Praktis dan Enak, Bolehkah Bayi Makan Roti untuk MPASI?
Roti sangat praktis untuk disajikan, tapi apakah boleh dikonsumsi oleh bayi?
30 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Roti merupakan makanan yang sangat umum dikonsumsi oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Makanan ini bisa menjadi camilan maupun makanan utama yang praktis diolah menjadi berbagai sajian yang lezat.
Sebagian besar roti dibuat dari berbagai jenis tepung-tepungan. Tak heran apabila roti termasuk dalam kategori makanan berkarbohidrat. Karena sifatnya yang mengenyangkan, banyak orangtua memberikan roti pada anak untuk makanan sehari-hari. Tetapi, apakah bayi boleh makan roti sebagai menu MPASI?
Berikut Popmama.com merangkum penjelasannya, dilansir dari Momjunction:
Kandungan Nutrisi dalam Roti
Roti gandum utuh yang terbuat dari biji gandum utuh lebih sehat dan bernutrisi karena mengandung semua bagian biji gandum, yaitu dedak, germ, dan endosperm. Sedangkan tepung terigu olahan hanya mengandung endosperm. Tepung terigu olahan ini kehilangan banyak nutrisi selama proses penggilingan.
Dalam satu iris roti gandum utuh mengandung:
- 90,7 Kcal energi
- 4,48 gram protein
- 15,4 gram karbohidrat
- 2,16 gram serat
- 58 mg kalsium
- 27 mg magnesium
- 164 mg sodium
Sementara pada roti putih biasa, mengandung:
- 74,5 Kcal energi
- 2,48 gram protein
- 13,8 gram karbohidrat
- 0,75 gram serat
- 40,3 mg kalsium
- 6,44 mg magnesium
- 137 mg sodium
Editors' Pick
Bagaimana Keamanan Mengonsumsi Roti untuk Bayi?
Mama bisa mulai memperkenalkan roti pada bayi sejak usia enam bulan. Roti bisa menjadi salah satu makanan pertama ketika bayi mulai makan makanan padat. Pilih roti gandum 100 persen, tanpa biji atau kacang-kacangan. Sajikan dengan cara dipotong kecil-kecil agar mudah ditelan bayi tanpa risiko tersedak. Boleh dipanggang terlebih dahulu agar rasanya lebih enak.
Seberapa Banyak Roti Boleh Dikonsumsi Bayi Usia 6 hingga 8 Bulan?
Untuk usia enam hingga delapan bulan, bayi Mama hanya boleh mengonsumsi sekitar satu hingga dua ons atau sekitar 28-56 gram sereal bayi yang diperkaya zat besi, roti, dan potongan kecil biskuit. Jumlah ini setara dengan dua potong kecil roti gandum per hari. Tak perlu terlalu banyak ya, Ma, karena bayi masih dalam penyesuaian dan perkenalan terhadap makanan lain yang nutrisinya dibutuhkan.
Seberapa Takaran Roti yang Boleh Dikonsumsi Bayi Usia 8 hingga 12 Bulan?
Untuk bayi usia delapan hingga 12 bulan yang sudah mulai terbiasa dengan makanan padat, Mama bisa menambahkan porsi karbohidratnya. Takaran yang dianjurkan adalah sekitar dua hingga empat ons atau sekitar 56-113 gram sereal bayi fortifikasi. Termasuk biskuit dan mie. Jumlah ini setara dengan satu buah roti gandum utuh ukuran besar, satu buah roti gandum utuh ukuran medium, dan satu buah roti gandum utuh ukuran kecil.
Memilih Roti yang Sehat dan Aman untuk Bayi
Ada begitu banyak macam roti yang dijual di pasaran, dengan kandungan bahan dan isian yang bervariasi. Untuk bayi mama, penting untuk memilih roti yang tepat dan cermat dilihat dari kandungan gizinya. Berikut tips yang bisa Mama terapkan saat memilih roti untuk bayi:
- Tidak semua roti yang berwarna kecoklatan adalah roti gandum utuh 100 persen. Cek kemasannya dan cari tahu berapa persen kandungan gandum utuh di dalamnya. Pilih hanya yang mengandung 100 persen gandum utuh.
- Hindari memilih roti gandum utuh dengan tambahan multi-grain karena mungkin mengandung biji-bijian dan kacang-kacangan. Hal ini penting diperhatikan untuk menghindari kemungkinan reaksi alergi.
- Terapkan aturan three to five-day wait ketika memperkenalkan roti pada bayi Mama untuk pertama kalinya. Beri jeda tiga hingga lima hari untuk melihat jika ada reaksi alergi akibat makan roti tersebut.
- Perhatikan gejala jika bayi mama menderita alergi gandum, misalnya ruam, sakit perut, diare, kembung, atau pun muntah. Hentikan konsumsi makanan apapun yang mengandung gandum dan konsultasikan pada dokter.
Itu dia informasi seputar keamanan mengonsumsi roti untuk bayi yang penting diketahui. Semoga informasi ini bermanfaat dalam menyediakan variasi makanan untuk si Kecil ya, Ma.
Baca Juga:
- Jarang Diketahui, Ini Manfaat Roti Gandum untuk Perkembangan Anak
- 5 Hal yang Perlu Dicermati sebelum Membeli MPASI Kemasan
- Begini Aturan dan Syarat Pemberian MPASI Premium Menurut WHO