Mama Sudah Tahu Belum? Saat Tepat Mengganti Botol Susu dan Dot Bayi
Kelihatannya sih masih bagus, tapi ternyata ada batas waktu pemakaiannya, lho!
3 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi seorang Mama tentu ada banyak hal baru yang harus dipelajari, terutama yang berkaitan dengan perawatan bayi secara tepat. Meski tampak sepele, nyatanya ada hal-hal tertentu yang harus menjadi perhatian Mama, misalnya saja tentang kapan saat yang tepat untuk mengganti botol susu dan dot bayi saat si Kecil berada dalam fase menyusui.
Seringkali orangtua bertanya-tanya, "Apakah botol susu dan dot ini sudah waktunya diganti? Toh, masih kelihatan bagus." Faktnya, semakin sering digunakan botol harus cepat diganti agar tidak menimbulkan masalah kesehatan pada bayi lho, Ma.
Berikut ini beberapa panduan yang dapat Mama pelajari tentang kapan saatnya mengganti botol susu dan dot bayi secara tepat. Yuk, simak bareng Popmama.com.
1. Botol susu punya batas waktu pemakaian
Jika Mama menggunakan botol susu bertuliskan 'BPA free', artinya bahan tersebut terbebas dari bahan BPA atau bisphenol-A. BPA merupakan zat kimia sintetis yang biasanya digunakan pada produk-produk plastik.
Ganti botol susu yang terbuat dari bahan BPA free setiap enam bulan bulan sekali. Namun, jika botol susu yang digunakan si Kecil tidak terbuat dari bahan BPA free maka sebaiknya harus segera diganti setiap tiga bulan sekali.
Editors' Pick
2. Mulai ada retakan pada botol susu
Ganti segera botol susu mulai ada retakan, kebocoran atau adanya kerak yang menempel pada bagian dalam botol. Botol susu yang sudah memiliki retakan pada bagian permukaannya akan membuat air susu mudah tumpah atau merembes. Seringkali retakan ini sangat halus bentuknya, sehingga Mama perlu memperhatikannya dengan jeli.
3. Botol susu mulai berubah warna
Botol susu yang masih bagus umumnya berwarna bening dan tampak bersih. Sebaiknya Mama segera mengganti dengan botol susu yang baru saat warnanya sudah berubah menjadi kekuningan, berwarna keruh, dan sedikit berbau.
Perubahan warna biasanya terjadi karena Mama tidak mencuci botol susu tersebut hingga benar-benar bersih. Hati-hati ya, Ma, sebab, bisa jadi botol tersebut terkontaminasi bakteri serta kuman yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada bayi.
4. Terdapat goresan pada badan botol
Jika Mama menggunakan botol susu yang terbuat dari kaca, periksa dengan cermat sebelum digunakan. Satu goresan, retakan, atau perubahan apapun yang terjadi pada permukaan botol bisa sangat berbahaya bagi bayi.
Selain karena dapat melukai tangan si Kecil, botol kaca yang retak akan memudahkan bakteri dan jamur masuk ke dalam botol. Jangan ragu untuk membuang dan menggantinya dengan yang baru.
5. Ganti dot susu berkala
Masa pakai dot bayi lebih pendek daripada botol susu, yaitu hanya selama satu hingga dua bulan. Saat ujung karetnya sudah mulai sobek, menipis, atau berubah warna berarti sudah saatnya Mama menggantinya dengan yang baru. Sebab, sobekan pada ujung dot akan membuat cairan memancar keluar tak terkontrol sehingga dapat menyebabkan si Kecil tersedak. Sedangkan dot yang telah berubah warna dan tidak segera diganti bisa menjadi sarang penyakit bagi bayi Mama.
Nah, itulah hal-hal yang perlu Mama tahu tentang kapan waktu yang tepat untuk mengganti peralatan minum si Kecil. Jadi, botol mana yang harus segera diganti nih?
Baca Juga:
- Ini 6 Tips Memilih Botol Susu yang Aman Buat si Kecil
- Tidur dengan Botol Susu di Mulut, 18 Gigi Balita Ini Dicabut Paksa!
- 5 Cara Sterilisasi Botol Bayi, Perlu Seberapa Sering Dilakukan?