Kapan dan Bagaimana Cara Efektif Menyapih Botol Susu pada Bayi?
Jika terus dibiasakan menyusu di botol, bisa menimbulkan risiko kerusakan gigi
1 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah fase menyusu langsung di payudara ibu selama enam bulan alias ASI eksklusif, biasanya bayi beranjak menyusu menggunakan bantuan botol susu. Perubahan ini tentunya meringankan beban Mama karena tak lagi direpotkan rutinitas menyusui setiap waktu.
Namun, meskipun lebih praktis dan mengajarkan kemandirian, bayi yang sudah terlanjur memakai botol susu umumnya sulit sekali lepas dari kebiasaannya ini. Bagaimana tidak, minum susu dari botol sudah menjadi semacam ritual wajib bagi si Kecil, apalagi jika kebiasaan ini berlangsung sejak ia baru lahir.
Walau telah menjadi bagian dari rutinitas bayi, kebiasaan ini tentu tidak bisa dibiarkan terus-menerus lho, Ma. Berikut ini Popmama.com pentingnya menyapih botol susunya sedini mungkin.
Editors' Pick
Mengapa Perlu Menyapih Botol Susu Sedini Mungkin?
Dilansir dari thebump.com, Ashanti Woods, seorang dokter anak di Amerika, mengatakan bahwa membiarkan anak terlalu lama memakai botol susu atau dot akan menyebabkan terjadinya kerusakan gigi serta overbite pada gigi anak.
Overbite adalah kondisi di mana gigi depan atas yang menonjol ke depan melebihi gigi depan bawah saat dalam posisi menggigit atau sering dikenal dengan istilah tonggos.
Selain itu, anak yang minum dari botol memiliki kecenderungan mengonsumsi lebih banyak susu sehingga akan meningkatkan risiko obesitas atau kegemukan. Bahkan, kebiasaan ini akan menyebabkan bayi mengalami gizi yang buruk karena lebih senang mengonsumsi susu dibanding makanan padat.
3 Tips Sukses Menyapih Botol Susu
Apakah Mama telah mencoba berbagai cara menyapih anak dari botol susu, tetapi gagal? Dirangkum dari whattoexpect.com, berikut ini ada beberapa cara terbaik untuk mengalihkan anak dari botol susunya. Coba, yuk.
1. Pilih waktu yang tepat
Kunci utama agar proses menyapih botol susu dapat berjalan dengan baik adalah waktu yang tepat. Bayi menganggap botol susu adalah sumber kenyamanan terbesarnya. Jadi, jangan mulai proses penyapihan saat bayi dalam kondisi sakit, lelah, lapar atau sedang mengalami perubahan dalam rutinitasnya, misalnya masa peralihan pengasuh baru.
2. Lakukan secara bertahap
Jangan berharap proses menyapih ini akan berjalan dengan mulus dan cepat. Seperti halnya adaptasi terhadap hal baru, awalnya bayi akan kaget dan merasa sedih saat mendadak harus berpisah dengan botol susunya.
Untuk itu, lakukan proses penyapihan ini secara bertahap, dengan cara mengurangi frekuensi pemakaian botol susu dan mulai menggantinya dengan sippy cup di saat tertentu, misalnya pada siang hari
3. Sembunyikan botol
Saat anak merengek meminta botolnya, Mama bisa mengalihkan dengan memberinya sedotan lucu atau gelas dengan gambar karakter yang disukainya agar anak tertarik minum menggunakan gelas.
Melatih anak agar lepas dari botol memang tak mudah. Tetapi jika dilakukan secara konsisten, bayi dan balita bisa lepas dari keterikatannya kok, Ma. Semoga artikel ini memberi Anda inspirasi.
Baca Juga: