Meski Jarang Terjadi, Ini Cara Menangani Cacar Air pada Bayi
Walau cacar air jarang dialami bayi di bawah satu tahun, tapi tak menutup kemungkinan terjadi
30 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cacar air adalah salah satu penyakit menular yang umum terjadi pada anak-anak dan bayi. Cacar air yang dalam istilah medis disebut dengan varicella ini merupakan infeksi yang disebabkan virus Varicella zoster. Penderitanya akan mengalami munculnya ruam kemerahan berisi cairan yang sangat gatal di seluruh tubuh.
Hampir sebagian besar kasus cacar air terjadi di usia kanak-kanak. Untuk mengantisipasinya, dokter akan memberikan vaksin cacar pada bayi di atas usia 12 bulan. Meski bayi yang lebih muda cenderung lebih kecil peluangnya terkena cacar air, tetapi hal ini tetap harus diwaspadai.
Inilah serba-serbi cacar air pada bayi yang perlu orangtua ketahui, dirangkum oleh Popmama.com dari healthline.com.
Faktanya, Bayi di Bawah Usia 1 Tahun Jarang Terkena Cacar Air
Dilansir dari healthline.com, Centre Disease Control (CDC) menyebutkan bahwa cacar air pada bayi di bawah usia satu tahun masih jarang terjadi dan termasuk kasus yang langka. Mengapa? Bayi di bawah usia satu tahun memiliki kekebalan pasif yang didapatkannya saat di kandungan. Meskipun di usia sebelum satu tahun bayi terjangkit penyakit cacar, biasanya kasusnya tergolong ringan.
Selain itu, langkanya penyebaran virus pada bayi di bawah usia satu tahun ini berkaitan dengan manfaat imunisasi yang disebut dengan herd community. Herd community adalah kekebalan kelompok yang sangat efektif dalam menekan dan menghentikan penyebaran penyakit menular di suatu daerah.
Editors' Pick
Gejala Cacar Air pada Bayi
Gejala cacar air dapat dikenali dengan adanya tanda-tanda munculnya demam yang diikuti dengan flu, hingga menurunnya nafsu makan. Selain itu, bayi biasanya akan lebih rewel dan tampak lesu dibandingkan hari-hari sebelumnya. Tanda lain yang biasanya muncul adalah ruam kemerahan yang diikuti dengan bengkak dan nyeri yang menyebar di seluruh tubuh.
Gejala-gejala cacar air pada bayi mulai muncul satu hingga dua hari sebelum ruam kemerahan terlihat. Ruam akan menyebar pada badan, perut, kulit kepala dan wajah bayi.
Rasa gatal akibat ruam timbul dalam beberapa tahap. Diawali dengan munculnya benjolan merah kecil, kemudian menyebar dan disertai ruam lepuh ke seluruh tubuh. Lepuh tersebut akan meletus dan pecah menghasilkan luka terbuka nantinya mengering dan menjadi keropeng (koreng).
Cara Penularan Cacar Air pada Bayi
Cacar air adalah penyakit menular yang menyebar melalui kontak langsung dengan lepuh, air liur atau lendir dari penderitanya. Tak hanya itu saja, cacar air juga dapat menyebar melalui udara ketika penderitanya sedang batuk atau bersin.
Untuk itu, jika ada anak yang terserang cacar air, sebaiknya ia dijauhkan dari anggota keluarga lain atau anak-anak kecil lainnya supaya penularannya tidak semakin menyebar.
Cara Menangani Cacar Air pada Bayi
Jika tidak terjadi komplikasi serius, biasanya dokter hanya memberikan obat penurun panas untuk mengatasi demam dan rasa nyeri. Namun, jika terjadi infeksi lepuh, dokter akan meresepkan antibiotik agar tidak semakin memburuk. Biasanya, infeksi terjadi karena anak menggaruk area di sekitar kulit yang gatal.
Untuk mencegah perkembangan infeksi, gunting kuku si Kecil dan pakaikan sarung tangan agar ia tidak menggaruk area sekitar lepuh. Selain itu, pastikan tidak menggosok apalagi menggaruk kulit yang basah setelah bayi mandi agar tidak terjadi iritasi.
Secara umum, cacar air tidak membahayakan nyawa bayi. Namun, pada beberapa kasus yang langka terjadi, penyakit menular ini dapat menyebabkan terjadinya komplikasi serius pada bayi yang memiliki kekebalan tubuh rendah. Mulai dari infeksi bakteri pada kulit, pneumonia, encephalitis atau radang otak hingga stroke.
Untuk mengurangi rasa tak nyaman yang timbul pada kulit si Kecil, oleskan losion pengurang rasa gatal sesuai resep dokter. Setelah itu, biarkan bayi beristirahat agar cepat pulih. Bagi bayi yang masih menyusui, dianjurkan konsumsi ASI yang lebih banyak agar terhindar dari dehidrasi.
Menangani bayi yang mengalami cacar air memang membutuhkan kesabaran. Karena itu, sebelum bayi cukup umur untuk mendapatkan vaksin cacar, sebisa mungkin jauhkan dari penderita cacar karena penyakit ini sangat mudah menular lewat sentuhan dan udara.
Baca Juga:
- Jangan Sepelekan, Cacar Api pada Anak Bisa Sebabkan Komplikasi Fatal
- Waspada Penularan Virus Cacar Monyet dengan Kenali Pemicunya!
- Awalnya Hanya Cacar Air! Kemudian Anak 4 Tahun Ini Terkena Stroke