Perkembangan Bayi Usia 11 Bulan 3 Minggu: Mulai Menyukai Buku
Seperti apa perkembangan bayi usia 11 bulan 3 minggu? Sekarang, ia bisa mengobrol
27 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menapaki usia 11 bulan 3 minggu adalah saat yang tepat mengajarkan konsep saling membantu. Mulailah dengan membiasakan meminta dengan kata "tolong" dan mengakhirnya dengan "terima kasih". Mama juga bisa mengajak si Kecil merapikan mainan setelah dipakai melalui games. Meskipun masih terlalu dini baginya mengerti makna permainan merapikan, tetapi tak ada salahnya mengajarkan sejak awal. Lakukan instruksi-instruksi sederhana dan berilah contoh cara melakukannya.
Sembari melakukan permainan merapikan mainan, Mama juga bisa mengajarkan padanya tentang nama-nama benda. Hal ini akan memperkaya kosakata bayi lho, Ma. Aktivitas lain yang bisa dilakukan untuk menambah kosakata, antara lain: mengajak berbelanja buah dan sayur di pasar, naik-turun tangga sambil berhitung, membaca buku dan lain sebagainya.
Pada usia 11 bulan ini, kemampuan linguistiknya semakin baik. Tak hanya mengatakan "mama" atau "papa" saja, kini bayi Mama juga bisa mengoceh dan merespon pertanyaan sederhana. Misalnya: "Yang mana hidungmu?". Ia sudah bisa menunjuk hidungnya dengan benar.
Editors' Pick
Kehidupan Orangtua: Mengelola Pengeluaran Makanan
Jujur saja, pengeluaran mingguan atau bulanan untuk belanja makanan adalah pengeluaran besar yang seringkali tak terasa. Apalagi bagi orangtua yang memiliki anak bayi yang sedang mengeksplorasi makanan padat.
Meski si Kecil sedang berkembang dan perlu diperkenalkan dengan berbagai jenis dan rasa makanan, tapi jangan sampai kalap ya, Ma. Terkadang para orangtua merasa perlu membeli makanan dalam jumlah banyak karena ada promo diskon atau takut kehabisan stok. Padahal hal ini seringkali membuat makanan jadi rusak atau busuk sebelum dikonsumsi. Akibatnya jadi mubazir.
Selalu catat daftar belanja mingguan atau bulanan, terutama untuk makanan yang dikonsumsi bayi dan anggota keluarga lain sehari-hari. Misalnya: sayur, buah-buahan, sereal, beras, gula, garam, telur, dan sebagainya. Alangkah lebih baik lagi jika Mama sudah merencanakan menu makanan selama seminggu sehingga daftar belanjaan lebih jelas dan terhindar dari kalap mata.
Bayi Mengisap Jempol, Bolehkah?
Adalah hal yang lazim jika bayi secara alami mengisap jempolnya. Bukan karena lapar, tetapi mengisap jempol merupakan mekanisme menenangkan diri bagi bayi.
Mengisap jempol tidaklah berbahaya, setidaknya hingga bayi berusia 2 tahun. Mengapa? Selepas usia 2 tahun, gigi bayi akan bertumbuh dan mengisap jempol dapat mengubah bentuk mulut dan giginya secara permanen.
Sebagian orangtua berusaha mengurangi kebiasaan mengisap jempol dengan memberikan dot atau empeng sebagai penggantinya. Namun sebetulnya hal ini tidak perlu. Dot atau empeng hanya akan menimbulkan ketergantungan di kemudian hari yang sulit untuk dilepaskan. Selain itu, dot atau empeng juga akan menimbulkan risiko kesehatan, misalnya: gigi dan rahang maju, sakit perut karena dot atau empeng yang kotor, dan sebagainya.
Baca Juga:
- Waspada! Kenali Bahaya Kebiasaan Buruk Anak Mengisap Jempol
- Cara Membantu Si Kecil Berhenti Mengisap Jempol
- 5 Bahaya Kebiasaan Anak Gigit Kuku, Atasi Sejak Dini, Ma!