki rasa kecut mengandung asam sitrat, antara lain jeruk, lemon atau pun limau. Buah-buahan ini tinggi vitamin dan mineral yang berfungsi mendukung pertumbuhan kesehatan bayi. Tetapi, kandungan asam sitrat cukuplah kasar untuk sistem pencernaan bayi.
Meski bukan termasuk golongan buah sitrus, nanas mengandung asam sitrat yang berisiko mengganggu pencernaan bayi dan berpeluang menimbulkan ruam popok karena sifat asamnya yang tinggi.