Ma, Biarkan Bayi Bermain dengan Makanannya, Ini Alasannya
Kekacauan dan berantakan hanya sesaat dan bisa dibersihkan kok, Ma
6 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki usia enam bulan, bayi mulai mengonsumsi makanan padat pertamanya. Di usia ini, bayi pun telah menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap benda-benda di sekitar yang dilihatnya. Termasuk pada makanan yang baru dikenalnya.
Bayi sangat suka bermain dengan makanannya, karena baginya makanan adalah mainan. Sebaliknya, para orangtua merasa kerepotan saat Anda menumpahkan, menjamah atau mengacak-acak makanan yang disajikan. Baju kotor, lantai penuh makanan, kursi makan yang berantakan membuat orangtua enggan membiarkan anak bermain dengan makanannya.
Padahal, tahukah Mama, membiarkan bayi bermain dengan makanannya adalah hal yang baik, lho. Kok bisa? Yuk, bareng Popmama.com kita cari buktinya.
Bermain dengan Makanan Baik Untuk Perkembangan Otak
Tahukah Mama, bayi dan batita sangat senang dengan permainan yang berantakan. Kapan pun punya kesempatan, mereka akan menggunakan benda-benda di sekitarnya untuk sekedar dipegang, digenggam, dihancurkan atau pun diremas.
Hal ini ternyata melatih tangannya merasakan tekstur dan kekuatan genggaman. Bayi merasakan dan mencium aroma benda yang baru dikenalnya. Dan inilah caranya mempelajari dunia di luar dirinya. Mereka belajar dengan menggali pengalaman langsung lewat indera peraba, penglihatan, penciuman, pendengaran dan perasa.
Dilansir dari masandpas.com, penelitian yang dipublikasikan di jurnal Developmental Science menemukan, bayi dan batita yang gemar bermain dengan makanannya ternyata lebih cepat mempelajar kosakata baru ketimbang yang tidak melakukannya.
Editors' Pick
Membuat Anak Tidak Rewel Makan
Salah satu masalah yang seringkali dikeluhkan sahabat Popmama.com adalah anak yang rewel makan. Sebuah penelitan mengungkapkan bahwa anak-anak yang bermain dengan makanan cenderung mau mencoba hal-hal baru dan makan makanan yang lebih variatif.
Bayi yang dibiarkan berantakan dengan makanannya, lebih kecil kemungkinannya mengalami neophobia atau ketakutan mencoba makanan baru. Jika orangtua santai saat bayi bermain dengan makanannya, maka bayi pun akan lebih santai dan punya ketertarikan lebih terhadap kegiatan makan dan jenis makanan baru. Mereka jadi tidak takut mencicipi hal baru.
Memberi Kesempatan Bayi Mengendalikan Keinginannya
Waktu makan bisa jadi peperangan bagi bayi dan orangtua. Di satu sisi, orangtua ingin bayi mencicipi makanan yang variatif untuk kesehatannya. Tetapi, di sisi lain, bayi menolak karena merasa tak nyaman dan merasa tertekan dipaksa disuapi.
Inilah saatnya membiarkan anak bermain dengan makanannya sebagai bentuk melatih kendali atas keinginannya. Ketimbang memaksa menyuapi brokoli yang rasanya tak disukai si Kecil, lebih baik berikan kesempatan ia untuk menggali pengalaman dengan sayuran tersebut. Biarkan ia mengeksplorasi sendiri bentuk, tekstur hingga rasa sampai pada akhirnya ia mau memasukkannya sendiri ke dalam mulut.
Memberi Kesempatan Orangtua Makan dengan Tenang
Dengan membiarkan anak sibuk dengan makanannya sendiri, tak hanya memberikan kesempatan anak bereksplorasi, melainkan juga orangtua bisa makan dengan tenang. Selain itu, makan dengan bayi di meja dan waktu yang bersamaan dengan orangtua dapat memberikan contoh kebiasaan makan yang baik. Mulailah sejak dini.
Membiarkan bayi bermain dengan makanannya akan melatih kemandiriannya agar bisa makan sendiri. Harus diakui, aktivitas ini akan menimbulkan kekacauan dan berantakan di area tempat makan. Tetapi hal ini hanya sesaat dan bisa dibersihkan, jika dibandingkan dengan besar manfaatnya terhadap perkembangan anak.
Semoga artikel ini menginspirasi ya, Ma!
Baca Juga:
- Waspada Ma, Jenis Makanan Ini Berbahaya Untuk Bayi di Bawah 1 Tahun
- 15 Ide Menu Sayur untuk Anak yang Susah Makan Sayur
- Menerapkan Baby-Led Weaning agar Anak Menjadi Mandiri