Studi: Bayi Laki-Laki Lebih Lambat Bicara daripada Bayi Perempuan
Bukan karena keterlambatan perkembangan, melainkan faktor biologis yang melatarbelakanginya
26 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika bayi mencapai usia perkembangan di mana mereka sudah mulai bisa bicara, biasanya diawali dengan mengoceh terlebih dahulu. Mengoceh adalah tahap awal dari bicara. Di tahapan ini, mungkin Mama akan mendapati bahwa bayi laki-laki tidak secerewet bayi perempuan dalam mengoceh untuk pertama kalinya.
Ternyata, hal ini bukan sekadar mitos atau perasaan mama belaka. Secara umum, bayi laki-laki mengembangkan kemampuan bicara yang lebih lambat daripada bayi perempuan. Apa yang membedakannya?
Berikut Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari Baby Gaga:
Laki-laki dan Perempuan Menggunakan Bagian Otak yang Berbeda
Ketika bayi laki-laki dan perempuan menggunakan otak mereka untuk berbicara, mereka menggunakan bagian otak yang berbeda untuk melakukannya.
Faktanya, bagian otak yang berhubungan dengan bahasa 'bekerja lebih keras' pada anak perempuan daripada anak laki-laki. Pemrosesan bahasa bersifat indrawi pada anak laki-laki, sementara pada anak perempuan lebih abstrak. Inilah mengapa anak laki-laki belajar bagaimana mengucapkan kata-kata jika ada benda terkait yang benar-benar dapat dilihatnya. Sementara anak perempuan belajar berbicara dengan membaca atau diajak bicara.
Editors' Pick
Testosteron Berperan Penting dalam Proses Belajar Bicara
Dilansir dari Medpage Today, sebenarnya bayi mulai proses belajar bicara saat berada dalam kandungan. Selama waktu inilah anak laki-laki menghadapi kendala pertama dalam hal keterlambatan bicara mereka karena terpapar testosteron prenatal. Hal ini dapat memengaruhi perkembangan saraf janin.
Testosteron prenatal diketahui menyebabkan keterlambatan bahasa pada anak laki-laki. Namun, anak perempuan yang juga terpapar dengan testosteron prenatal, tidak mengalami keterlambatan tersebut. Ternyata, testosteron prenatal meningkatkan perkembangan otak pada anak perempuan di sisi kiri, yang juga memengaruhi kemampuan bicaranya.
Sebaliknya, testosteron prenatal menghentikan informasi bolak-balik melalui korpus kalosum, yang memperlambat kecepatan otak memproses kemampuan untuk mengoceh atau berbicara.