Bayi Sering Rewel, Bisa Jadi karena Mengalami Gangguan Proses Sensorik
Jika si Kecil sering rewel, coba bawa ia ke dokter tumbuh kembang untuk dicek proses sensoriknya
1 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tiap anak dilahirkan dengan keunikan karakternya masing-masing. Ada anak-anak yang sangat aktif, mudah dikendalikan atau pun tenang. Tetapi, ada pula anak yang rewel, suka menyendiri, ceroboh, dan lain-lain. Bisa jadi karena sifat alami mereka, tetapi juga bisa dipicu oleh adanya gangguan kesehatan.
Salah satu gangguan kesehatan yang tak terlihat nyata tetapi dapat mengganggu kualitas hidup anak adalah gangguan pemrosesan sensorik atau sensory processing disorder. Apakah itu? Popmama.com merangkum informasi seputar kelainan sensorik, dilansir dari webmd.com.
Apa itu Gangguan Pemrosesan Sensorik?
Gangguan pemrosesan sensorik atau sensory processing disorder adalah kondisi dimana otak mengalami gangguan dalam menerima dan merespon informasi yang diterima oleh indera. Orang dengan gangguan pemrosesan sensorik ini lebih peka terhadap hal-hal di lingkungan sekitarnya. Suara yang terdengar biasa saja di telinga orang normal, terdengar sangat memekakkan telinga dan menyakitkan. Sentuhan ringan kain pakaian dapat membuat kulit menjadi kering.
Masalah pemrosesan sensorik ini umumnya diidentifikasi pada anak-anak, tetapi juga dapat mempengaruhi orang dewasa. Gangguan pemrosesan sensorik ini dianggap sebagai gangguan yang muncul bersamaan dengan gangguan perkembangan lain, misalnya autisme. Namun, para ahli masih meneliti kemungkinan lain.
Editors' Pick
Gejala Gangguan Sensorik
Gangguan pemrosesan sensorik dapat mempengaruhi satu atau lebih indera. Gejala gangguan pemrosesan sensorik pada anak bisa terlihat sebagai berikut:
- Gangguan respon
Anak dengan gangguan proses sensorik ada yang tidak responsif terhadap apapun yang terjadi di sekitar mereka, atau justru sangat peka.
Pada beberapa anak, suara angin terdengar sangat keras dan membuat telinganya sakit. Sebagian anak mungkin akan kesakitan dengan sentuhan ringan pada tubuhnya. Sementara pada anak yang tidak responsif, mereka tidak dapat merespons panas, dingin, atau bahkan rasa sakit.
- Koordinasi tubuh buruk
Gejala lainnya adalah koordinasi tubuh yang kurang baik sehingga anak sering terbentur benda-benda di sekitarnya, sulit terlibat dalam percakapan atau permainan, dan menghindari tekstur tertentu.
- Rewel dan mudah cemas
Anak yang mengalami gangguan pemrosesan sensorik cenderung rewel dan mudah cemas dalam perkembangannya. Mereka tidak dapat mengatasi perubahan situasi dengan baik, sering mengamuk (tantrum) atau meltdowns.
Terapi akan mempertimbangkan diagnosis gangguan pemrosesan sensorik ketika gejalanya menjadi cukup parah dan mempengaruhi fungsi normal, serta mengganggu kehidupan sehari-hari.