Rasanya Enak, Ini Dia Sederet Manfaat Kacang Polong untuk MPASI
Meski ukurannya kecil, kacang polong besar manfaatnya untuk memenuhi nutrisi bayi
6 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki masa MPASI, Mama tentunya sudah tak sabar memperkenalkan berbagai makanan pada si Kecil. Selain jenis makanan berkarbohidrat seperti nasi, sereal dan kentang, jenis kacang-kacangan juga menjadi pilihan menu sajian MPASI yang bergizi bagi bayi.
Salah satu jenis kacang yang mudah didapatkan di sekitar kita adalah kacang polong. Namun, apakah bayi boleh mengonsumsinya? Apakah manfaat konsumsi kacang polong bagi bayi? Berikut Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari firstcry.com:
Kandungan Gizi Kacang Polong
Kacang berwarna hijau ini merupakan sumber vitamin, mineral dan serat yang sangat baik. Kacang polong kaya akan vitamin A, B1, B6, K dan C. Siapa sangka, kacang berbentuk bulat sempurna ini juga mengandung magnesium, potassium, zat besi dan fosfor.
Tinggi protein, karbohidrat, niacin dan folat, kacang polong direkomendasikan para ahli gizi anak sebagai pilihan makanan sehat untuk menu diet bayi.
Editors' Pick
Manfaat Kacang Polong untuk Bayi
Dengan kandungan gizi dan vitamin yang kaya, tak heran jika kacang polong seringkali dimasukkan dalam campuran MPASI. Ini karena manfaatnya yang baik bagi kesehatan bayi, antara lain:
- Membangun kekuatan sistem imun tubuh,
- mengurangi kadar homosistein untuk menekan risiko masalah jantung,
- meningkatkan kesehatan pencernaan dan menghilangkan sembelit,
- mengelola berat badan agar tetap stabil,
- meningkatkan kesehatan tulang.
Kapan Saat yang Tepat Memperkenalkan Kacang Polong pada Bayi?
Sebetulnya, kacang polong bisa dikonsumsi bayi sejak ia menginjak usia 6 bulan atau saat pertama kali mengonsumsi MPASI. Dengan takaran porsi yang sesuai, kacang polong tergolong aman untuk bayi.
Tetapi, kacang polong berpotensi memicu gas pada lambung yang membuat bayi tak nyaman. Selain itu, dengan bentuknya yang bulat dan kecil, kacang polong berisiko tersedak jika disajikan tanpa dihancurkan terlebih dahulu. Untuk itu, demi alasan keamanan, perkenalkan kacang polong pada bayi selepas batas usia 8 bulan.
Tips Memilih Kacang Polong yang Segar untuk Konsumsi Bayi
Di supermarket, kacang polong biasanya dijual dalam bentuk sayuran beku atau kalengan. Untuk MPASI, sebaiknya pilih kacang polong organik yang masih segar dan mentah.
Kacang polong haruslah yang hijau dan keras, tanpa bercak dan kondisinya tidak kering. Pastikan tekstur permukaannya halus. Pilih yang berukuran sedang ketimbang yang besar karena rasanya cenderung lebih manis.
Menyajikan Kacang Polong untuk MPASI Bayi
Menyajikan kacang polong untuk bayi sebetulnya mudah kok, Ma. Cuci bersih kacang polong, kemudian kukus atau rebus sampai teksturnya empuk. Setelah itu, pada bayi yang lebih besar Mama bisa menyajikannya begitu saja. Tetapi untuk bayi yang lebih kecil, sebaiknya dihancurkan menjadi bubur atau puree untuk menghindari risiko tersedak dan lebih mudah dicerna.
Kacang polong mudah diolah menjadi aneka makanan yang enak untuk bayi dan anak-anak. Misalnya, sup krim, campuran sup sehat, sup ayam, dan lain-lain. Kreasikan sesuai selera sebagai alternatif penyajian gizi dan nutrisi yang sehat dan lezat untuk si Kecil.
Selamat mencoba, Ma. Semoga menginspirasi!
Baca juga:
- Ini yang Bisa Mama Lakukan Jika si Kecil Susah Makan Buah dan Sayur
- Resep MPASI Bayi Berbahan Sayur, Sehat dengan Campuran Alami
- 7 Sayur, Umbi, dan Buah yang Baik untuk MPASI Bayi 8 Bulan