Mengenal Demam Tifoid pada Bayi, Demam akibat Infeksi Bakteri
Apabila tidak ditangani dengan segera, demam tifoid bisa jadi berbahaya bagi bayi
6 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama mendengar mengenai demam tifoid? Nah, demam tifoid ini merupakan infeksi yang disebabkan oleh baketri Salmonella typhii. Demam tifoid rentan diderita oleh anak-anak usia 5 tahun ke atas, namun bayi pun bisa terkena demam tifoid, Ma.
Gejala demam tifoid yang paling umum adalah demam lebih dari 1 minggu. Apabila tidak ditangani dengan segera, demam tifoid bisa jadi berbahaya bagi bayi.
Untuk informasi selengkapnya, berikut Popmama.com telah rangkum soal demam tifoid pada bayi.
Penyebab Demam Tifoid
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh baketri Salmonella typhii. Seseorang bisa terkena demam tifoid apabila mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhii.
Lalu, seseorang juga bisa terkena demam tifoid jika tertular dari penderita demam tifoid. Contohnya, tertular karena menyentuh barang-barang yang sebelumnya disentuh oleh penderita demam tifoid.
Apabila penderita demam tifoid tidak mencuci tangannya setelah dari kamar mandi kemudian menyentuh barang-barang seperti gagang pintu, maka bakteri tersebut bisa menempel pada barang yang disentuh dan menginfeksi orang lain.
Dapat dikatakan jika demam tifoid ini sangat erat kaitannya dengan higienitas atau kebersihan seseorang.
Editors' Pick
Gejala Demam Tifoid
Mengutip dari situs resmi IDAI, gejala demam tifoid pada anak yang umumnya adalah demam lebih dari satu minggu. Suhu tubuh si Kecil akan meningkat perlahan semakin tinggi setiap harinya. Menjelang sore hari, suhu tubuhnya akan meningkat dan menurun di pagi hari. Hal itu akan terulang setiap hari.
Lalu, suhu tubuh pada demam tifoid ini sulit turun walau sudah diberi obat penurun demam.
Gejala lain yang mungkin akan muncul adalah mual dan muntah, nafsu makan menurun, kotoran atau feses jadi cair dan encer. Pada beberapa anak, demam tifoid bisa menyebabkan sembelit dan menimbulkan ruam pada tubuh.
Apakah Demam Tifoid Berbahaya?
Demam tifoid akan jadi berbahaya di akhir minggu kedua demam atau awal minggu ketiga. Hal ini karena di waktu tersebut sering kali muncul komplikasi.
Komplikasi demam tifoid yang dapat terjadi di antaranya penumonia, anemia, pendarahan pada saluran pencernaan, dan perforasi usus atau terbentuknya lubang pada dinding usus.
Komplikasi seperti pendarahan saluran pencernaan atau perforasi dapat disebabkan karena bakteri Salmonella typhii mengikis lapisan mukosa usus atau bagian usus dua belas jari paling dalam.
Selain itu demam tifoid juga bisa menyebabkan kejang jika demam tinggi dan dehodrasi apabila bayi tidak mau makan dan minum.
Komplikasi demam tifoid dapat terjadi apabila tidak ditangani dengan serius dan penangananya lambat.
Cara Mengobati Demam Tifoid
Menurut IDAI, pengobatan bayi yang terkena demam tifoid bisa dilakukan di rumah dan tidak harus selalu dirawat di rumah sakit. Bayi bisa dirawat di ruang rawat inap apabila tidak mau makan dan minum serta lemas.
Setelah bayi dinyatakan demam tifoid oleh dokter, pengobatan di rumah yang dapat dilakukan dengan memberikan obat paracetamol untuk menurunkan demam yang sudah diresepkan oleh dokter. Selain obat paracetamol, bayi juga bisa diberikan antibiotik.
Untuk menurunkan demamnya, bayi juga bisa diberikan kompres hangat di daerah lipatan ketiak dan pangkal paha selama sekitar 15 menit.
Lalu, pastikan si Kecil istirahat yang cukup dan mendapatkan banyak asupan cairan agar tidak lemas dan dehidrasi. Saat demam tifoid, tidak ada batasan atau pantangan makanan apa pun.
Cara Mencegah Demam Tifoid
Demam tifoid ini sangat erat kaitannya dengan higienisitas atau kebersihan seseorang, jadi cara yang paling utama untuk mencegah bayi alami demam tifoid adalah dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Makanan dan air minum yang dikonsumsi bayi perlu diperhatikan kebersihannya. Lalu, pastikan untuk mencuci tangan sebelum dan setelah makan serta setelah bermain agar kuman tidak masuk ke mulut.
Itu tadi informasi mengenai demam tifoid pada bayi. Semoga bermanfaat, ya, Ma!
Baca juga:
- 7 Cara Mengatasi Bayi Demam Tanpa Obat, Mudah Dilakukan di Rumah
- 7 Ciri-Ciri Demam Berdarah pada Bayi, Mama Harus Waspada!
- 7 Penyebab Bayi Tiba-Tiba Demam, Salah Satunya karena Infeksi