Pro-Kontra Baby Talk: Apa Efek Memakai Bahasa Bayi kepada si Kecil?
Ternyata, ada perbedaan antara baby talk dengan bicara seperti bayi lho, Ma
8 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belajar bicara merupakan salah satu fase penting dalam perkembangan anak. Dimulai dari mengeluarkan suara, bergumam, menyebut kata per kata hingga akhirnya anak mampu merangkai kata menjadi kalimat, semua fase itu penting dilalui secara bertahap.
Mendengarkan si Kecil belajar bicara, tentu terdengar sangat menggemaskan. Banyak kata yang diucapkannya belum sempurna, tetapi ia terus berusaha bisa mengucapkannya seperti orang dewasa. Sebaliknya, sebagian orang dewasa mengikuti cara bicara anak atau banyak yang menyebutnya sebagai 'baby talk' agar anak lebih mudah memahami bahasa.
Namun, banyak ahli berpendapat sebaiknya orang dewasa tidak ber-baby talk karena justru hal ini akan menghambat kemampuan bicara si Kecil. Mitos atau fakta ya? Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi dan pro-kontra seputar baby talk, dirangkum dari motheroflife.com:
Apa itu Baby Talk?
Baby talk dengan talking like a baby (berbicara seperti bayi) sesungguhnya adalah dua hal yang berbeda. Penelitian telah mempelajari tentang baby talk yang berfokus pada perbedaan bahasa yang digunakan bayi untuk berkomunikasi dengan dunia di sekitarnya, yang berbeda dengan bahasa yang digunakan orang dewasa. Sedangkan, talking like a baby (berbicara seperti bayi) adalah berbicara dengan mengimitasi kosakata dan cara bicara bayi.
Editors' Pick
Baby Talk Membantu Perkembangan Bayi Sejak Dalam Kandungan
Para peneliti terus mengembangkan studi tentang bahasa dan komunikasi bayi, serta peranan orang dewasa. Ditemukan fakta bahwa kita bisa bicara dengan bayi sejak dalam kandungan dan hal ini sangat direkomendasikan. Sejak usia kandungan 7 bulan atau kurang dari itu, orangtua bisa mengajak ngobrol bayi agar ia terbiasa mendengar suara manusia. Jika ini terus dilakukan, setelah lahir, si Kecil akan lebih cenderung mendengarkan suara-suara yang telah akrab didengarnya dan akan lebih perhatian terhadapnya.
Bagaimana Ber-Baby Talk yang Tepat?
Seperti yang telah disinggung di atas, ber-baby talk itu boleh-boleh saja kok, Ma. Hanya saja perlu dilakukan dengan tepat untuk membentuk kebiasaan anak agar berbahasa dan berkomunikasi yang baik. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Gunakan suara dan intonasi yang lebih tinggi untuk menarik perhatian bayi,
- ubah mimik wajah dan tersenyumlah saat berbicara dengannya,
- bicaralah lebih lambat agar bayi bisa mendengar lebih jelas kata per kata,
- rentang perhatian bayi masih pendek, jadi gunakan kosa kata sederhana dan kalimat yang pendek.
Baby Talk Membawa Dampak Negatif Untuk Bayi, Benarkah?
Baby talk secara alamiah membantu anak beradaptasi dengan bahasa yang digunakan dunia di luar dirinya. Namun, orangtua dan orang dewasa di sekitarnya seringkali terus-menerus menerapkan baby talk, bahkan ketika anak sudah lebih lancar berbicara. Jika terus-menerus dilakukan, kosakata, pendengaran dan kemampuan merangkai kalimat anak tidak dapat berkembang.
Untuk mendukung perkembangan berbahasa si Kecil, sebaiknya bicaralah dengan intonasi dan kosakata sewajar mungkin sejak anak lahir untuk membentuk kebiasaan berbahasa dan berkomunikasi yang baik. Kemampuan berbahasa dan berkomunikasi anak akan terus berevolusi setiap harinya. Jadi, gunakan kata-kata yang sebenarnya sekalipun anak masih belum bisa mengucapkannya secara benar. Tugas kita sebagai orangtua adalah terus mengajarkannya kata dan kalimat yang benar.
Baca Juga:
- Anak Mama Bicara Cadel? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Anak Kesulitan Bicara? Hati-hati Gangguan Apraksia
- Apa itu Mutisme Selektif? Penyebab Anak Mendadak Mogok Bicara