Walau Jarang, Mama Perlu Tahu tentang Alergi Rhinitis pada Bayi
Meski kecil kemungkinan bayi mengalami alergi ini, orangtua harus tetap waspada
27 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Alergi pernapasan merupakan masalah kesehatan yang banyak dialami remaja dan orang dewasa. Salah satunya adalah alergi rhinitis. Walau tak banyak menyerang bayi dan balita, tetapi ada kemungkinan anak mama bisa menderitanya.
Alergi ini menyerang aliran pernapasan yang membuat anak sering bersin-bersin. Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi alergi rhinitis pada bayi dan balita, dilansir dari verywellhealth.com:
Gejala Alergi Rhinitis pada Bayi
Alergi rhinitis merupakan jenis alergi yang mempengaruhi saluran hidung, menyebabkan hidung tersumbat, pilek, bersin, dan mata berair. Alergi ini memang jarang dialami anak di bawah usia dua tahun. Biasanya, dalam menghadapi kondisi alergi di usia-usia ini, dokter lebih berfokus pada alergi seperti eksim atau alergi terhadap makanan.
Namun, bukan berarti bayi dan balita tidak bisa mengalaminya. Faktanya, anak yang terpapar alergen luar ruangan dalam intensitas tinggi, seperti bulu hewan peliharaan, tungau debu, kecoak, atau jamur, antibodi alerginya dapat berkembang dengan cepat dan menyebabkan gejala yang sama terlihat pada orang dewasa.
Editors' Pick
Hubungan Antibodi dan Alergi Rhinitis pada Bayi
Alergi ini terkait dengan respons imun tubuh. Antibodi diproduksi untuk melindungi diri dari 'ancaman' yang dirasakan tubuh. Setelah diproduksi, antibodi akan tetap berada dalam tubuh untuk merespons jika 'ancaman' kembali. Dalam prosesnya, sistem kekebalan tubuh bisa bereaksi berlebihan, yang memicu gejala yang biasanya dikaitkan dengan alergi.
Karena sistem kekebalan tubuh bayi dan balita belum berkembang sempurna, kondisi alergi seperti rhinitis tidak begitu umum terjadi. Tetapi, masih besar kemungkinan anak mengalaminya, terutama anak berusia di bawah dua tahun dan di atas empat tahun.