Memperkenalkan Tekstur Makanan Pada Bayi Sesuai Tahapan Usianya
Ibarat sekolah, bayi pun perlu 'naik kelas' untuk melatih indra pengecapannya.
19 April 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki usia 6 bulan adalah salah satu milestone baru dalam kehidupan si Kecil. Di usia ini, ia sudah diperbolehkan belajar makan. Artinya, telah tiba waktunya bagi Mama untuk mulai mempersiapkan sekaligus memperkenalkan makanan padat bagi si Kecil.
Ternyata, memperkenalkan makanan padat sebagai pendamping ASI ternyata tak bisa sembarangan. Selain memerhatikan kesiapan kebutuhan nutrisi anak, sebaiknya Mama juga memperkenalkan tekstur makanan sesuai dengan tahapan usianya.
Tekstur makanan yang berbeda-beda ini bukan semata menambah rasa nikmat saat makan, melainkan juga untuk melatih indra pengecap dan kunyahan bayi. Seperti apakah tahapannya? Simak panduannya, dilansir dari buonapappa.net, berikut ini.
Editors' Pick
1. Usia 6-7 bulan
Ketika pertama kali memperkenalkan makanan padat di saat anak berusia 6 bulan, mulailah dengan memberikan puree yang terbuat dari satu bahan makanan. Sebagai tahap pengenalan cukup berikan 1 sendok teh saja. Secara bertahap, porsi bisa ditingkatkan menjadi 2 sendok makan dua kali sehari.
Berbeda dengan ASI atau susu formula, puree memiliki konsistensi yang lebih kental meskipun secara umum teksturnya hampir cair. Ini melatih bayi agar bisa melakukan gerakan kunyahan pertamanya.
Untuk mendapatkan tekstur makanan yang sesuai untuk usia ini, disarankan untuk menggunakan ASI, susu formula, atau pun kaldu sebagai pengencernya.
2. Usia 8-10 Bulan
Ini merupakan masa transisi dari puree yang sangat cair menuju ke makanan yang lebih padat. Pada tahap ini, Mama dapat memberikan kombinasi lebih dari satu bahan makanan dengan tekstur yang lebih kental menyerupai krim, misalnya bubur saring.
Untuk mendapatkan konsistensi makanan yang sedikit lebih kental dan lembut, Mama dapat menambahkan sedikit cairan ke dalam makanan anak. Diawali dari 1 sendok teh bubur, kemudian ditingkatkan lagi menjadi ¼ cangkir dalam 2-3 kali makan untuk bayi yang berusia 8 hingga 10 bulan.
3. Usia 10 bulan ke atas
Menjelang usia 10 bulan, si Kecil sudah bisa menunjukkan kemampuan mengoordinasikan antara ibu jari dan telunjuk. Di tahapan ini, si Kecil sudah mampu untuk memegang dan memasukkan makanan ke mulut.
Pada tahapan ini, Mama sudah mulai bisa menaikkan level kekentalan makanan yang dikombinasikan dengan potongan-potongan sayur atau protein hewani yang lunak. Sayur dan buah yang bertekstur empuk atau dikukus, misalnya pepaya dan labu, bisa jadi pilihan untuk melatih anak makan sendiri.
Meski demikian, usahakan untuk memberikan makan lunak dalam potongan kecil yang dapat dengan mudah diambil sendiri oleh bayi sekaligus untuk menghindari risiko tersedak.
Itulah tahapan usia yang dapat Mama jadikan panduan, kapan saatnya memperkenalkan tekstur makanan padat sesuai dengan usianya. Namun, penting diingat setiap bayi memiliki perkembangan yang berbeda. Karenanya sesuaikan dengan kesiapan masing-masing anak , terutama sebelum memperkenalkannya pada perubahan tekstur makanan yang baru.
Baca Juga:
- Ma, Ini 10 Ide Resep MPASI 9 Bulan yang Banyak Manfaat Sehatnya
- 10 Ide Menu MPASI Variatif untuk Bayi 6 Bulan Beserta Resepnya
- Benarkah Memberikan Sayuran untuk MPASI Dapat Membuat Anak Stunting?