Dipercaya Mampu Redakan Sakit, Bolehkah Bayi Minum Air Gula?
Menurut tradisi turun-temurun, air gula dapat meredakan rasa sakit. Tapi amankah dikonsumsi bayi?
26 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbagai cara pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi sakit sementara menunggu pengobatan lebih lanjut. Salah satu yang seringkali diterapkan adalah pengobatan menggunakan air gula yang dipercaya dapat meredakan rasa sakit pada bayi.
Di beberapa budaya, air gula juga diberikan sebagai makanan tambahan tradisional bersama dengan ASI. Tapi, bolehkah bayi minum air gula?
Berikut Popmama.com merangkum informasi konsumsi air gula pada bayi, dilansir dari Momjunction:
Air Gula sebagai Pereda Rasa Sakit Bayi
Dalam perawatan medis, air gula atau air sukrosa digunakan untuk meredakan nyeri. Sebuah studi penelitian menunjukkan bahwa air gula steril dapat meredakan nyeri yang disebabkan oleh prosedur intravena, seperti penggunaan suntikan vaksin selama imunisasi rutin pada neonatur. Penelitian lain mendokumentasikan bayi minum air gula sebelum operasi atau sunat uuntuk meredakan nyeri.
Editors' Pick
Air Gula untuk Mengatasi Sakit Perut
Air gula atau air sukrosa sering digunakan sebagai pengobatan rumahan untuk memberikan hidrasi yang diperlukan bayi yang sakit perut. Orangtua menggunakan oralit buatan sendiri yang terdiri dari air hangat, gula putih, dan garam dapur.
Benarkah Air Gula Dapat Meredakan Sembelit?
Bayi yang minum susu formula, atau yang sedang dalam masa transisi ke makanan padat, biasanya mengalami sembelit. Dalam kedua kasus tersebut, air gula digunakan sebagai pengobatan rumahan untuk meredakan sembelit. Diyakini bayi minum air gula dapat menarik air tambahan ke dalam usus kecil sehingga tinja pun akan lebih lunak.
Namun, tidak ada studi klinis yang dapat mendukung keyakinan ini. Ini hanyalah pengobatan rumahan. Bayi yang mengalami konstipasi perlu dikonsultasikan kondisinya ke dokter anak.
Bagaimana Prosedur Pemberian Air Gula pada Bayi?
Pemberian air gula untuk menghilangkan rasa sakit setelah prosedur medis, harus dilakukan di bawah pengawasan medis. Dokter dapat memberikannya melalui jarum suntik ke dalam mulut bayi atau dengan memberikannya melalui empeng. Dokter lah yang bisa memutuskan apakah bayi perlu mengonsumsi air gula.
Apabila Mama ingin mengatasi rasa nyeri pada bayi di rumah, dokter menganjurkan untuk pengobatan atau teknik manajemen nyeri yang tepat, seperti menyusui dan kontak skin to skin.
Mengapa Air Gula Tidak Disarankan Dikonsumsi Rutin oleh Bayi?
WHO menganjurkan agar bayi tidak minum air sebelum menginjak usia enam bulan. Untuk bayi di atas usia enam bulan, air boleh diberikan dalam jumlah sedikit. Meskipun begitu, penggunaan air gula sebisa mungkin dihindari jika tanpa pengawasan dokter karena:
- Air gula yang dibuat sendiri bisa jadi tinggi akan gula, yang dapat menekan nafsu makan dan mengurangi asupan ASI eksklusif bayi.
- Mengonsumsi air gula berlebih meningkatkan risiko gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Bayi mungkin dapat mengalami keracunan air yang menyebabkan kejang.
- Bayi mengembangkan preferensi terhadap makanan manis.
- Mengembangkan risiko obesitas, karang gigi, diabetes, hingga penumpukan lemak pada hati.
Selain itu, penambahan air gula dalam menu bayi sehari-hari tidak memberikan manfaat nutrisi apapun.
Itulah informasi mengenai keamanan bayi minum air gula. Konsultasikan dengan dokter anak sebelum Mama memutuskan memberikan air gula kepada bayi mama. Semoga informasi ini dapat memberikan wawasan ya, Ma.
Baca Juga:
- Wajib Coba, 6 Pemanis Alami Pengganti Gula untuk MPASI Bayi
- Bolehkah Susu Kental Manis Dikonsumsi Oleh Bayi?
- 5 Menu MPASI Bayi Usia 7 Bulan, Variasi Rasa Manis dan Gurih