Hidrokel pada Bayi, Ini Gejala dan Cara Mengatasinya
Hidrokel adalah masalah reproduksi yang kerapkali muncul pada bayi laki-laki
25 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tubuh kita terdiri dari banyak organ yang bekerja bersama-sama dan berkaitan satu sama lain. Salah satu organ vital yang harus diperhatikan perkembangannya dan dirawat dengan baik adalah organ reproduksi. Bukan hanya orang dewasa yang bisa mengalami masalah terkait reproduksi, melainkan bayi juga.
Salah satu masalah organ reproduksi yang bisa terjadi pada bayi adalah hidrokel. Seperti apa gejala dan pengobatannya? Berikut Popmama.com merangkum informasi penting mengenai hidrokel pada bayi, dilansir dari Mayo Clinic:
Apa Itu Hidrokel?
Hidrokel pada bayi adalah jenis pembengkakan pada skrotum yang terjadi ketika cairan terkumpul pada selubung tipis yang mengelilingi testikel. Hidrokel umumnya dialami bayi baru lahir dan biasanya bisa menghilang dengan sendirinya tanpa pengobatan di usia setahun. Pembengkakan ini juga bisa dialami oleh laki-laki dewasa.
Hidrokel biasanya tidak menyakitkan dan tidak berbahaya. Sebagian besar kasus hidrokel tidak memerlukan perawatan apapun. Tetapi jika skrotum tampak terus membengkak dan semakin membesar, segera konsultasikan masalah ini ke dokter spesialis.
Editors' Pick
Gejala Hidrokel
Gejala hidrokel pada bayi tampak dari pembengkakan pada salah satu atau kedua testis. Pembengkakan ini muncul tanpa diiringi rasa sakit apapun.
Pada laki-laki dewasa, hidrokel biasanya terasa tidak nyaman karena ukuran bengkaknya yang mengganggu dan terasa sakit. Rasa sakit akan berkurang seiring dengan mengecilnya bengkak. Terkadang area yang bengkak mengecil di pagi hari, tetapi membesar lagi di siang hari.
Penyebab Hidrokel
Penyebab hidrokel pada bayi, dapat terbentuk ketika masih dalam kandungan. Testis turun dari rongga perut bayi yang sedang berkembang ke skrotum. Kantung yang menyertai tiap testis berisi cairan yang terserap setiap kali kantung itu tertutup.
Terkadang, cairan tetap berada di dalam kantung setelah tertutup atau yang disebut dengan hydrocele noncommunicating. Cairan ini biasanya diserap secara bertahap dalam tahun pertama kehidupan. Tetapi, pada kasus lain, kantung tetap terbuka atau communicating hydrocele, yang seringkali dikaitkan dengan hernia inguinalis.
Faktor Risiko Hidrokel
Kebanyakan hidrokel pada bayi merupakan bawaan dari janin. Sekitar lima persen bayi laki-laki baru lahir mengalaminya. Bayi laki-laki yang lahir secara prematur lebih tinggi risikonya untuk mengalami masalah ini.
Faktor risiko lain yang memungkinkan seseorang mengembangkan hidrokel di masa dewasa antara lain peradangan atau cedera pada skrotum, dan infeksi yang kemungkinan dikarenakan penyakit menular seksual.
Kapan saatnya Memeriksakan Diri ke Dokter?
Periksakan bayi mama ke dokter apabila melihat adanya pembengkakan pada skrotumnya. Penting untuk segera memeriksakan bayi ke dokter karena kemungkinan bengkak yang terjadi berpengaruh ke organ tubuh yang lain. Sebagai contoh, hidrokel mungkin berhubungan dengan titik lemah di dinding perut yang mengakibatkan simpul usus meluas ke skrotum yang mengakibatkan hernia inguinalis.
Hidrokel pada bayi biasanya menghilang dengan sendirinya tanpa perlu tindakan khusus untuk mengatasinya. Tetapi jika hidrokel pada bayi mama tidak hilang setelah setahun atau jika membesar, mintalah dokter mengevaluasi kondisinya lagi.
Ambil tindakan perawatan medis segera jika anak mengalami sakit pada skrotumnya secara mendadak atau parah, terutama beberapa jam setelah mengalami cedera skrotum.
Tanda-tanda dan gejala-gejala ini dapat terjadi dalam beberapa kondisi, termasuk aliran darah yang tersumbat pada testis bengkok (torsi testis). Torsi testis harus segera ditangani untuk menyelamatkan testis.
Itulah beberapa informasi mengenai hidrokel pada bayi. Pastikan Mama mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- 6 Tips Membersihkan Alat Kelamin Bayi Laki-Laki. Bisa Cegah Infeksi!
- Pro Kontra Sunat Bayi, Pertimbangkan Dulu Sebelum Melakukannya
- Tragis! Akibat Gagal Sunat, Penis Bayi 1 Bulan Ini Harus Diamputasi!