Bolehkah Bayi Makan Telur Setengah Matang? Cek Keamanannya Disini!
Telur punya manfaat yang baik untuk memenuhi kebutuhan protein, asalkan ...
6 April 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang mudah didapat dan juga bergizi tinggi. Telur mengandung asam amino esensial lengkap yang diperlukan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi tubuh.
Tak hanya dapat diolah menjadi berbagai variasi masakan, telur seringkali juga disajikan setengah matang. Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa telur setengah matang membuat tubuh menjadi lebih kuat.
Benarkah demikian? Ini dia fakta yang perlu Mama ketahui.
Editors' Pick
Apa yang Tersembunyi Dalam Telur Setengah Matang?
Secara umum, telur utuh yang belum dimasak atau tidak dimasak dengan benar alias setengah matang dapat berisiko mengandung bakteri yang disebut dengan salmonella. Bakteri salmonella yang masuk ke dalam telur melalui kulit yang retak dapat menyebabkan keracunan bagi mereka yang mengonsumsinya, terutama pada wanita hamil, orang lanjut usia, anak-anak, dan bayi.
Menurut Central for Disease Control and Prevention (CDC), anak-anak di bawah usia 5 tahun sangat berisiko terserang bakteri salmonella karena sistem kekebalan tubuh mereka yang masih terus berkembang.
Gejala keracunan salmonella biasanya akan muncul 12-72 jam setelah tubuh terkontaminasi dengan menunjukkan gejala seperti diare yang disertai demam, muntah, dan bahkan dehidrasi yang dapat membahayakan jiwa apabila tidak segera diatasi.
Kapankah Anak Boleh Makan Telur Setengah Matang?
Meskipun telur setengah matang tidak direkomendasikan untuk diberikan pada anak usia di bawah 5 tahun, Mama tetap dapat memberikan olahan telur lainnya. Sajikan olahan telur yang telah dimasak dengan matang dan sempurna.
Setelah usia 5 tahun, risiko sudah mulai menurun karena anak-anak sudah mulai membangun sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Saat inilah Mama dapat memberikan telur setengah matang pada anak.
Namun penting untuk diingat, pastikan untuk mencuci telur di bawah air mengalir sebelum memasaknya, untuk menghindari kontaminasi bakteri yang ada di kulit telur. Selain itu, berikan telur ayam kampung untuk anak, bukan telur ayam broiler.
Cara Menyajikan Telur Untuk Bayi
Yang perlu Mama tahu, meskipun melalui proses perebusan setengah matang, sebenarnya masih ada bagian yang mentah. Potensi adanya bakteri Salmonella pun masih ada. Karenanya, jangan coba-coba mengambil risiko untuk memberikannya pada anak terutama yang berusia di bawah 5 tahun.
Menyajikan telur untuk anak dapat dikreasikan menjadi berbagai olahan, misalnya dengan cara direbus atau pun digoreng. Sedangkan untuk bayi yang mulai belajar makanan padat, Mama dapat menyajikan telur rebus yang dicincang agar mudah dicerna.
Bagaimanapun proses pengolahannya, pastikan putih dan kuning telur telah termasak sempurna. Olah hingga telur memadat karena dengan tingkat kematangan sempurna, bakteri telah mati dan aman disantap.
Baca Juga:
- Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Telur Membeku
- Stop! Ini 5 Dampak Buruk Mengonsumsi Telur Gulung Bagi Ibu Hamil Muda
- Kenali 8 Tanda Bayi Alergi Telur, Bukan Sekadar Kulit Gatal