Tahapan Perkembangan Kemampuan Duduk pada Bayi Prematur
Jangan lupa sesuaikan dengan usia koreksinya ya, Ma
17 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak orangtua yang khawatir terhadap tumbuh-kembang bayinya, terutama bayi yang dilahirkan dalam kondisi prematur. Kekhawatiran ini didasari karena bayi prematur memang punya tonggak perkembangan yang berbeda dengan bayi yang lahir normal. Tonggak perkembangan mereka pun disesuaikan dengan usia koreksi yang berlaku.
Salah satu tonggak perkembangan bayi yang ditunggu-tunggu adalah saat ia belajar duduk. Lalu, kapankah dan bagaimana perkembangan kemampuan duduk bayi prematur? Berikut Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari verywellfamily.com:
Tahapan Perkembangan Kemampuan Duduk Bayi Prematur
Jika bayi Mama lahir prematur tetapi dalam keadaan sehat, tanpa efek prematuritas jangka panjang yang serius, ia harus belajar duduk sesuai tonggak perkembangan usia koreksinya:
- Usia koreksi 6-9 bulan: Bayi prematur sudah bisa duduk tanpa bantuan bantal atau orang lain.
- Usia koreksi 10-12 bulan: Pada usia 12 bulan, bayi prematur harus sudah bisa duduk dengan mainan di kedua tangan, tanpa bantuan apapun.
Gunakan usia koreksi ketika membandingkan bayi prematur dengan grafik tonggak perkembangan. Jadi, jika bayi Mama berusia 8 bulan tetapi lahir 2 bulan lebih awal, berarti usia koreksinya adalah 6 bulan.
Editors' Pick
Mengapa Bayi Prematur Lebih Lambat Belajar Duduk Ketimbang Bayi Lainnya?
Meskipun sebagian besar bayi prematur belajar duduk dalam kerangka waktu normal, bayi yang lahir dengan berat badan sangat rendah akan mencapai tonggak perkembangan lebih lambat dari bayi yang lahir di usia normal. Bahkan setelah disesuaikan dengan usia koreksinya.
Bayi prematur akan belajar duduk lebih lambat jika ia:
- Lahir sebelum usia kehamilan 27 minggu.
- Beratnya kurang dari 750 gram saat lahir.
- Menderita displasia bronkopulmonalis atau penyakit paru-paru kronis.
- Sering dirawat di rumah sakit.
- Masih membutuhkan dukungan medis secara signifikan, seperti tabung makanan, bantuan pernapasan dan lain-lain.
Apa yang Harus Dilakukan Orangtua Dalam Situasi Ini?
Konsultasi rutin dengan dokter anak Anda dapat membantu memastikan bahwa bayi Mama tumbuh dengan baik meski ia lahir prematur. Dokter anak yang mengenal pasien mereka dan keluarganya, dapat membantu memutuskan apakah bayi tersebut memenuhi tonggak perkembangan secara normal atau memiliki tanda-tanda keterlambatan perkembangan.
Dokter anak bisa merekomendasikan terapi, seperti terapi okufasi atau fisik, yang dapat membantu bayi prematur mengejar keterlambatan perkembangannya dari teman-teman sebayanya.
Kapankah Saatnya Membawa Bayi ke Dokter Anak?
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, memang perkembangan bayi prematur tidaklah bisa disamakan tonggak perkembangannya dengan bayi yang lahir normal. Tetapi, bila bayi prematur belum duduk di usia koreksi 9 bulan, atau masih belum bisa menggunakan kedua tangan untuk bermain sambil duduk pada usia 12 bulan, sebaiknya konsultasikan tentang perkembangannya ini dengan dokter anak.
Jika bayi Mama lahir dini, tanyakan sesegera mungkin apakah bayi Mama memenuhi syarat untuk menjalani intervensi dini. Intervensi dini adalah program yang membantu bayi dan balita yang berisiko mengalami keterlambatan agar bisa berkembang lebih baik. Bayi yang memenuhi syarat intervensi dini bisa melakukannya bahkan sejak mereka meninggalkan NICU.
Semoga informasi ini membantu ya, Ma.
Baca juga:
- Begini Cara Sentuhan Mama Meningkatkan Perkembangan Otak Bayi Prematur
- Jangan Salah, Ma! Bayi Prematur Juga Memiliki Keistimewaan
- Sering Terjadi! Inilah 7 Masalah Kesehatan Bayi Prematur