Perkembangan Bayi Usia 9 Bulan 1 Minggu: Mengapa Ia Mudah Cemas?
Seperti apa perkembangan bayi usia 9 bulan 1 minggu? Adakah yang mengalami separation anxiety?
19 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada usia ini hingga beberapa bulan ke depan, bayi Mama sedang mengalami puncaknya kekhawatiran saat berpisah dari Mama. Hal ini bisa jadi problem bagi bayi dan Mama karena si Kecil merasa sangat takut terhadap orang lain. Yang juga merasakan dampaknya adalah keluarga dekat atau pun pengasuhnya.
Cara yang bisa dilakukan untuk melewati fase ini adalah pendekatan yang perlahan pada bayi, baik itu orang lama yang dikenalnya atau pun orang baru. Jika si Kecil ngempeng jempol tangan atau dot, hal ini juga bisa jadi penenang rasa cemasnya. Ngempeng adalah salah satu cara bayi untuk mengurangi rasa takut dan khawatirnya.
Karena ia cenderung lebih rewel di fase ini, akan lebih sulit bagi orangtua meninggalkannya pergi. Begitu pula bila melibatkannya pada perjalanan traveling karena saat bepergian banyak hal baru yang akan ditemuinya. Hal ini membuat si Kesayangan merasa gelisah dan tidak nyaman. Jadi bersiaplah dan jangan panik ya, Ma, jika bayi Mama rewel, marah, menangis tanpa sebab.
Soft book, boneka atau pun mainan yang bisa mengeluarkan suara dan gerak bisa menjadi alat ampuh mengalihkan perhatiannya dari suasana baru yang tidak nyaman. Jika rencana perjalanan Mama melibatkan bertemu banyak orang baru, ambil waktu sejenak untuk menjauh dan menenangkan si Kecil dari kerumunan.
Editors' Pick
Kehidupan Orangtua: SiapkaneCamilan Sehat
Kesibukan bisa menjadi penyebab Mama mengabaikan waktu makan--atau justru tergoda makan makanan yang tidak sehat. Cemilan bisa jadi siasat untuk menambah energi, asalkan memilih cemilan sehat yang baik untuk tubuh.
Siapkan cemilan dalam porsi kecil di mana saja
Bukan hanya si Kecil yang butuh cemilan, Mama juga lho. Siapkan cemilan sehat, misalnya kacang-kacangan atau granola bar dalam porsi kecil yang mudah dibawa ke mana-mana. Masukkan dalam diaper bag atau pun tempatkan dalam wadah khusus di mobil. Dengan cara ini, Mama tidak akan tergoda makan camilan kemasan yang tak sehat.
Pilih cemilan yang enak sekaligus sehat
Mama bisa memilih makanan-makanan berikut ini, ketimbang membeli cemilan kemasan di swalayan yang tinggi kalori, gula dan garam:
- Granola bar rendah lemak,
- buah potong atau sayuran potong dengan saus celup,
- crackers dengan keju,
- yogurt,
- buah dan sayur panggang (keripik),
- sereal,
- es krim buah.
Banyak minum air putih
Penting sekali menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik, khususnya bagi ibu menyusui. Namun yang harus diingat adalah batasi jumlah konsumsi kafein (kopi, teh, minuman ringan, cokelat dan minuman berenergi) sebanyak 300 mg per hari. Jumlah ini setara dengan 400 mL kopi seduh atau kira-kira 2 gelas saja. Jika lebih, akan berdampak pada masalah tidur Mama dan kesehatan bayi mama.
Apa yang Harus Dilakukan jika Bayi Demam?
Sepanjang masa perkembangannya, bayi umumnya mengalami delapan hingga 10 kali demam hingga usia dua tahun. Sebagian besar demam yang dialami bayi tidaklah berbahaya, kecuali diiringi dengan gejala-gejala lain.
Meski tidak berbahaya, si Kecil jadi rewel karena tubuhnya terasa tidak nyaman. Untuk mengatasinya, berikut hal yang bisa Mama lakukan:
- Biarkan bayi beristirahat lebih lama dari biasanya,
- mandikan atau seka bayi dengan air hangat,
- jaga bayi tetap terhidrasi dengan susu atau air putih,
- nyalakan humidifier atau cool-mist vaporizer di ruangan, atau bawa bayi ke kamar mandi dengan uap panas untuk melegakan saluran pernapasannya,
- sedot ingus bayi dengan penyedot ingus agar lebih mudah bernapas.
Jika demam berlangsung lebih dari lima hari atau lebih, dengan suhu tubuh di atas 38° Celcius, segera hubungi dokter. Atau jika bayi menunjukkan gejala kesulitan bernapas, selalu menangis saat makan atau mau tidur dan menggigil, jangan ragu segera membawanya ke rumah sakit.
Baca Juga:
- Bintik Merah di Kulit Bayi Setelah Demam, Bahayakah? Ini 3 Penyebabnya
- 5 Tanda Bayi Sakit, yang Ini Tanpa Mengalami Demam, Lho!
- Mengenal ITP, Penyakit yang Mirip dengan Demam Berdarah