Saat mulai menapaki usia 6 bulan, inilah momentum di mana bayi mulai mengenal makanan padat pertamanya. Tugas orangtua adalah memperkenalkan satu per satu jenis makanan, baik dari segi rasa, tekstur hingga melihat reaksi alergi yang kemungkinan muncul dari bahan makanan tersebut.
Pada umumnya, buah-buahan bertekstur lembut adalah makanan yang diperkenalkan pertama kali pada bayi karena mudah dicerna, tanpa perlu usaha keras bayi mengunyahnya. Salah satunya adalah pisang.
Meski umum dikonsumsi di awal masa MPASI, nyatanya pisang tak bebas dari risiko alergi lho, Ma. Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi alergi pisang pada bayi, dilansir dari healthline.com:
Alergi Pisang dan Korelasinya dengan Alergi Lateks
Pexels/Alexandar Pasaric
Alergi pisang seringkali dihubungkan dengan alergi lateks. Hal ini terjadi karena sebagian protein pada pohon yang menghasilkan getah karet dapat memicu alergi.
Uniknya, protein ini punya susunan senyawa yang juga ditemukan pada beberapa tanaman kacang-kacangan dan buah-buahan, termasuk pisang. Sindrom ini dikenal dengan nama alergi buah-buahan lateks.
Editors' Pick
Tanda-tanda Alergi Pisang
allindiaroundup.com
Reaksi akan alergi yang pertama kali muncul segera setelah bayi mencicipi pisang. Tetapi ada juga bayi yang mengalami alergi hanya dengan menyentuh pisang, termasuk dari kulitnya. Berikut tanda-tandanya:
Gatal pada tenggorokan,
bibir dan lidah membengkak,
gatal pada sekujur tubuh,
mata bengkak, gatal, atau memerah,
bersin-bersin,
sesak napas,
sakit perut, muntah, atau diare.
Waspada Anafilaksis yang Dapat Membahayakan Nyawa Bayi
Freepik/lifeforstock
Dalam sebagian kasus, orang yang mengalami alergi lateks, khususnya alergi pisang, dapat mengalami anafilaksis yang membahayakan nyawa. Gejalanya antara lain:
Ruam dan gatal yang menimbulkan kemerahan pada kulit,
lidah membengkak,
saluran pernapasan tertutup yang menyebabkan mengi atau kesulitan bernapas,
penurunan tekanan darah (syok anafilaksis),
sakit perut, mual, muntah, dan diare,
pusing,
pingsan.
Jika Mama mendapati gejala-gejala di atas pada si Kecil, jangan ditunda. Segera larikan si Kecil ke IGD agar mendapatkan pertolongan intensif.
Tips Mencegah Timbulnya Alergi Pisang
Pexels.com/Element5 Digital
Secara medis, alergi makanan tidak bisa dicegah begitu saja, tetapi bisa dihindari pemicunya. Berikut beberapa tips untuk menjaga dan mencegah timbulnya alergi pisang:
Hindari produk apapun yang mengandung pisang, termasuk produk yang mengandung rasa pisang, seperti obat-obatan atau perawatan tubuh.
Selalu cek bahan pembuatan smoothies atau makanan sehat yang dijual di pasaran karena umumnya menggunakan pisang sebagai bahannya.
Hindari makanan yang berpotensi menimbulkan reaksi silang terhadap pisang, yaitu alpukat, kiwi, apel, wortel, seledri, pepaya, kentang, tomat, dan melon.
Jika bayi sensitif terhadap pisang, bisa jadi ia juga punya alergi terhadap benda-benda berbahan latex seperti balon, sarung tangan karet, dot, botol, mainan-mainan yang berbahan karet dan sebagainya.
Pengobatan Alergi Pisang
Freepik/ Jcomp
Pada anak dengan alergi pisang ringan, obat-obatan antihistamin yang beredar di pasaran dapat meredakan gejala seperti gatal dan hidung berair. Biasanya, alergi ringan ini gejalanya akan hilang dengan sendirinya.
Namun, pada anak yang mengalami anafilaksis setelah mengonsumsi pisang, dokter akan meresepkan obat epinephrine pen (EpiPen). Anak dengan kondisi ini harus membawa serta EpiPen ke mana pun ia pergi untuk berjaga-jaga jika alergi kambuh sewaktu-waktu.
Jika Mama mendapati bayi mengalami gejala alergi pisang, segera konsultasikan kondisinya pada dokter anak agar mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.