Mengenal RSV, Virus Penyebab Utama Bronkiolitis pada Bayi
Yuk, Ma, kenali virus RSV yang dapat menginfeksi saluran pernapasan dan paru-paru pada bayi!
17 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
RSV atau Respiratory Syncytial Virus merupakan virus yang dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan dan paru-paru.
Mengutip dari website CDC (Centers for Disease Control and Prevention), pada bayi di bawah satu tahun, virus RSV ini adalah penyebab utama penyakit bronkiolitis dan pneumonia.
Lalu, pada bayi berusia di bawah enam bulan, virus RSV ini cukup berbahaya lantaran bisa menyebabkan kematian.
Untuk informasi lebih lengkapnya, berikut Popmama.com telah rangkum informasi mengenai RSV, virus penyebab utama bronkiolitis pada bayi. Yuk, kita simak sama-sama!
Cara Penularan Virus RSV
Mengutip dari website CDC, virus RSV dapat menular lewat melalui kontak fisik langsung dengan penderita. RSV juga dapat menular melalui droplet dari orang yang batuk dan bersin.
Selain itu, virus RSV pun dapat menular melalui permukaan benda, seperti gagang pintu. Jadi meski tidak ada kontak langsung, bayi dapat terinfeksi apabila menyentuh barang yang terdapat virus kemudian tidak cuci tangan dan langsung menyentuh wajah.
Virus RSV dapat bertahan selama berjam-jam di permukaan yang keras seperti meja dan tidak bertahan lama di permukaan lunak seperti tisu dan tangan.
Di lain itu, orang yang terinfeksi virus RSV umumnya akan dapat menularkan virus ini selama tiga hingga delapan hari.
Namun, pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, mereka akan terus dapat menyebarkan virus meski gejalanya sudah berhenti selama empat minggu.
Nah, lalu perlu diketahui juga bahwa seseorang dapat terinfeksi virus RSV berulang kali sepanjang hidupnya.
Editors' Pick
Faktor Risiko Bayi Terinfeksi Virus RSV
Mengutip dari Healthy Childern, berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan bayi berisiko lebih tinggi terinfeksi virus RSV:
- Bayi prematur (terutama yang lahir sebelum usia kehamilan 29 minggu),
- Bayi yang berat badan lahirnya rendah,
- Bayi yang memiliki penyakit paru-paru kronis,
- Bayi yang memiliki kelainan jantung,
- Bayi yang sistem kekebalannya lemah karena penyakit atau sedang menjalani perawatan medis,
- Bayi yang sering terpapar asap rokok, dan
- Tinggal di lingkungan padat penduduk.