Cedera dan luka merupakan bagian dari proses tumbuh-kembang si Kecil. Bayi dan anak-anak seringkali terjatuh, terantuk atau terbentur saat belajar berjalan. Begitu pula kecelakaan lain yang membuatnya tak sengaja tergores dan terluka, akibat rasa ingin tahunya memainkan benda-benda yang berisiko tinggi. Akibatnya, luka tak bisa dihindarkan dan seringkali meninggalkan bekas.
Saat bayi dan anak-anak masih kecil, mungkin mereka tidak mengerti tentang bekas luka yang dimilikinya. Tetapi, seiring berjalannya waktu saat mereka semakin besar, bekas luka yang nampak besar dan nyata dapat memengaruhi rasa percaya dirinya. Tentu saja hal ini menjadi perhatian orangtua.
Menghadapi masalah ini, berikut Popmama.com merangkum seputar informasi dan penyembuhan bekas luka pada bayi, baik melalui tindakan medis hingga perawatan yang bisa dilakukan sendiri di rumah:
Bagaimana Bekas Luka Bayi Terbentuk?
Freepik/a3pfamily
Saat bayi mengalami luka, tubuhnya memproduksi kolagen yang 'mengirimnya' ke area yang terdampak untuk menutupi kerusakannya. Sel kolagen ini lalu memperbaiki kulit dalam beberapa hari.
Sementara proses di atas terjadi di bawah permukaan kulit, luka di kulit yang sebenarnya mengering dan berubah menjadi keropeng yang kasar. Keropeng ini berfungsi seperti plester alami.
Saat kulit bayi sembuh sepenuhnya, keropeng akan mengelupas. Saat inilah kulit mungkin tidak terlihat seperti kondisi kulit asli. Bisa jadi tampak kemerahan atau berubah menjadi bekas luka.
Editors' Pick
Kapankah Bayi Boleh Menjalani Perawatan Bekas Luka?
Unsplash/Enecta Cannabies Extracts
Pada bekas luka yang parah dan besar, orangtua mungkin panik dan khawatir ingin segera menghapus bekasnya agar tidak meninggalkan jejak yang dapat berdampak pada bayi di masa depan. Untuk menghapus bekas luka, bisa melalui prosedur medis, seperti bedah, atau pun perawatan rumahan.
Bila orangtua ingin merawat bekas luka bayi yang harus diingat adalah luka harus benar-benar sembuh secara alami terlebih dahulu. Para ahli menyarankan untuk memberi jeda waktu 12-18 bulan setelah luka sembuh alami, sebelum melakukan prosedur medis untuk menghilangkan bekas luka.
Bila perawatan dilakukan sebelum luka mengering, bayi bisa merasa kesakitan. Begitu pula bila keropeng luka digaruk, bekasnya akan semakin nyata dan permanen di tubuh.
Prosedur Medis Menghilangkan Bekas Luka pada Bayi
Pixabay/Sasin Tipchai
Ada beberapa prosedur medis dan obat-obatan yang dapat menghilangkan bekas luka pada bayi, antara lain:
1. Krim penghilang bekas luka
Di apotek maupun toko obat, kini telah dijual bebas berbagai krim penghilang bekas luka. Pastikan luka benar-benar sembuh total sebelum mengaplikasikannya. Selain itu, pilih krim yang tidak mengandung steroid karena lebih aman untuk bayi.
2. Perawatan steroid
Perawatan steroid biasanya disarankan dokter jika bekas luka bayi meluas dan berpotensi menimbulkan keloid. Suntikan steroid untuk bekas luka ini hanya dilakukan pada bayi di bawah pengawasan dokter. Tetapi, perawatan ini tergolong jarang diterapkan pada bayi.
3. Bedah kulit
Pada bekas luka yang menonjol, menghilangkan bekas luka bisa dilakukan melalui bedah kulit. Prosedur bedah kulit ini sangat mahal dan jumlah biaya yang dibutuhkan tergantung jenis luka dan tipe bedahnya.
4. Terapi lembar silikon
Plester berisi gel silikon diletakkan menutupi luka dengan tujuan agar silikon menyembuhkan bekas luka di bagian atas. Sementara di bagian bawah kulit, silikon bekerja untuk mengembalikan sel-sel kulit. Terapi ini merawat luka dan mencegah terbentuknya keropeng, serta mengurangi potensi perubahan warna pada kulit yang disebabkan oleh luka.
Meski semua prosedur dan obat-obatan ini akan mengubah tampilan bekas luka secara signifikan, tetapi jangan melakukannya tanpa rekomendasi dokter ya, Ma. Dokter adalah orang yang paling tepat memberikan saran bagaimana bekas luka bayi disembuhkan karena sebagian prosedur dan perawatan medis dapat menimbulkan efek samping pada bayi.
Perawatan Rumahan untuk Bekas Luka Bayi
Freepik/supaleka
Perawatan rumahan dapat memperbaiki bekas luka pada bayi, kecuali pada kasus keloid atau hipertropic. Berikut beberapa perawatan yang bisa Mama coba di rumah:
1. Lidah buaya
Lendir atau gel lidah buaya yang kental mengandung bahan anti bakteri dan anti jamur. Lidah buaya juga terbukti sebagai pelembap alami yang baik. Aplikasikan pada daerah bekas luka, biarkan selama 30 menit. Lakukan perawatan ini dua kali sehari untuk mempercepat penyembuhan.
2. Minyak kelapa
Minyak kelapa telah digunakan masyarakat di seluruh dunia selama bertahun-tahun untuk mengurangi bekas luka. Cara penggunaannya adalah dengan menghangatkan minyak dan pijatkan di daerah bekas luka selama dua hingga empat menit. Ulangi cara ini tiga kali sehari.
3. Madu
Madu merupakan pelembap alami yang juga berfungsi mengikis sel kulit mati. Pijatkan sedikit madu ke bagian bekas luka selama beberapa menit, kemudian bersihkan dengan air hangat. Ulangi perawatan ini dua kali sehari.
Sebaiknya, sebelum melakukan berbagai perawatan ini, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter anak untuk meminimalisir risiko terjadinya alergi. Semoga artikel ini memberikan pencerahan mengenai penyembuhan bekas luka pada bayi ya, Ma.