Perkembangan Bayi Usia 7 Bulan: Bersiap Menghadapi Bahaya Tersedak
Seperti apa perkembangan bayi usia 7 bulan? Semakin jauh bayi bergerak, banyak tantangan untuk Mama
16 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di usia 7 bulan ini, motorik kasar dan halus bayi Mama semakin berkembang dengan baik. Motorik halus misalnya menggerakkan jari-jemari, tangan dan lengannya untuk gerakan menjumput barang. Motorik kasar, misalnya merangkak, yang membutuhkan kinerja otot lengan, kaki atau seluruh badan.
Untuk merangsang motorik kasarnya, letakkan mainan favorit si Kecil agak jauh dari jangkauannya. Lihatlah, secara alamiah ia akan merangkak mendapatkannya. Jika si Kecil menangis karena mainannya jauh dari jangkauannya, berikan semangat supaya ia mau merangkak mendapatkannya.
Mama perlu menjauhkan benda-benda kecil dari sekitar bayi. Misalnya: koin, kancing baju, peniti dan jarum, kerikil dan benda-benda lain yang berisiko tersedak jika tertelan. Di fase ini, si Kecil sedang dipenuhi rasa ingin tahu sehingga bisa saja sewaktu-waktu ia mengambil benda-benda di sekitarnya untuk dimasukkan ke dalam mulut atau hidung. Hati-hati ya, Ma.
Pada fase ini, bayi mulai punya keterikatan terhadap benda kesayangannya. Benda ini bisa jadi pertanda ia punya perhatian lain selain terhadap Mama dan mulai mandiri. Cobalah mengujinya dengan menjauhkan benda yang sering dimainkannya. Ia akan mengeluarkan suara keras sebagai tanda protes.
Editors' Pick
Kehidupan Orangtua: Keterlibatan Nenek-Kakek
Bukan hanya Mama dan Papa yang beradaptasi dengan kehadiran si Kecil. Nenek-kakeknya pun mengalami hal yang sama.
Beberapa orangtua merasa kehadiran nenek-kakek, beserta nasihat-nasihatnya, justru membuat hari-hari makin sulit. Cobalah untuk tidak bereaksi defensif atau menghakimi jika orangtua Mama atau mertua mengkritik cara parenting Mama dan Papa. Tanggapi nasihat yang tak diminta dengan terima kasih.
Mama dan Papa harus percaya diri dengan kemampuan Anda berdua mengasuh si Kecil sehingga tak ada seorang pun yang meragukannya. Nenek dan kakek si Kecil memang punya pengalaman berpuluh-puluh tahun lebih dulu dalam mengasuh dan merawat anak. Tetapi hanya Mama (dan Papa) lah yang mengerti si Kecil.
Di sisi lain, berikan kesempatan nenek dan kakeknya sekali waktu menghabiskan waktu dengan si Kecil. Selama tidak terjadi celaka atau sakit atau mengganggu jam tidur dan makan si Kecil, hal ini perlu dilakukan sebagai bonding si Kecil dengan anggota keluarganya yang lain.
Bolehkah Menjalankan Diet Vegetarian untuk Bayi?
Bayi Mama bisa mendapatkan asupan vitamin, mineral dan protein yang diperlukan dari diet vegetarian. Faktanya, sebagian besar nutrisi si Kecil di usia ini berasal dari ASI atau susu formula, dan makanan padat pertama yang harus Mama perkenalkan pada bayi (selain sereal) adalah sayur dan buah yang dilembutkan.
Diet yang seimbang sangat penting bagi bayi. Yang perlu diingat, bayi perlu protein sebagai modal untuk bertumbuh dan menyembuhkan diri. Jadi, jika Mama menerapkan diet tanpa daging, perlu dipersiapkan baik-baik sumber alternatif penggantinya.
Jika Mama berniat menjalankan diet vegetarian untuk si Kecil, beritahu dokter yang menanganinya. Hal ini penting jika diet tersebut tidak menyertakan telur dan produk olahan susu dalam menu, karena Mama perlu mencari pengganti beberapa nutrisi penting, antara lain vitamin B12 dan D, riboflavin, kalsium dan zinc. Selain itu, diet vegetarian biasanya rendah zat besi, sehingga Mama perlu memastikan si Kecil mendapatkan asupan zat besi cukup dari non-hewani. Misalnya: bayam, biji-bijian dan sereal fortifikasi.