Perkembangan Bayi Usia 12 Bulan 2 Minggu: Mari Belajar Menggosok Gigi
Seperti apa perkembangan bayi usia 12 bulan 2 minggu? Ayo bangun rutinitas baik untuk anak mama
27 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Waktunya kunjungan pertama ke dokter gigi nih, Ma. American Academy of Pediatric Dentistry merekomendasikan perawatan gigi pertama dan kunjungan dokter gigi pada usia ini untuk mencegah kerusakan gigi sejak dini. Penting banget lho, Ma, karena 40 persen anak di seluruh dunia mengalami kerusakan di usia 5 tahun, dan kerusakan gigi yang dialami bayi sejak dini akan permanen hingga ia berusia 30 tahun.
Kunjungan pertama di dokter gigi anak tidak menyeramkan kok, Ma. Dokter akan memeriksa secara umum kondisi mulut dan gigi, serta meneliti jika adanya masalah seputar mulut dan gigi yang terlewatkan oleh dokter anak umum. Dokter juga akan menjelaskan dan menunjukkan pada Mama cara merawat gigi anak, mencegah karang gigi dan memastikan asupan flouride yang tepat.
Di rumah, lanjutkan menggosok gigi anak dengan sikat khusus. Beri pasta gigi berflouride seukuran beras. Lakukan dua kali sehari, di pagi hari dan malam hari. Lakukan kegiatan menyikat gigi ini secara rutin agar anak terbiasa hingga besar nanti.
Konsumsi Susu Sapi Pertama Kali
Susu sapi mulai menemani hari-hari si Kecil di usia ini, terutama bagi anak yang sudah menyapih dirinya sendiri. Susu sapi dengan lemak biasanya menjadi pilihan karena anak-anak butuh lemak untuk menunjang perkembangannya sekaligus untuk asupan energginya. Tetapi jika keluarga Mama dan Papa memiliki riwayat obesitas, kolesterol tinggi atau penyakit kardiovaskular, sebaiknya pertimbangkan porsi konsumsinya atau ganti dengan susu rendah lemak. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak ya, Ma.
Ahli gizi merekomendasikan sedikitnya konsumsi 16 ons susu sapi, tetapi tidak lebih dari 24 ons per hari untuk anak usia 1 tahun. Mengapa? Anak yang mengonsumsi lebih dari 24 ons susu per hari bisa jadi sudah merasa kenyang karena susu, sehingga menolak makan makanan lainnya. Tentu saja ini akan merusak pola makan sehatnya.
Untuk memperkenalkan susu sapi pertama kali pada anak, Mama bisa mencampurkannya dengan ASI. Misalnya dengan perbandingan 1:1. Secara bertahap, kurangi jumlah ASI hingga anak terbiasa minum 100 persen susu sapi.
Perhatikan jika terjadi reaksi alergi saat konsumsi susu sapi. Bisa berupa muntah-muntah, mencret atau ruam di tubuh. Jika terjadi gejala seperti yang disebutkan, segera konsultasikan pada dokter anak agar mendapat penanganan dan rekomendasi produk pengganti susu sapi lainnya.
Baca Juga:
- Ini 6 Tips Memilih Botol Susu yang Aman Buat si Kecil
- 4 Alasan Perlu Hindari Susu Kental Manis untuk Batita
- Wah, Susu Sapi Bukan Menu yang Wajib di Kanada